Thursday, April 14, 2016

Japan, expensive?!

Tidak bisa dipungkiri jawabannya adalah YA. Jepang adalah salah satu negara di dunia yang biaya hidupnya tergolong cukup tinggi. Tapi buat kita yang ke sana cuma dalam rangka jalan-jalan, ada berbagai cara untuk menghemat biaya perjalanan kita selama di sana. Buat yang udah membaca postingan saya berjudul ‘Solo trip ke Jepang, siapa takut!’ pasti udah pada tau klo bulan Juli-Agustus 2015 kemarin saya ke Jepang untuk pertama kalinya dan nekad pergi sendirian selama 11 hari. Saya berhasil mengunjungi 6 kota di Jepang dan Universal Studio Japan
 
Berapa total biaya perjalanan saya kemarin? 50 juta? 20 juta?  Gak sampe… total budget saya sendiri saat berangkat adalah 17juta, termasuk biaya penginapan, transportasi, JR pass 7 hari, Universal Studio Jepang, tiket masuk tempat wisata lainnya dan biaya shopping pribadi saya. Jadi, biaya sesungguhnya tanpa JR Pass 7 hari (IDR 3.200.000), tiket Universal Studio (JPY 7200, sekitar IDR 800.000) dan biaya shopping pribadi saya, totalnya kurang dari IDR 13.000.000. Please note: trip ini saya rencanakan hanya dalam waktu 2 minggu sebelum tanggal keberangkatan,  jadi sudah pasti biaya untuk penginapan akan jadi lebih mahal.
Ini kartu-kartu 'sakti' Tokyo summer trip Juli-Agustus 2015 kemarin - kartu-kartu ini sama berharganya dengan paspor: (dari kiri ke kanan) Kyoto Subway 1-day pass, Kyoto City bus & bus 1-day pass, Tokyo subway 3-day pass, Osaka Amazing 1-day pass dan yang paling sakti JR Pass - ini satu-satunya kartu sakti yang memberi saya hampir all access ke Shinkansen station dan JR station.


Berdasarkan pengalaman saya kemarin, berikut urutan hal termahal di Jepang, dari yang termahal sampai yang tidak terlalu mahal (ini menurut pendapat pribadi saya - dan berdasarkan hasil sharing dengan teman sekamar saya di hostel di Kyoto yang berasal dari Taiwan dan RRC, mereka sependapat dengan saya untuk hal dibawah ini) :
1. Transportation cost.
2. Admission fee.
3. Accommodation.
4. Meals.

Bagaimana cara saya menghemat biaya perjalanan selama di Jepang? Berikut hal-hal yang saya lakukan untuk menghemat biaya perjalanan saya kemarin: 

1. Beli JR Pass – hanya applicable buat yang berencana mengunjungi banyak kota – yang letaknya berjauhan- dan atau cuma punya waktu terbatas untuk liburan tapi pengen mengunjungi banyak tempat. 


Kenapa saya sebut kartu ini sebagai kartu sakti di foto di atas? Karena cukup dengan menunjukan kartu ini kita langsung bisa masuk ke ruang tunggu stasiun kereta Shinkansen dan JR train. Gak perlu repot-repot lewat pintu otomatis, kita cukup lewat pintu samping yang ada petugasnya, trus tinggal nunjukin kartu - kayak polisi kalau mau minta informasi / akses ke suatu tempat di drama / film ^^. 
  
Saya kemarin belinya JRpass 7 hari seharga IDR 3.200.000 dan kalau dihitung-hitung total biaya perjalanan saya dengan shinkansen, JR train, JR ferry kalau saya gak pake JRpass jauh lebih mahal dari IDR 3.200.000.  

(keterangan foto: dari kiri ke kanan - print out screen capture hyperdia.com untuk reservasi kursi, voucher JR Pass yang diberikan travel agent di Indonesia saat kita membeli JR Pass - ini yang nantinya harus kita tukarkan dengan JR Pass, bukti reservasi tiket berupa kartu kecil berwarna biru hijau, kartu sakti 'JR Pass' ^^)   

Berikut simulasi perbandingan perhitungan biaya dengan beli single journey ticket shinkansen vs JR Pass 7 hari:


Total cost – shinkansen (single journey ticket) -in JPY
Tokyo- Kyoto
13800
Kyoto- Shin Osaka
2810
Kyoto-Hiroshima
11090
Hiroshima-Kyoto
11090
Kyoto-Himeji
5470
Himeji-Kyoto
5470






Total cost – shinkansen (single journey ticket) 49730
7day JRPASS (price) 29110
Variance JPY 20620

IDR 2268200

Jadi, untuk trip kemarin saya berhasil menghemat biaya sebesar IDR 2,2 juta berkat JR Pass - bahkan lebih, karena perhitungan di atas hanya untuk tiket shinkansen saja tidak termasuk tiket ferry JR dari Hiroshima ke Miyajima pp, JR local train dan Hiroshima sightseeing loop bus (Meipurupu bus) yang seluruhnya free bagi pemegang JR Pass. 

Dari segi waktu, tentu saja saya hemat banyak waktu dibandingkan dengan naik bus malam atau kereta lainnya. Sebagai contoh saja untuk rute Tokyo - Kyoto dengan bus memakan waktu sekitar 9 jam sementara dengan shinkansen hanya sekitar 2 jam 10 menit. Memang harga JR Pass yang minim IDR 3,2 juta terlihat mahal di muka tapi kalau kita bisa memaksimalkan penggunaannya, JR Pass ini akan membuat biaya perjalanan kita lebih hemat biaya dan juga hemat waktu. 


Tips buat yang mau pakai JR Pass:
- JR Pass sebaiknya dibeli sebelum berangkat ke Jepang (baru-baru ini saya baca artikel kalau JR Pass sudah dapat dibeli di Jepang - sebelumnya cuma bisa dibeli di luar Jepang). Di Indonesia, JR Pass dapat dibeli di travel-travel tertentu seperti yang tertera di link ini. Nanti kalian akan mendapat semacam kupon/voucher yang harus ditukarkan dengan JR Pass di kantor JR yang terletak di bandara dan stasiun kereta.
- Sebaiknya voucher JR Pass segera ditukarkan setibanya kita di bandara dan pastikan saat mengisi formulir, tanggal aktivasi JR Pass sesuai dengan tanggal hari pertama dimana kita berencana menggunakan JR Pass kita. Jadi, JR Pass 7 hari itu berlaku mulai tanggal aktifnya. 
Misalnya: kalau kita tiba di Tokyo tanggal 7 April dan rencananya baru akan mulai memakai JR Pass tanggal 9 April saat kita mau melanjutkan perjalanan ke Kyoto, maka tanggal aktivasi JR Pass yang harus kita isikan di formulir adalah tanggal 9 April (yang berarti masa berlaku JR Pass 7 hari kita adalah 7 hari dimulai dari tanggal 9 April). Pastikan jangan sampai salah menulis tanggal, karena sekali salah dan JR Pass sudah diterbitkan, sudah tidak bisa diganti. Pastikan juga informasi nama lengkap dan nomor paspor yang anda tulis di formulir sama persis seperti di paspor, karena nantinya beberapa petugas akan minta kita untuk menunjukkan pasport dan JR Pass saat pemeriksaan tiket di Shinkansen ataupun saat mau masuk/keluar stasiun kereta.
- Kalau sudah dapat kartu JR Pass - perlakukan kartu ini seperti paspor kalian, simpan baik-baik, jangan sampai lecek, sobek, apalagi hilang karena tidak akan diberikan kartu pengganti apabila kartu tersebut hilang.  
- Untuk rute perjalanan yang waktu tempuhnya lumayan lama (buat saya lebih dari 30 menit) sebaiknya lakukan reservasi kursi terlebih dahulu di ticket office JR station (Midori-no-madoguchi) - saya kemarin reservasi kursi dengan menunjukkan print screen rute dari hyperdia.com, jadi saya tinggal kasih print screen tersebut ke petugas saat di ticketing office. Simpel dan lebih tidak berisiko untuk salah / kurang informasi. Setelah itu simpan baik-baik bukti reservasinya jangan sampai hilang ya.


Ini contoh screen capture dari website www.hyperdia.com. Cukup tunjukan ini saat mau reservasi kursi di ticketing office JR station.

- Kalau di hari h ternyata kita berencana mengubah jadwal yang telah kita reservasi kursinya, sebaiknya kita menginfokan hal tersebut ke ticketing office JR terdekat - dan sekalian buat reservasi kembali. 
- datang beberapa menit sebelum - jangan sampai telat - shinkansen jadwalnya sangat tepat waktu gak pernah terlambat semenit pun (pengalaman kemarin sih gitu). Jangan khawatir kalau bakal nunggu lama, karena di semua shinkansen station ada waiting room dalam ruangan ber-AC / heater yang nyaman dan di setiap peron selalu ada stand makanan dan minuman begitu pula vending machine.  

Website yang sangat membantu untuk melakukan perhitungan biaya transportasi dan merencanakan perjalanan dengan kereta di Jepang (Termasuk shinkansen) : www.hyperdia.com 

JR Pass: 
http://www.japanrailpass.net/en/
 
Tempat duduk kereta shinkansen yang super nyaman - wajib dicoba walau sekali ^^ - pengguna JR Pass pasti setelah naik shinkansen berkali-kali terasa beda banget waktu naik local train Jepang lainnya wkwk

2. Di Tokyo, kalau pesawat dari Indonesia tibanya di Haneda atau Narita belilah Tokyo subway discounted ticket + Keikyu line 1 way ticket. 
Kemarin karena saya tinggal 3 hari di Tokyo dan kembali ke Indonesia via Osaka, saya belinya Tokyo subway 3-day ticket + Keikyu line 1 way ticket. Percaya atau gak harga untuk naik Tokyo subway sepuasnya selama 3 hari ini  dan juga 1 kali naik kereta yang menghubungkan Haneda airport ke downtown hanya JPY 1900 (sekitar IDR 209.000). Saya bilang harga ini murah karena di Surabaya/Jakarta duit segitu naik taksi gak bakal cukup buat sehari keliling kota, dari Jakarta pusat ke bandara CGK aja naik taksi bisa IDR 150.000 sendiri.

Sebenarnya ada banyak sekali discounted ticket yang ditawarkan untuk Tokyo subway yang hanya dikhususkan untuk turis dan bisa dipilih sesuai dengan keperluan. Saya sendiri memutuskan untuk memilih Tokyo Subway 3-day ticket + Keikyu line 1 way ticket karena ini sesuai dengan itinerari 3 hari saya di Tokyo dan kedatangan saya yang lewat Bandara Haneda yang dilayani oleh Keikyu line. Informasi lebih lengkap tentang Tokyo subway discounted ticket dapat dilihat di link ini.

Untuk Tokyo sendiri, rekomendasi saya mending beli tiket pesawat dari Indonesia yang tibanya di bandara Haneda ketimbang Narita, karena Haneda letaknya lebih dekat dengan pusat kota. Kalau mau masuk ke Jepang dan keluar Jepang dari kota berbeda, saya sangat menyarankan untuk masuk dari Kansai airport – Osaka dan kembali ke Indonesia lewat Haneda airport – Tokyo. Kenapa? Dari pengalaman saya kemarin Kansai airport itu buat keberangkatan sangat bikin sumpek (baca: siap-siap datang super awal ke bandara, kalau gak mau sprint di bandara ini) – postingan soal ini menyusul ya. 

3. Di Osaka, kalau memang ingin mengeksplore  kota ini sehari atau dua hari – bukan cuma singgah karena Universal Studio Jepang adanya di sana, belilah Osaka Amazing 1 day pass atau 2-day pass. Saya kemarin belinya yang 1-day pass seharga JPY 2300 (sekitar IDR 253.000 ). Mahal? Gak. Karena harga itu termasuk pemakaian Osaka subway sepuasnya (selama 1 atau 2 hari - tergantung jenis pass yang dibeli) dan tiket masuk ke puluhan tempat wisata/atraksi yang beberapa diantaranya bertarif masuk cukup mahal. Jadi, kalo kita pandai mengatur itinerari, kita malah bisa menghemat banyak dengan menggunakan pass ini.

Berikut list tempat-tempat dan atraksi wisata menarik yang dapat diakses dengan gratis bagi pemegang Osaka Amazing pass (list ini adalah list pilihan yang menurut saya menarik -list sesungguhnya lebih banyak dari ini): 
Umeda Sky Building Floating Garden Observatory (JPY 800), Osaka Science Museum (JPY 400), Natural Hot Spring Naniwa no Yu (JPY 800), Osaka Museum of Housing and Living (JPY 600), Tombori River Cruise (JPY 900), Tsutenkaku tower (JPY 700), Shitennoji temple (JPY 300), Osaka zoo (JPY 500), Osaka Castle Museum (JPY 600), Osaka Castle Nishinomaru Garden (JPY 200), Osaka Museum of History (JPY 600), Okawa River Sakura Cruise (JPY 1200), Tempozan Giant Ferris Wheel (JPY 800), Cruise ship Santa Maria - day cruise 45 mins course only (JPY 1600), Captain line (JPY 1300), Sakuya Konohana Kan (JPY 500), Nagai Botanical Garden (JPY 200), Osaka Museum of Natural History (JPY 300), Natural open-air hot spring spa Suminoe (JPY 650-750), Osaka Prefectural Government Sakishima Building Observatory (JPY 510). *harga yang tercantum adalah tarif yang harus dibayar bagi mereka yang bukan pemegang Osaka day pass.
 
Cruise ship Santa Maria - salah satu pengalaman tak terlupakan saya di Jepang - 45 mins keliling Osaka bay dengan cruise ship ini 
Informasi selengkapnya tentang Osaka Amazing 1-day / 2-day pass dan tempat membelinya dapat dilihat dibaca di link ini


Perjalanan saya Juli-Agustus kemarin, saya berhasil berhemat sebesar JPY 1400 dengan Osaka Amazing 1 day pass – ini hanya untuk objek wisatanya saja, belum termasuk subwaynya - jadi aslinya total penghematan saya lebih dari JPY 1400. Berikut simulasi perhitungannya:



Place Admission fee (in JPY)
Osaka Museum of Housing and Living 600
Osaka Museum of History 600
Osaka Castle 600
Shitennoji Temple 300
Santa Maria Cruise - day cruise 45 mins course 1600



Total admission fee in Osaka 3700
Osaka Amazing 1-day pass 2300
Variance 1400

154000 IDR



Sama halnya dengan JR Pass, Osaka 1-day amazing pass ini akan jadi sangat menguntungkan kalau kita mengatur itinerari kita dengan baik, saya kemarin belain ke Osaka bay demi mencoba naik kapal Santa Maria - dan saya bersyukur saya memilih naik Santa Maria, karena saya bisa lihat pemandangan sunset dari kapal pesiar untuk pertama kalinya dalam hidup saya ^^. Saya kemarin cuma bisa pergi ke 4 tempat dan mencoba 1 atraksi karena keterbatasan waktu - soalnya saya kan saat itu masih menginap di Kyoto - ke Osaka day-trip dengan Shinkansen - dibelain karena cuma 15 min hehe.. berasa naik subway. Jadi, saran saya kalau mau memaksimalkan amazing pass ini sebaiknya menginaplah di Osaka dan gunakan dari pagi sampai malam, atur itinerari kalian sebaik mungkin dan secermat mungkin.
 
Suasana seperti di Osaka tempo dulu seperti ini bisa ditemukan di Osaka Museum of Housing and Living - di sini yang ditampilkan bukan maket tapi bangunan seukuran aslinya lengkap dengan tata cahaya dan tata suara yang membuat seakan-akan kita berada di sana seharian (jadi ada perputaran waktunya pagi-siang-malam - lengkap dengan pertunjukan kembang apinya)

 
4. Di Kyoto, kalau punya waktu banyak dan ingin mengunjungi banyak tempat yang lokasinya jauh-jauh, cara paling ekonomis naik bus dengan membeli  1-day pass Kyoto city bus & Kyoto bus  seharga JPY 500 (sekitar IDR 55.000). Kelemahan dari naik bus adalah waktu tempuh yang lebih lambat dan perlu waktu untuk menunggu kedatangan bus – jadi cocoknya buat mereka yang itinerarinya gak terlalu padat atau punya waktu cukup banyak di Kyoto. Sebaiknya membeli Kyoto city bus 1-day pass ini di Kyoto Tourist Information Center ketimbang di penginapan karena kalau belinya di Tourist Information Center kita bakal dikasih peta jalur bus lengkap dengan nomor busnya. Kalau di penginapan biasanya cuma dapat kartunya doang. 
Alternatif lain adalah membeli tiket terusan 1-day pass Kyoto subway & city bus / yang 2-day harganya JPY 1200 - sekitar IDR 132.000 (untuk yang 1 day) atau bisa juga dengan membeli tiket terusan untuk Kyoto subway 1-day seharga JPY 600. Bedanya kalau di Kyoto banyak sekali tempat wisata yang lebih mudah untuk dituju dengan bus daripada subway, karena letak tempat pemberhentian bus kebanyakan lokasinya lebih dekat dengan tempat wisatanya ketimbang exit subway - kecuali untuk Fushimi Inari- yang paling praktis adalah naik JR train ke Inari Station - lokasi exit station tepat di depan gerbang kuil - ini paling praktis dan paling murah terutama buat JR Pass holder soalnya rute ini dicover JR Pass^^.
Detail untuk discounted ticket subway dan bus di Kyoto dapat dibaca di sini.
 
Kinkakuji temple (Golden Pavilion) - ini salah satu tempat wisata utama di Kyoto yang dapat dituju lebih mudah dengan bus ketimbang subway. Memang dari tempat pemberhentian bus kita masih perlu jalan kaki lagi, tapi tidak sejauh kalau naik subway - pakai subway harus transfer dan tetap harus dilanjutkan dengan bus


5. Untuk meal, seperti biasa biar hemat dan karena saya jalannya sendiri, saya belinya di convenience stores, seperti sushi, bento, onigiri, dll. Harganya lebih murah dari sushi di Indonesia dengan rasa yang jauh lebih enak.
 
Ini aneka roll sushi, tempura dll yang saya beli dari salah satu convenience store di Himeji - lupa harganya berapaan yang pasti gak sampai JPY 500 untuk packed sushi-nya, klo minuman botolannya itu dari vending machine, matcha cookiesnya JPY 140 - ini habis manjat ratusan tangga di Himeji castle , jadi harap dimaklumi makannya agak kalap ^^


6. Oleh – oleh atau bahasa kerennya souvenir, ini salah satu barang yang wajib dibeli sama turis Indonesia (kecuali saya ^^). Untuk oleh-oleh murah dari Jepang alternatifnya adalah pernak pernik di toko 100 yen seperti Daiso atau berupa makanan seperti cokelat- yang paling populer sih cokelat Kit Kat. Di Tokyo, toko Daiso yang cukup besar dapat ditemukan di Takeshita Dori street (Harajuku). Kalau memang niat belanja di Daiso sebaiknya belanjanya di Tokyo, karena di kota lain Daisonya tidaklah selengkap yang di Tokyo (menurut saya sih) - di Kyoto kemarin gak nemu Daiso, di Osaka - Daiso yang di Shin-Imamiya tokonya kecil dan barangnya kurang lengkap.

7. Untuk tempat tinggal, hostel dengan kamar dormitory adalah alternatif yang paling murah (tentu saja buat yang suka couchsurfing, couchsurfing lebih murah karena gak perlu ngeluarin biaya sama sekali). Tarif menginap semalam di hostel dengan 6-bed female dormitory di pusat kota adalah mulai dari JPY 2200 (sekitar IDR 250.000). Dibandingkan dengan hostel—hostel di negara lain yang pernah saya tinggali , hostel di Jepang termasuk salah satu favorit saya, karena fasilitas dan suasananya yang benar-benar nyaman. Hostel favorit saya dari trip kemarin adalah Khaosan Kyoto Guesthouse. Tarifnya memang agak mahal – ini karena saya pesannya 1 minggu dari tanggal menginap. Klik di sini untuk membaca review selengkapnya.

Untuk pemilihan lokasi penginapan sebaiknya disesuaikan dengan transportasi apa nantinya yang akan kita gunakan di kota tersebut, jadi carilah penginapan yang mudah aksesnya ke transportasi tersebut. Misalnya, buat pemegang JR pass, berarti transportasi yang mungkin banyak digunakan di Tokyo adalah JR train, maka sebaiknya cari penginapan yang dekat dengan stasiun kereta JR sehingga kita bisa menghemat waktu, biaya dan tenaga setiap harinya. (Di Tokyo, hampir semua spot wisata utama dilewati JR train - walau beberapa lokasinya gak benar-benar dekat dengan tempat wisatanya). Buat yang berencana beli discounted ticket/pass untuk kereta subway/bus sebaiknya pilih penginapan yang dekat dengan bus stop/stasiun subway dari pass yang kita beli. Di Jepang, kereta subway dilayani oleh beberapa perusahaan dan tidak semuanya berlaku untuk setiap tiket terusan (pass), contohnya pass untuk JR train (seperti JR pass) tidak bisa digunakan untuk Kyoto/Tokyo/Osaka metro, Nankai railway dll dan berlaku juga sebaliknya.

Buat yang menggunakan JR Pass (sebenarnya bisa diterapkan juga buat yang menggunakan sarana transportasi lainnya), sebaiknya tidak perlu menginap di setiap kota yang akan dikunjungi, beberapa kota bisa di explore dengan day trip (sangat memungkinkan untuk pengguna JR Pass), kecuali memang ingin explore tiap kota lebih lama. Di trip kemarin, saya mengunjungi 6 kota, pulau dan hanya menginap di 3 kota: Tokyo, Kyoto, Osaka. Saya paling lama menginap di Kyoto karena kemarin penginapan di Kyoto lebih banyak yang available ketimbang Osaka dan belakangan saya tidak menyesal, karena menurut saya Kyoto lebih menyenangkan ketimbang Osaka. Kotanya lebih tenang dibanding Osaka dan penginapannya juga lebih bagus. Tapi dari segi kemudahan memilih rute shinkansen, Osaka lebih enak daripada Kyoto karena tidak semua kota dapat dituju langsung dari Kyoto, seperti Himeji - hanya tersedia beberapa jadwal setiap harinya untuk rute langsung Kyoto-Himeji. Kota yang saya kunjungi pp dari Kyoto: Himeji, Hiroshima dan Miyajima (ini pulau yang letaknya lekat dengan Hiroshima dan terkenal dengan floating Torii - nya *torii: gerbang khas kuil Shinto berwarna merah di Jepang).
 
Floating Torii di Itsukushima shrine - Miyajima
8. Buat yang berencana pergi ke Fushimi Inari di Kyoto dan berencana mau hiking (technically naik tangga) melewati jutaan torii (gerbang khas kuil Shinto di Jepang berwarna merah), sangat disarankan untuk bawa minuman sendiri atau beli air minum botolan di convenience store di depan gerbang Fushimi Inari. Kenapa? Karena harga minuman botol di vending machine di sepanjang jalur menuju puncak gunung harganya makin melejit setinggi jalannya wkwk. Di stage tempat saya memutuskan menyerah (saya cuma kurang 2 stages menuju ke puncak gunung Inari), harganya saja udah JPY 600 (sekitar IDR 66.000) – ini udah setara harga minuman di Universal Studio Japan. Normalnya harga minuman di vending machine adalah sekitar JPY 50 – 200. 
 
Ini beberapa tori dari ratusan torii di Fushimi Inari


Ini peta rute ratusan bahkan jutaan torii menuju ke puncak gunung Inari - saya cuma berhasil sampai stage 16 (rute yang saya ambil adalah jalur kebalikan hehe.. berkat ngikutin arus mudik yang paling banyak - jadi salahnya barengan deh^^) - nah makin menuju puncak makin mahal tuh harga minuman di vending machine-nya.

9. Susun itinerari kalian sedetail dan secermat mungkin. Benernya ini adalah kunci utama untuk meminimalkan budget selama di Jepang.  Kalau kalian biasanya gak pernah bikin itinerari, menurut saya, kalau mau hemat di Jepang, membuat itinerari sebelum keberangkatan akan sangat membantu untuk tetap stay on budget. Kenapa? Karena kalau kita tau kemana kita akan pergi sebelum hari H, ketika hari H kita tinggal jalan doang mengikuti rencana yang udah kita buat, gak perlu lagi buang-buang waktu untuk tanya sana sini, plus kalian juga akan terhindar dari kesorean sampai di tempat wisata – yang ujung-ujungnya tempatnya udah tutup, padahal kalian udah menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk ke sana. Keuntungan lainnya kita bisa menghitung berapa jumlah uang Yen yang harus kita bawa. Apalagi buat kalian yang masih galau mau beli JRpass atau subway day pass atau gak. Nah, kalau kita sudah buat itinerari, kita bisa menghitung total biaya yang kita keluarkan dengan kartu transportasi biasa/beli tiket kereta/bus single journey dengan total biaya yang kita bayar untuk JRpass atau subway day-pass. Ini juga akan sangat bermanfaat buat mereka yang mau membeli Osaka amazing 1-day pass. Kalian dapat berhemat banyak kalau kalian bisa merencanakan atraksi/tempat wisata apa saja yang akan kalian tuju dan urutannya dengan baik. Untuk itinerari trip saya kemarin dapat dibaca di sini

10. Hal kedua yang paling mahal di Jepang adalah biaya tiket masuk tempat wisata. Sebisa mungkin pilihlah tempat wisata yang akan kalian kunjungi secermat mungkin. Pilih yang benar-benar ingin kalian kunjungi, jangan menyesal di belakang dan sebisa mungkin pilihlah tempat wisata yang menawarkan atraksi serupa yang tidak memungut biaya. Ini benarnya gak cuma berlaku di Jepang tapi juga berlaku untuk semua negara. 

Contoh kasus: 
view kota Tokyo dari TMG Building
Buat yang mau melihat kota Tokyo dari atas, ketimbang membeli tiket masuk observatori di Skytree atau Tokyo Tower yang harganya mulai JPY 900 (sekitar IDR 99.000) sampai JPY 2060 (sekitar IDR 220.000)  ada alternatif lain yang bebas biaya alias gratis. Tokyo Metropolitan Government (TMG) Building di Shinjuku menawarkan pemandangan yang sama dan tidak dipungut biaya sama sekali. Selengkapnya tentang TMG building akan saya bahas di posting lainnya. 














Contoh lainnya untuk istana (castle), dari pengalaman saya mengunjungi 3 castle: Osaka Castle, Hiroshima Castle, Himeji Castle - semua castle bangunannya hampir sama satu sama lain. Yang membedakan hanya cerita di balik masing-masing castle dan apa yang ada di dalamnya, kecuali untuk Nijo Castle di Kyoto - bentuknya berbeda dengan kastil-kastil di atas. Kalau memang mau mengunjungi castle, cukup pilih salah satu saja. Buat yang beli Osaka day pass – Osaka castle bisa jadi salah satu alternatif karena merupakan salah satu atraksi wisata yang di cover oleh Osaka day pass. Tapi kalau mau lihat castle yang benar-benar bagus dan menarik, yang paling saya rekomendasikan adalah Himeji castle di Himeji. Kastil ini benar-benar bagus luar dalam dan juga merupakan UNESCO World Heritages. Himeji castle ini adalah kastil yang biasa muncul di film-film ninja. Tiket masuk ke Himeji castle dan Kokoen garden di sebelahnya adalah JPY 1040 (sekitar IDR 120.000) – ini adalah harga tiket terusan untuk keduanya. Kalau beli terpisah jatuhnya akan lebih mahal. Himeji castle ini bisa jadi alternatif wisata castle untuk mereka yang berencana mengunjungi Kyoto atau Osaka – terutama buat yang pake JRpass. Buat pengguna JRpass – Himeji castle dapat dikunjungi pp dari Kyoto / Osaka (daytrip), karena waktu tempuhnya hanya 56 menit dari Kyoto dengan Shinkansen Hikari ^^. 


Himeji Castle - Kastil paling keren dan paling 'luar biasa' bagian dalamnya - siapkan waktu dan tenaga lebih untuk explore kastil ini - worth it banget  dengan view yang ditawarkan - bagian dalamnya masih merupakan bagian dalam kastil asli - jadi bersiaplah untuk melepas alas kaki kalau ke sini dan berpanas / berdingin-dingin ria karena bangunan ini adalah UNESCO World Heritage site - gak mungkin dipasangin ac /heater karena akan merusak struktur bangunan cagar budaya.

Hiroshima castle - kastil ini bukan bangunan asli - karena yang asli juga hancur terkena bom atom tahun 1945.

Osaka Castle Museum - bagian dalam kastil ini sudah berupa museum - modern, jadi bukan bagian dalam asli dari kastil yang sebenarnya.

Ada alternatif transportasi lain yang bisa digunakan untuk menghemat biaya: Willer express bus - Tarif bus ini mulai dari JPY 2900 untuk rute Tokyo - Kyoto, Osaka dan ada juga opsi untuk 3-day pass, 5-day pass dan 7-day pass dengan tarif mulai JPY 10000 (sekitar IDR 1.100.000) untuk 3-day pass. Alternatif ini cocok buat mereka yang itinerarinya tidak terlalu padat, hanya pergi ke 2 atau 3 kota di Jepang, punya waktu traveling di Jepang yang cukup untuk setiap kotanya dan kuat naik transportasi darat dengan jarak tempuh lebih dari 4 jam, serta tentu saja buat mereka yang benar-benar ingin menghemat biaya transportasi. 
Detail tentang Willer bus bisa dibaca di website resmi mereka: http://willerexpress.com/en/
 

Website yang saya gunakan saat menyusun itinerari selain yang sudah disebutkan di atas:
1. http://www.japan-guide.com/
2. http://www.jnto.go.jp/eng/
3. http://kyoto.travel/en 
4. http://www.osaka-info.jp/en/

Untuk postingan kali ini, saya tidak menjelaskan setiap pointnya dengan detail karena menurut pengalaman, orang-orang lebih senang membaca postingan yang singkat padat jelas ketimbang yang lengkap detail tapi panjang (hasil analisa dari statistik tulisan saya tentang Korea beberapa waktu lalu^^). Jadi, untuk trip selama 11 hari saya ini, saya tidak akan menulis cerita perjalanannya secara berurutan di blog, tapi akan saya tulis dengan tema berbeda. Review untuk setiap penginapan juga akan diposting di postingan berbeda.

For my English speaking reader, I’m really sorry that this post will be only available in Bahasa Indonesia, please use the translator button to read it in English. I decided to write it in Bahasa Indonesia because there are many Japan on budget’s guidance in English but only few of them are in Bahasa Indonesia. 

Berikut detail budget perjalanan saya tanggal 25 Juli 2015 - 5 Agustus 2015 kemarin:











JPY IDR




ADMISSION FEE






TOKYO






Imperial Palace East Garden Free





Shinjuku Free





TMG Building lt 45 Free





Meiji Shrine (5AM-6PM) – need 1 hr at least Free





Takeshita Dori Street – Harajuku + Snoopy World Free





Omotesando Free





Shibuya – Hachiko statue






Konica Minolta 'Planetarium theatre' – Sky Tree 1.100





Kaminarimon gate Free





Nakamise-dori arcade Free





Sensoji Temple (Asakusa Kannon Temple) Free





Tokyo Tower - tidak naik ke observatori ^^ Free





Ueno Park Free





Sony Building Free





Honda Aoyama Itchome – showroom Free





Nijubashi bridge Free





Akihabara Free













KYOTO






Kiyomizudera Temple 300





Higashiyama District Free





Yasaka Shrine Free





Gion, Shirakawa Minami Dori Free





Kinkakuji Temple / Golden Pavillion 400





Kyoto Imperial Palace tour Free





Sento Imperial Palace tour Free





Nijo Castle 600





Fushimi Inari Shrine Free













HIMEJI






Himeji Castle & kokoen garden 1.040













Miyajima






Itsukushima Shrine 500













HIROSHIMA






Hiroshima castle 370





Atomic Bomb Dome Free





Peace Memorial Park Free













OSAKA






Osaka Museum of Housing and Living Free
* Osaka Amazing 1-day pass



Osaka Castle Free
* Osaka Amazing 1-day pass



Osaka Museum of History Free
* Osaka Amazing 1-day pass



Shitennoji Temple Free
* Osaka Amazing 1-day pass



Cruise Ship Santa Maria Free
* Osaka Amazing 1-day pass



Universal Studio Japan 1-day pass
821.130












TOTAL ADMISSION FEE in JPY 4.310





TOTAL ADMISSION FEE in IDR
474.100




GRAND TOTAL Admission fee
1.295.230












TRANSPORTATION excld. Airfare






JR Pass 7-day
3.200.000




Kyoto Bus & city bus 1-day pass 500





Kyoto subway 1-day pass 600





ICOCA card 2.000
*beli ICOCA card karena suka dengan kartunya



OSAKA Amazing 1-day pass 2.300





Tokyo subway 3-day ticket + Keikyu line 1-way 1.900





Nankai Airport express to Kansai Airport 1.060













Total transportation cost in JPY 8.360 919.600




Total transportation cost in IDR
4.119.600












ACCOMODATION






Khaosan Tokyo Original (3D2N) 4.400





First Cabin Hotel Akihabara – Tokyo (2D1N) 4.900
*menginap di sini karena hostel lain udah full booked






memilih hotel ini karena bentuknya cabin hotel



Khaosan Kyoto Guesthouse (6D5N) 13.500





Hotel Mikado – Osaka (3D2N) 5.200













Total Accomodation in JPY 28.000





Total Accomodation in IDR
3.080.000












MEALS






Budget per day = JPY 2500 x 11 days 27.500













Total MEALS in IDR
3.025.000




GRAND TOTAL 104.726 11.519.830





*total admission fee, transportasi dan akomodasi di atas adalah biaya aktual. Untuk biaya meals total biaya aktualnya lebih kecil, karena ujung-ujungnya justru banyak saya alokasikan untuk belanja pernak pernik di Universal Studio Japan dan Snoopy World hehehe..Biaya meals terbesar saya adalah untuk beli minuman botolan dan ice cream di vending machine, karena suhu udara di musim panas itu gila banget panasnya, matahari berasa ada di sebelah kita, keluar ruangan ac kurang dari 5 menit, langsung keringat bercucuran. Seharinya saya bisa menghabiskan 3-5 air minum botol dan 1 ice cream x_x.  

*untuk ICOCA Card - ujung-ujungnya tidak saya pakai - saya beli karena tertarik dengan warna kartunya ^^ dan juga hanya untuk jaga-jaga kalau-kalau saya perlu melewati jalur kereta yang tidak dicover oleh JR Pass ataupun city subway/metro (dilayani oleh private train / local train).  

* saya tau bagi sebagian orang nilai di atas terlihat sangat mahal karena di buku Mbak Claudia Kaunang saja nilainya jauh dibawah (mengingat murah atau tidak itu relatif ^^). Yang membedakan adalah saya menggunakan JR Pass, waktu booking penginapan yang cukup dekat dengan tanggal keberangkatan - jadi harga relatif mahal karena banyak hostel yang full booked, Universal Studio Japan, tipe kamar hostel yang dipilih berbeda, lama perjalanan yang berbeda - di buku cuma 7 hari 6 malam termasuk semalam tidur di willer night bus dan penerbangan kembali ke Indonesia sore hari dari Jepang, kota yang dikunjungi juga berbeda - di buku: Tokyo-Yokohama-Kyoto-Osaka. Dalam penyusunan itinerari untuk trip ini saya juga menggunakan buku mbak CK sebagai satu-satunya referensi hard copy, sisanya seluruhnya dari website-website di atas dan beberapa blog. 




14 comments:

  1. Hallo,

    Nanya lagi, kalo bisa pilih Himeji Castle sama Hiroshima mending yang mana yah? Aku ada free day di osaka, jadi lagi mikir mending ke himeji atau ke hiroshima. Kalau ke himeji harus full day atau bisa half day? Jadi sisanya bisa jalan2 di osaka.

    Thanks.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo.. menurutku mending ke himeji. Himeji memungkinkan setengah hari kalau dari osakanya dengan shinkansen. *aku jadi merasa bersalah belum sempat posting soal himeji dan hiroshima*

      Delete
  2. Hi salam kenal...
    Mba platina traveling bener 2solo trip ya mba, aman kah mba untuk cewe, saya sudah issue tiket awal november ke jepang mau solo trip jg tp masih ngumpulin nyali nih, :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo salam kenal juga. Aman pake banget Jepang, jangan khawatir. Siapkan itinerary sblm berangkat aja.. biar disananya gak ribet

      Delete
  3. Halo slm kenal, untuk Tourist Information Centernya di Osaka ama Kyoto dimana ya? Tks

    ReplyDelete
    Replies
    1. osaka ada di daerah namba, kyoto slh satunya ada di kyoto station .. ada kok infonya di link di atas

      Delete
  4. Halo salam kenal, mau nanya dong bedanya ICOCA Card sm Pasmo apa ya? kalau utk penggunaan di Tokyo dan Osaka lebih baik pake yg mana?
    oiya mau nanya jg kl Osaka Amazing Pass itu bisa dipakai utk transportasi jg?
    Thankyou

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo, salam kenal juga. osaka amazing pass itu sudah termasuk all access osaka metro - jadi bs dipakai sebagai kartu transportasi juga. ICOCA dan pasmo saat ini dapat digunakan di mana saja. kalau dulu ICOCa itu untuk JR west train. Pasmo untuk subway, train lain selain JR di tokyo.

      Delete
    2. osaka amazing pass - all access bus, metro.

      Delete
  5. Haloo.. salam kenal..mw tny mending bli osaka amazing pass 1d atw osaka 1d pass??
    Oyaaa.pernah ke sakuya konohana kan botanical garden ga?? Bagus ga dsna?? Atw mending ke t4 lain??

    Makasiii

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi, tergantung tempat yg mau dikunjungin. Klo banyakan tempat yg tercover sama osaka amazing pass mending pake amazing pass. Botanical garden aku belum pernah, sepertinya kalau perginya summer mending gak usah deh.

      Delete
  6. Wah.. kamu hebat sekali. Saya kagum 😊
    Saya juga akan solo travel ke jepang oktober 25 - november 3.. semoga saya juga bisa sesuai dengan itinerary saya 😂😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi... mba Sally pasti bisa solo travel juga kok. Semoga sukses ya solo travelingnya !

      Delete
  7. yaampun aku beruntung banget nemu blog ini, terlengkap dan terjelas! sukses terus kak;)

    ReplyDelete