Persiapan 6 bulan lamanya dan semua itu terbayarkan setelah melihat
keindahan, kecanggihan, dan keunikan negara ini. Korea Selatan, negara
yang selama ini cuma bisa saya lihat di televisi ketika menonton
K-drama, sekarang saya bisa berjalan-jalan disana..serasa masuk menjadi
salah satu karakter di k-drama...
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba, tanggal 15 Nov 2011. Walau sempat sakit dua hari sebelumnya, saya tetap semangat, walau sebagai konsekuensinya saya harus bawa-bawa obat dokter kemanapun saya pergi selama disana, dan obatnya ini cukup merepotkan karena ada yang berupa sirup.
Tanggal 15 Nov 2011 pukul 3.30 pagi berbekal koper biru kesayangan saya yang saat itu isinya sudah penuh sebelum waktunya akibat baju tebal-tebal yang saya bawa, saya berangkat ke bandara internasional Juanda Surabaya. Sampai di sana, saya langsung masuk ke counter check in, dan melakukan self check in via kios check in Air Asia. Oh ya, saya ke Seoul dengan penerbang`n fly thru Air Asia via Kuala Lumpur. Ini adalah pertama kalinya saya naik AA dengan membawa bagasi. Sebelumnya selalu dengan paket hemat yang hanya dengan koper cabin. Karena itu, saya datang lebih awal, supaya tidak perlu antri pada saat drop off bagasi.
Seperti biasa Air Asia yang berangkat paling pagi memang selalu tepat waktu, jam 04.55 seluruh penumpang AA jurusan KL sudah diminta untuk boarding dan tepat jam 05.30 pesawat take off. Total waktu penerbangan SUB-KL-INCHEON adalah 8 jam. Tapi dengan selang waktu transit kurang lebih 2 jam selama di LCCT-KL. Keuntungan membeli tiket fly thru adalah kita tidak perlu melewati imigrasi, ambil bagasi dan check in ulang. Kita cukup masuk lapor ke petugas di terminal transit dan menunggu di terminal ini yang memang hanya diperuntukkan bagi penumpang Air Asia. Bagasi akan otomatis di pindahkan ke pesawat yang akan membawa kita ke rute akhir.
Penerbangan pertama ke KL ditempuh dalam waktu 2 jam dan saya sampai di KL jam 8.30 waktu KL. Fly thru ini ternyata ada tidak enaknya juga, karena harus menunggu di terminal transit LCCT yang pilihan tempat makannya benar-benar terbatas, beda dengan public area LCCT di terminal keberangkatan dan kedatangan. Pilihan makanan yang ada kebanyakan snack seperti kue-kue,dunkin donat, pastry, dan sejauh mata memandang hanya ada 1 tempat yang menjual makanan berat khas Malaysia. Untungnya harganya masih masuk akal dan terjangkau, tidak seperti di bandara di tempat kita.
Air Asia X yg mengantar saya ke Seoul |
Penerbangan kedua yang akan mengantar saya dan teman-teman ke Incheon International Airport, Korea Selatan berangkat pada pukul 14.20 menggunakan Air Asia X. Penerbangan ini memakan waktu kurang lebih 6 jam , jadi kami akan tiba di Incheon pukul 21.45 (waktu Seoul - ada perbedaan waktu 2 jam dengan WIB, dan 1 jam dengan KL).
walau capek dan kedinginan tetap pose |
Berhubung ini adalah pertama kalinya naik pesawat airbus yang berbadan besar (dengan 3 baris kursi dan 3 ruang kompartemen terpisah) jadi udiknya pada keluar, dan akhirnya foto-foto deh di pesawat..hehehe..
Dari naik pesawat, suasana Korea sudah terasa karena penumpang Air Asia X banyak orang Korea-nya, begitu juga pramugarinya. Lagu yang dipasang pada saat menunggu waktu take off juga lagu Korea, jadi semakin tidak sabar pengen liat Korea.
Enam jam perjalanan ini berlalu dengan lambat karena saya benar-benar kedinginan selama di pesawat ini padahal sudah memakai jaket tebal dan selimut. Entah karena terlalu excited, atau karena memang kedinginan saya tidak bisa tidur selama itu, dan bacaan yang saya bawa pun tidak selesai dibaca karena penumpang sebelah saya benar-benar mengganggu konsentrasi. Yang duduk di sebelah saya ini cewek Korea dengan pacarnya bule yang nonton dvd sepanjang perjalanan lewat laptopnya. Gimana mau konsentrasi baca, kalau yang disebelah ini sebentar-sebentar ketawa, padahal kalau saya intip yang ditonton itu film India..haisss..gak nyangka bule seleranya film india.,
Ya, 6 jam berlalu dan akhirnya saya dan teman-teman tiba di Incheon. Begitu keluar dari pesawat dan memasuki jembatan/ belalai penghubung ke terminal penumpang, suhu dingin sudah mulai terasa, padahal saya sudah pakai kostum versi lemper (4 lapis: kaos lengan pendek + kaos lengan panjang + Jaket tebal + overcoat + syal). Apa yang kami takutkan di pesawat memang terbukti, ternyata suhu di darat benar-benar sedingin yang diumumkan di pesawat yaitu 8 derajat celcius (suhu ac udah kalah ini). Memasuki area terminal suhu mulai normal bahkan bisa dibilang kami kepanasan, karena heater sudah terasa, memang dasar turis udik, gak pernah ngerasain dingin, giliran dingin aja teriak-teriak, giliran dikasih heater, eh teriak lagi... ;D Padahal salah sendiri datang pas musim gugur.. ya suhunya seputaran itu...
Incheon benar-benar luas, lebih luas dari Changi menurut saya (tapi belakangan, saya masih prefer changi karena petunjuk di Changi lebih ramah foreigner ketimbang di Incheon, saya dan teman-teman sempat bingung cari tempat makan waktu menunggu pesawat untuk kembali ke Indonesia). Untuk menuju ke imigrasi dari terminal penumpang tempat pesawat kami mendarat, kami harus menaiki train (sama dengan skytrain di changi).
Sambil menunggu train tetap harus eksis |
Siap menghadapi dinginnya Seoul dengan kostum lemper :D |