Sebuah perjalanan yang ditunggu-tunggu selama setahun akhirnya berhasil terlaksana..Yes, I can do it..I can go abroad..
Perjalanan saya untuk pertama kalinya menuju Singapore benar-benar menjadi perjalanan ke luar negeri pertama dan saya yakin tidak akan terlupakan seumur hidup saya. Bagaimana tidak, saya baru bisa menginjakan kaki di negara singa itu setelah 12 jam perjalanan lebih dan melewati 2 negara, ditambah dengan begadang semalaman.
Singapura
adalah negara yang saya pilih sebagai negara pertama yang akan saya kunjungi
selain Indonesia. Kenapa saya pilih Singapura? Alasan pertama karena saya dari
kecil sering mendengar cerita tentang pengalaman teman-teman saya ketika
mengunjungi negara ini, katanya Singapura itu bagus, bersih dan tertib. Dari
situ saya jadi menetapkan kalau suatu hari nanti, saat saya sudah bisa cari
duit sendiri , saya mau ke sana. Keinginan saya semakin menggebu-gebu ketika
saya membaca buku ‘500 ribu keliling Singapura’-nya mbak Claudia Kaunang. Oleh
karena itu, ketika paspor sudah ditangan, saya mulai gemar memantau promo tiket
murah Jet star (karena ini satu-satunya budget airlines yang ada rute
Surabaya-Singapore nya). Pada bulan Juni 2010 akhirnya penantian saya terjawab,
Jet Star memberikan promo untuk periode terbang 2011, dengan harga SUB-SIN pp
IDR 800.000 kalau dikurskan ke Rupiah. Langsung saja saya dengan 9 orang teman
saya lainnya membeli tiket ini untuk keberangkatan Feb 2011 (1 minggu setelah imlek).
Beruntung sebulan kemudian, ada promo accor hotels untuk hotel di Singapura
dengan harga yang cukup murah, saya mendapatkan 3d2n di Ibis Bencoolen dengan
total harga 1,2 juta untuk kamar double (kami sharing bertiga :D) . Tergolong
murah untuk hotel sekelas Ibis dan ber lokasi strategis.
Setelah
menunggu setengah tahun lamanya,
akhirnya saat yang dinantikan tiba, saya akan berangkat ke luar negeri untuk
pertama kalinya. Koper dan perlengkapan lain sudah siap, tinggal berangkat ke
bandara. Dalam perjalanan saya ke bandara, saya dapat sms dari Jet Star kalau
penerbangan saya di cancel karena masalah teknis. Terang saja saya dan
teman-teman jadi heboh, secara informasinya 2,5 jam dari jadwal keberangkatan.
Untuk itu, kami memutuskan untuk tetap ke bandara mencari tau permasalahan yang
sebenarnya, ternyata penerbangan saya di cancel karena saat itu gunung Bromo
baru saja aktif dan mengeluarkan kepulan asap, dua maskapai lain Silk Air dan
China Airlines juga batal terbang saat itu. Sempat kesel saya gara-gara masalah
ini, karena sebenarnya kepulan asap Bromo itu seharusnya tidak mengganggu
penerbangan kami, secara arah ke
Singapura seharusnya tidak melewati Bromo, entah kenapa Jet Star tetap batal
terbang. Berhubung saya sudah booking hotel dimuka, tiket USS juga sudah
ditangan, tidak mungkin saya membatalkan perjalanan ini.
Akhirnya saya dan teman-teman memutuskan untuk
berangkat ke Singapura hari itu juga via Kuala Lumpur dengan rute SUB-KUL
berangkat jam 6 sore dengan AA dan berikutnya menyambung dengan kerete api ke
Singapore jam 23.00. Kami terpaksa go show untuk tiket AA dan harganya memang
cukup tinggi, tapi demi liburan yang sudah kami rencanakan lama, kami mau tidak
mau harus mengambil langkah ini, karena pihak Jet Star sendiri tidak menjamin
kalau penerbangan hari berikutnya tetap terbang atau tidak. Pembelian tiket AA
go show ini ternyata cukup merepotkan ribet juga, karena counter AA di bandara
Juanda hanya menerima cash, ya ampun saat itu mau tidak kami harus mengumpulkan
uang cash kami dan hasilnya salah satu teman kami yang bertindak sebagai
pemesan tiket sudah seperti kernet bus saja menghitung duit segepok, gimana tidak
harga tiket 1jtan dan kami bersepuluh,
dengan demikian duit yang dibawa sebanyak 10jtan tunai dan 10 buah paspor
(kalau ini sudah seperti makelar TKI :D).
|
@ McD KLSentral - saksi bisu terdamparnya kami di KL |
Tepat jam 6
sore, pesawat kami ke KL take off dan landing tepat waktu pada pukul 9 malam waktu KL. Menurut perhitungan kami,
kalau kami bisa tiba di KL Sentral pada pukul 10, kami bisa mengejar train jam
11. Untuk itu sesampainya kami di LCCT,
kami langsung mengejar shuttle bus ke KL Sentral. Beruntung saat itu ada bus yang akan segera
berangkat ke KL Sentral dan kami pun segera membeli tiketnya dan langsung
berangkat. Sesampainya kami di KL Sentral, kami langsung berlari ke bagian informasi
untuk menanyakan dimana loket untuk
train ke Singapura, akan tetapi menurut petugas sepertinya kami tidak akan
mendapatkan tiket kalau kami baru akan membeli saat ini dan benar saja setelah
berlari – lari ke lantai 2 KL Sentral sambil menenteng koper yang untungnya
hanya ukuran cabin, ternyata loket penjualan tiket untuk train memang sudah
tutup padahal saat itu baru pukul 10.30 dan kami mendengar informasi kalau
train tujuan Singapura akan berangkat pukul 23.30. Kami tidak menyerah sampai
disitu. Kami pun kembali ke pusat informasi dan bertanya pada petugas, apakah
ada cara lain yang tercepat dan paling mungkin untuk kami untuk menuju ke
Singapura, katanya sepertinya sudah tidak memungkinkan kalau untuk malam itu,
karena dengan bus saja kami tidak akan bisa mengejarnya, karena bus paling
malam akan berangkat jam 12 dan jarak terminalnya cukup jauh dari KLSentral
(pada saat itu terminal Puduraya sedang renovasi sehingga tidak ada terminal
bus yang dekat dengan KLSentral). Terang saja kami semua jadi shock melihat
keadaan ini. Dari 10 orang yang berangkat, 6 diantara kami ada first timer ke
luar negeri, untuk itu kami benar-benar bingung apa yang harus dilakukan.
Akhirnya kami memutuskan untuk mencari makan terlebih dahulu di McDonalds
KLSentral, dan sambil makan kami berunding untuk menentukan cara lainnya. Setelah
berunding lama, akhirnya 9 dari kami memutuskan untuk ke Singapura dengan
pesawat paling pagi, yang saat itu yang paling memungkinkan untuk dibooking
last minute adalah AA. Teman kami yang 1nya memilih berangkat dengan train,
dengan alasan biaya tiket pesawat last minute pasti lebih mahal. Memang benar
apa katanya, harganya cukup mahal, total harga pesawat go show kami kurang
lebih 1,7 juta, dari yang semula hanya 800ribu PP dengan Jet Star, jadi
melunjak menjadi 1,7 juta + 400ribu (pesawat pulang Jet Star, pesawat yang
berangkat akan di refund penuh oleh pihak Jet Star). Tidak sampai disitu saja
perjuangan kami, karena ada perjuangan berikutnya untuk membeli tiket AA yang
saat itu semua counter di KLSentral sudah tutup, free desktop dengan coin juga
tidak beroperasi. Untung saja beberapa dari kami memakai smartphone dan wifi di
McD cukup lancar. Jadi kami pun saling memesankan tiket deng`n menggunakan
AAmobile sambil berlomba dengan waktu, karena AA hanya bisa dipesan via mobile
dan internet paling lambat 4 jam sebelum penerbangan dan saat itu sudah pukul 1
pagi dan penerbangan yang akan kami naiki adalah pukul 6.15. Karena jumlah
orang yang cukup banyak akhirnya hanya beberapa dari kami yang berhasil di
pesankan tiket via mobile dan sisanya tidak berhasil. Hal ini membuat kami
semakin deg-degan. Dengan ini berarti kami punya PR berikutnya, kami harus
berangkat ke LCCT dengan shuttle terpagi dengan harapan dapat membeli tiket AA
di counter AA LCCT. Shuttle bus paling pagi adalah pukul 3 dan setelah menunggu
2 jam di McD, kami pun segera bergegas turun kembali ke terminal bawah LCCT
untuk menaiki shuttle bus.
|
akhirnya sampai juga..Changi Airport Singapore |
Sesampainya
kami di LCCT yang berarti sudah pukul 4, 2 jam sebelum keberangkat pesawat
pertama AA, kami langsung menuju ke counter AA, dan sekali lagi kami dibuat
shock kembali. Counter AA LCCT masih tutup dan setelah bertanya ke petugas AA
di counter check in, kami mendapat info kalau counter baru dibuka pukul 5. Ya
ampun, banyak sekali rintangan yang kami dapatkan untuk mencapai ke
Singapura, benar-benar petualangan yang
tak terlupakan. Karena takut kehabisan tiket, kami pun menunggu tepat di depan
counter dan begitu dibuka, saya langsung baris dibarisan depan, dan ternyata
banyak sekali orang yang mau go show untuk tiket AA, yang akhirnya membuat saya
berada di baris ke 3 dan setelah menunggu petugas menginput data kami satu per
satu, tiket baru kami dapatkan pada pukul 5.30 yang berarti kami harus segera
cek in karena check in akan di closed 45 menit sebelum keberangkatan. Setelah semua
dari kami mendapatkan boarding pass kami dari kiosk check in AA, kami langsung
berlari ke boarding gate, setelah sebelumnya harus melewati imigrasi, baggage
screening, dll. Pokoknya kami semua selalu berlari dari satu tempat ke yang
lainnya sampai akhirnya kami berhasil sampai di boarding gate dan langsung
memasuki pesawat.
Lega rasanya akhirnya kami bisa sampai di pesawat yang akan
memberangkatkan kami ke Singapura setelah semua yang kami alami sejak kemarin.
Di pesawat kami semua langsung tertidur pulas, karena semalam tidak ada yang
bisa tidur karena bingung memikirkan cara untuk menuju Singapura. Satu jam
kemudian kami pun sampai di Changi International Airport, Singapura. Thanks
God, akhirnya saya bisa tiba di negara Singa ini. Betapa susahnya untuk
mencapai negara ini, sampai harus melewati negara lain dan terdampar di KL
Sentral. Benar-benar seperti Amazing Race pengalaman kami ini, bahkan kalau
boleh diberi judul mungkin bisa menjari Tere’s and friends: go to the Singapore
:D.
|
Mango Sago - yummy |
Sampai di
Singapura, kami tidak membuang waktu, kami langsung check in di hotel,
menitipkan bagasi dan langsung mengambil rute Orchard road. Rencana awal kami di Singapura adalah selama
4D3N, tapi sekarang menjadi 3D2N. Saat ini paling enak wisata kuliner dan cuci
mata di Orchard road. Kami sudah melewatkan banyak tempat yang menurut
itinerary yang telah kami susun pada hari pertama, bahkan kami juga sudah
melewatkan Chingay parade. Untuk itu hari ini akan kami pergunakan
sebaik-baiknya. Hari ini rute kami adalah Orchard Road dan Anchor point. Di
Orchards tak lupa kami mencoba mango Sago dan Baikut the yang terkenal enak itu. Setelah puas
berjalan-jalan di Orchard, kami menuju ke Ancor Point, untuk mengunjungi
Charles n Keith FO (maklum brand ini salah satu brand favorit di Surabaya, jadi
tidak akan kami lewatkan begitu saja FOnya.). Setelah dari sana kami langsung
balik hotel untuk istirahat karena paginya kami akan ke USS.
|
Pose di depan bola dunia nya USS - benernya gak perlu beli tiket USS untuk foto disini, krn letaknya di luar gate USS |
Rute saya di
hari kedua adalah Universal Studio Singapore, untung saja saya tidak
menempatkan USS di itinerary hari pertama, kalau tidak bisa gempor beneran saya
setelah begadang semalaman dan paginya langsung bermain-main di USS seharian
lamanya. Berhubung ini adalah pertama kalinya saya ke theme park sekelas USS,
saya senang sekali dan tidak mau pulang. Saya mencoba semua permainan yang ada,
foto-foto dengan character, dan di setiap sudut USS sampai tak terasa sudah
pukul 6 sore. Benar-benar tak kenal lelah dan tidak ingat waktu kalau disana.
Menurut saya tempat ini worth it dengan harga tiket yang kalau di rupiahkan
sekitar 450ribuan. Malamnya saya menuju ke Marina Bay Barrage dan Marina bay
sands Sky park. Panorama di Marina barrage ini memang keren banget persis
seperti yang digambarkan mbak Claudia di bukunya.
|
gk dpt Merlion fullerton, yg di RWS pun jadi :D |
|
the year of rabbit 2011 |
|
slh satu to do list di USS: berfoto dengan karakter ;D |
|
Fullerton Hotel dan Singapore river dari Marina bay sands skypark |
Keesokan
harinya, karena pesawat kami adalah pesawat siang, mau tidak mau kami harus
bergegas check out dan saya masih menyempatkan diri ke Mustafa untuk belanja
oleh-oleh, walau alokasi waktunya hanya 1 jam. Berat rasanya mengakhiri liburan
saya di Singapura karena negara ini walau kecil tapi sangat luar biasa, luar
biasa tertib, bersih, dan canggih. Saya kagum sekali dengan kedisplinan
warganya yang berbuah pada kebersihan kota. Terutam MRTnya, bersih sekali,
beberapa bulan kemudian saya mengunjungi KL kembali dan mendapatkan kalau LRT
disana tidaklah sebersih di Singapura. Saya bertekad untuk mengunjungi
Singapura lagi di lain waktu, dan kali ini saya harus foto di Merlion dan
Esplanade. Pada keberangkatan saya kali ini, saya tidak ke Merlion karena
katanya sedang di renovasi untuk pameran seni biennale kalau saya tidak salah
ingat. Yang sayangnya pada perjalanan kedua saya (bulan Mei 2011) tetap saja si Merlion tidak bisa saya foto karena pada saat itu sedang tahap pembongkaran festival Biennale.
Ya begitulah,
cerita saya tentang pengalaman saya ‘ First time and unforgettable: Amazing race Singapore.’
Sampai sekarang kalau saya mengingat kejadian ini, saya pasti terbayang betapa
nekadnya kami saat itu. Walau perjalanan saya ini akhirnya tidak lagi menjadi
budget traveling seperti di buku Mbak CK karena tiket yang mahal, tetapi bagi
saya ini tetap menjadi perjalanan yang tak terlupakan dan paling berkesan dalam
hidup saya.