Thursday, April 28, 2016

Review: Ibis Singapore on Bencoolen

My Favorite Ho(s)tel / Guesthouse (part 3)

Standard room with queen bed at Ibis Singapore on Bencoolen

Kalau di postingan review pertama dan kedua saya sudah review tentang penginapan budget, kali ini giliran penginapan bintang tiga yang jadi favorit saya di Singapore, Ibis Singapore on Bencoolen. Pertama kali menginap di sini saat pertama kali saya ke Singapore bersama beberapa orang teman. Kami memutuskan untuk menginap di sini karena saat itu ada promo pay 2 for 3 night untuk Accor Le Club Members dan BCA credit card holder. Sampai saat ini saya sudah pernah menginap di sana sebanyak 5 kali dan selalu puas dengan pelayanan yang diberikan. Setiap kali menginap di sana, saya selalu menemukan sesuatu yang baru, jadi bisa dikatakan hotel ini selalu meningkatkan kualitas pelayanannya. Psst... saya menginap di sana kebanyakan karena saya dapat harga promo dalam rangka Accor great sale up to 40% untuk Le Club Members (Le Club adalah membership untuk grup hotel Accor yang berlaku di seluruh dunia).
 
Ibis Singapore on Bencoolen ini adalah hotel Ibis terbaik yang pernah saya inapi, baik dari segi kualitas pelayanan maupun fasilitas - mengalahkan hotel-hotel Ibis di Jakarta (Di Jakarta sendiri, saya sudah hampir pernah menginap di seluruh hotel Ibis yang ada, yang belum tinggal Ibis Kemayoran ^^). Tidak heran kalau hotel Ibis Bencoolen ini bolak-balik memenangkan award sebagai hotel terbaik. Menurut saya pribadi, tarif hotel ini setimpal dengan lokasi, kualitas pelayanan dan fasilitas yang ditawarkan. 


Thursday, April 21, 2016

Review: Hongdae Guesthouse

My Favorite Ho(s)tel / Guesthouse (part 2)

8-bed Female Dorm Room - Hongdae Guesthouse - Seoul (mohon abaikan koper yang berantakan di kamar ini ^^)

Sebelum saya ke Jepang, Hongdae Guesthouse ini ada di urutan pertama hostel favorit saya. Sampai saat ini cuma Khaosan Kyoto Gueshouse yang bisa ngalahin hostel ini. Itupun dikarenakan lounge-nya yang super cozy, di luar itu hostel ini masih jadi favorit saya nomor 1. 
Saya tinggal di hostel ini dua kali, pertama saat trip winter tahun 2013 bersama 6 orang teman lainnya dan karena jumlah kami yang banyak, kami bisa minta satu kamar hanya untuk grup kami saja. Kedua kalinya tahun 2015 saat spring trip dan kali ini saya sendirian. Saya selalu pilih female dorm room setiap kali menginap di hostel dengan alasan kenyamanan. Di Hongdae GH ini saya juga menginap di 8-bed female dorm room dengan total malam 7 hari 6 malam. 

Sunday, April 17, 2016

Global Seoul Mate ?!

Penasaran dengan logo Global Seoul-Mate di atas yang juga saya pajang di halaman blog saya ini? Berikut postingan yang saya dedikasikan untuk menjelaskan logo tersebut dan apa sebenarnya Global Seoul-Mate itu. 

Global Seoul-Mate adalah program yang dibuat oleh Seoul Metropolitan Government sebagai salah aktivitas humas mereka untuk mempromosikan Seoul dengan merekrut orang asing, baik yang tinggal di Korea maupun di luar Korea. Tugas utama para Global Seoul-Mate ini adalah untuk turut serta mempromosikan Seoul lewat jaringan SNS pribadi  dengan membagikan testimoni ataupun pengalaman mereka selama berada di Seoul lewat berbagai jaringan sosial media (SNS = Social Network Services ; istilah kerennya social media yang biasa digunakan di Korea).

Friday, April 15, 2016

Review: Khaosan Kyoto Guesthouse

My Favorite Ho(s)tel / Guesthouse (part 1)

Khaosan Kyoto Guesthouse (dari atas searah jarum jam: 6-bed female dorm room - ini kamar saya selama 5 malam kemarin, Khaosan Kyoto's postcard - diberikan ke customer bersama dengan beberapa pcs permen saat check out sebagai souvenir, dapur dan pantry yang jadi satu dengan lounge, lounge / common room).

Mulai dari minggu ini, saya akan posting ulasan tentang hotel / hostel / guesthouse yang pernah saya inapi selama traveling. Di ulasan ini saya akan memberikan rating untuk setiap tempat, tips dan informasi terkait penginapan tersebut. Rating yang saya berikan adalah dalam skala 1-5, 1 = very bad, 5 = very good.

Untuk postingan pertama ini saya mulai dari penginapan  yang paling saya sukai. Yang berada di urutan pertama adalah sebuah guesthouse di Jepang, tepatnya di kota Kyoto. Namanya Khaosan Kyoto Guesthouse. Saya menginap di sana selama 5 malam dengan tarif saat itu JPY 2700 (sekitar IDR 297.000) untuk 6 bed female dorm room – saat itu sepertinya agak mahal karena saya bookingnya seminggu sebelum keberangkatan dan saat ada festival Matsuri di Gion.

Thursday, April 14, 2016

Japan, expensive?!

Tidak bisa dipungkiri jawabannya adalah YA. Jepang adalah salah satu negara di dunia yang biaya hidupnya tergolong cukup tinggi. Tapi buat kita yang ke sana cuma dalam rangka jalan-jalan, ada berbagai cara untuk menghemat biaya perjalanan kita selama di sana. Buat yang udah membaca postingan saya berjudul ‘Solo trip ke Jepang, siapa takut!’ pasti udah pada tau klo bulan Juli-Agustus 2015 kemarin saya ke Jepang untuk pertama kalinya dan nekad pergi sendirian selama 11 hari. Saya berhasil mengunjungi 6 kota di Jepang dan Universal Studio Japan
 
Berapa total biaya perjalanan saya kemarin? 50 juta? 20 juta?  Gak sampe… total budget saya sendiri saat berangkat adalah 17juta, termasuk biaya penginapan, transportasi, JR pass 7 hari, Universal Studio Jepang, tiket masuk tempat wisata lainnya dan biaya shopping pribadi saya. Jadi, biaya sesungguhnya tanpa JR Pass 7 hari (IDR 3.200.000), tiket Universal Studio (JPY 7200, sekitar IDR 800.000) dan biaya shopping pribadi saya, totalnya kurang dari IDR 13.000.000. Please note: trip ini saya rencanakan hanya dalam waktu 2 minggu sebelum tanggal keberangkatan,  jadi sudah pasti biaya untuk penginapan akan jadi lebih mahal.
Ini kartu-kartu 'sakti' Tokyo summer trip Juli-Agustus 2015 kemarin - kartu-kartu ini sama berharganya dengan paspor: (dari kiri ke kanan) Kyoto Subway 1-day pass, Kyoto City bus & bus 1-day pass, Tokyo subway 3-day pass, Osaka Amazing 1-day pass dan yang paling sakti JR Pass - ini satu-satunya kartu sakti yang memberi saya hampir all access ke Shinkansen station dan JR station.