Seperti judul halaman ini, ada banyak hal yang terlalu sayang kalau dilupakan dari 5 perjalanan saya ke Bali dari tahun 2009 - 2010:
1. Tahun 2009 (4D3N), pertama kali saya ke Bali dan pertama kalinya saya solo travelling (walau cuma 2 hari sih...2 harinya lagi udah ditemanin teman yang asal Bali, thanks ya Dian atas bantuannya selama disana, thanks udah boleh nginap di rumahmu dan menyediakan waktu saat liburan untuk menemani saya jalan-jalan ...).
2. Pertama kalinya naik pesawat yang ada double seatnya, kagum bener dah sama airlines yang satu itu, padahal harganya mahal loh (pas lebaran soalnya)..untungnya saya tidak jadi korban double seat, walau stiker airport tax yang ada di boarding pass saya bukan atas nama saya ( di Juanda airport taxnya pake stiker print-print-an, biasanya mencantumkan nama lengkap penumpang).
3. Masih seputar pesawat, di bulan Agustus 2010, percaya atau tidak saya sampai ke Bali dengan menumpang pesawat dengan hanya membayar sebesar 70 ribu Rupiah :D inh adalah tiket termurah yang pernah saya dapatkan dalam sejarah saya naik pesawat. Sampai-sampai saya belain datang 2 ,5 jam sebelum keberangkatan karena takut seat saya terjual ataupun diminta tambahan biaya dengan berbagai alasan (dulu pernah dapat pengalaman begini soalnya). Tapi ternyata airlines yang satu ini memang yahud, sudah on time, dapat tempat duduk di depan, dan dapat free bagasi 20 kg pula. Thanks to Mandala Airlines for your amazing fare !!! (jangan-jangan gara-gara ini Mandala berhenti beroperasi sekarang...)
4. Masih soal pesawat lagi, kalau yang ini pengalaman buruk. Berawal dari pembelian tiket yang memang terlalu mepet dengan keberangkatan. Waktu itu karena rencana keberangkatan dadakan (H-2), akhirnya mau tidak mau saya membeli tiket Lion Air seharga 800ribu pp untuk rute SUB-DPS-SUB (dioperasikan oleh Wings Air). Pada waktu beli tiket sih, saya dan teman seperjalanan saya sama sekali tidak menyangka kalau Wings Air yang menerbangkan kami itu bukan pesawat pada umumnya. Kami sendiri shock waktu diantar oleh bus shuttle dari terminal keberangkatan Juanda ke hanggar pesawat yang letaknya jauh banget, ternyata oh ternyata, pantas saja parkirannya jauh, pesawatnya pesawat mini rupanya. Ya inilah untuk pertama kalinya saya naik pesawat baling-baling, dengan kapasitas sepertinya hanya 100 orang, pintu masuk pesawat cuma ada 1 dibagian belakang pesawat (teman saya punya pengalaman menarik disini, dia waktu itu request tempat duduk yang tidak disayap, tapi karena pesawatnya kecil, wkwkkw..view yang didapatkan teman saya memang bukan sayap pesawat tapi teman seperguruannya si baling-baling... :D (saya lebih senang menyebutnya baling-baling bambu)). Baling-baling bambu ini beneran berbeda dengan pesawat pada umumnya. Kalau normalnya perjalanan SUB_DPS hanya memakan waktu 35-40 menit, si baling-baling bambu ini bisa memakan waktu 45-50 menit bahkan di schedule penerbangan ditulis 60 menit..ckckck.. Karena saya pernah dapat tiket dengan harga 75ribu pp ke Bali dengan pesawat berukuran normal, terang saja saya benar-benar sebal dengan pesawat ini yang tiketnya seharga 800rb tapi fasilitasnya benar-benar tidak memuaskan. Sudah waktu naik bus shuttle serasa naik bus kota karena pintu slidingnya tidak bisa ditutup dan penumpangnya diisi sepenuh-penuhnya, begitu naik ke pesawat ternyata koper teman saya dinyatakan terlalu besar untuk kabin pesawat ini, padahal itu koper ukuran kabin lho, dan backpack trolley saya juga hampir saja tidak bisa dibawa ke cabin pada penerbangan DPS-SUB padahal waktu SUB-DPS cukup-cukup saja (akhirnya boleh juga setelah saya ngotot dengan pramugarinya yang sama sekali tidak menunjukkan keramahan, secara saya kan bawa backpack trolley yang jelas-jelas saya sudah tau ukurannya pasti cukup dengan cabin pesawat itu). Hal menyebalkan lainnya adalah pesawat ini punya pewangi ruangan yang luar biasa wangi dan tidak dijual dipasaran..wkwkwk..aroma ' Ikan Asin', saya sampai bingung ini pesawat apa pasar ikan ya, apa karena penerbangannya ke tempat yang banyak pantainya jadinya aroma di pesawatnya juga disesuaikan, ini saya alami waktu berangkat sama pulang, jadi kesimpulannya memang ada yang tidak beres dengan pesawat ini.
5.Water sport - tanjung Benoa dan Sea Walker - Sanur (ulasan lengkapnya baca di posting saya tentang must try and see in Bali), yang pasti menyenangkan dan bikin ketagihan...
6. Air soft gun di Singosari bersama rekan kerja di HMS Rungkut dan Berbek..menyenangkan sekali..sayang ada beberapa rekan yang tidak sportif sepanjang permainan..membuat permainan tidak berjalan fair.
7. Rafting bersama rekan kantor di Songa, Probolinggo. Ini adalah pengalaman rafting kedua saya. Sebelumnya saya sudah pernah rafting bersama teman-teman UKM Himpas jaman kuliah dulu.
No comments:
Post a Comment