Saturday, December 15, 2012

Taiwan - Survival tips ^^

Perjalanan saya ke Taiwan kurang lebih hampir sebulan yang lalu bisa dikatakan perjalanan yang penuh dengan tantangan dan memberi pengalaman tersendiri bagi saya. 

Nah, kali ini saya akan coba sharing apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum atau saat mengunjungi Taiwan agar bisa tetap survive di sana, tapi ini versi saya ya. Kalau agak beda dengan yang lain harap dimaklumi. Semoga saja surviving tips ini berguna bagi teman-teman yang mau mengunjungi Taiwan, dan saya sendiri kalau beberapa tahun yang akan datang akan mengunjungi Taiwan dan negara-negara yang tidak berbahasa Inggris lagi. Berikut list surviving tips versi saya:

  1. Lakukan riset sebelum pergi. Kemanapun tujuan kita, usahakan lakukan riset terlebih dahulu, tidak hanya untuk Taiwan. Cari info sebanyak mungkin tentang lokasi yang akan kita tuju. Kalau saya biasanya saya akan googling image-nya dulu, worthed apa tidak untuk dikunjungi, setelah itu saya akan googling tentang cara & jarak tempuhnya dan biayanya. Kalau bisa ditempuh dengan public transportation, jarak dan biayanya masih terjangkau, baru deh saya masukkan ke dalam itinerary. Untuk Taiwan, saran saya bagi yang tidak mengerti bahasa mandarin usahakan hindari naik bus, cari tempat wisata yang bisa ditempuh dengan MRT. Kenapa MRT? karena petunjuk di MRT station semua jelas dan semua ada translate inggrisnya, dan nama tempat semua ada pinyinnya (bacaan dalam abjad latin, bukan kanji). Kalau terpaksa naik bus, catat nomor busnya dan cek dulu di google map dimana letak bus stopnya. Pengalaman saya cari bus stop/halte di beberapa tempat gak mudah lho. Terus jangan lupa siapkan gambar tempat yang akan kita tuju/ tulisan dalam huruf mandarinnya. Jadi, ketika naik bus tunjukan gambar / tulisan itu ke driver. Mayoritas driver bus tidak mengerti bahasa Inggris, jadi gambar itu pasti sangat membantu sekali. Saya yang bisa bahasa Mandarin saja tetap pakai cara ini, karena saya tidak yakin dengan ketepatan nada dan lafal pengucapan saya.

Sunday, December 9, 2012

The Heart of Asia - Day 5 & 6 - Meet the Panda & Last minute shopping ...

Pagi-pagi sekali saya sudah bersiap untuk menuju ke Zuoying THSR station untuk mengejar HSR yang akan membawa saya kembali ke Taipei. Hari ini adalah hari terakhir saya di Taiwan,, tapi sampai hari ini list oleh-oleh dan barang yang ingin saya beli belum satupun terpenuhi, Begitu pula dengan rekan seperjalanan saya, dia malah belum bel oleh-oleh sama sekali. Karena itu, hari ini kita bertekad fokus pada perjalanan, tidak ada lagi yang namanya fakir wifi dan harus bisa jalan cepat agar semua yang dicari dapat ditemukan.


Hari ini saya akan mengunjungi Taipei Zoo, Wufenpu / Ximending, yang pada praktiknya keduanya saya kunjungi karena ternyata Wufenpu tidaklah semenarik yang dilukiskan orang-orang. Hari ini saya tidak punya banyak waktu seperti hari-hari kemarin karena malamnya saya akan berangkat ke Taoyuan Airport dan menginap disana. Saya memutuskan untuk menginap di Taoyuan airport karena flight saya jam 9.15 pagi keesokan harinya. Pertimbangannya adalah kalau berangkat malam ini, saya tidak perlu repot-repot mengangkat koper melewati tangga-tangga menuju subway station karena eskalator masih beroperasi sampai pukul 24.00. Kalau berangkat malam ini, setidaknya saya tidak akan diburu-buru waktu, satu-satunya yang memburu adalah mengejar bus Kuokuang tujuan Taoyuan Airport terakhir pukul 23.00. Kalau saya berangkatnya besok pagi, saya harus bangun pukul 3 pagi, untuk mengejar bus pertama atau kedua dan melewati jalanan yang sepi dan harus menggeret koper menuruni eskalator yang belum beroperasi.


Monday, December 3, 2012

The Heart of Asia - Day 4 - Silent city


Tidak kalah dengan hari kedua dan ketiga, hari keempat saya di Taiwan juga dipenuhi dengan berbagai kisah petualangan dan pengalaman baru. Hari keempat ini saya mengunjungi Kaohsiung, kota pelabuhan terbesar di Taiwan, yang letaknya di sebelah selatan sendiri kalau dilihat di peta. Pengalaman baru lain yang saya dapatkan dari perjalanan di hari keempat ini adalah menaiki THSR, bullet train Taiwan.


THSR

THSR adalah kependekan dari Taiwan High Speed Rail. Sesuai namanya, THSR adalah kereta cepat / bullet train versi Taiwan seperti halnya Shinkansen versi Jepang. Kalau dibanding degan Shinkansen harga tiket THSR ini jauh lebih terjangkau. Karena alasan inilah saya memutuskan untuk ke Kaohsiung dengan THSR. Rute Taipei - Zuoying (nama THSR station di Kaohsiung) adalah rute terjauh yang dari THSR, dan untuk rute ini harga sekali jalannya adalah NTD 1490 (sekitar IDR 558.750). Harga THSR ini bisa lebih murah lagi kalau pemesanannya online 1 bulan sebelum keberangkatan, discount yang diberikan mulai dari 10% sampai 30% tergantung ketersediaan kursi yang ada. Saya kemarin hanya berhasil dapat discount 10%, padahal sudah memesan 20 hari sebelum keberangkatan, itupun dapatnya hanya untuk rute kembalinya saja.
Tiket THSR