Sunday, February 18, 2018

PyeongChang Olympics: A Historical & Cultural Moment


Soohorang - PyeongChang Olympics Official Mascot 
This article is the Indonesian version of my article that posted on korea.net on Feb 23, 2018. Click this link to read this article in English on www.korea.net. 



Sudah pada tau kan tentang Olimpiade PyeongChang? Kalau belum boleh cek detailnya di postingan saya sebelum ini (link).



Kembali ke topik utama, Olimpiade Pyeongchang yang diadakan di Korea Selatan mulai tanggal 9 Februari 2018 lalu boleh dikatakan merupakan olimpiade yang memiliki nilai sejarah dan budaya. Dari hari pertama pelaksanaan, sudah banyak artikel yang menyebutkan kalau olimpiade ini sangat berkesan bagi dunia dan Korea Selatan sendiri.

Saya sendiri jadi ingat dengan Kampanye “K-Smile” yang saya promosikan tahun 2015 kemarin saat memenangkan event VIP member trip -nya Korea Tourism Organization. Boleh diakui mereka memang niat banget ngadain olimpiade ini, persiapannya saja sudah dimulai sejak 3 tahun yang lalu.



Dari upacara pembukaan-nya sendiri, olimpiade musim dingin ini sudah membuat beberapa momen tak terlupakan dan bersejarah. Apa saja moment itu? Berikut momen bersejarah dan budaya favorit saya dari olimpiade yang menyampaikan pesan “passion & hope” ini:




The Athletes Parade


South Korean & North Korean athletes marched together holding the unified Korea flag (Photo by: Yonhap news)

Atlet kedua Korea memasuki arena stadium bersamaan saat upacara pembukaan sebagai 1 tim Korea. Para atlet menggunakan jaket putih yang sama dan memegang bendera unifikasi Korea. Bendera utama dari tim Korea ini juga di pegang bersama oleh atlet Korea Utara dan Korea Selatan.



The Guest


The sister of North Korea leader shaked hand with South Korean President Moon Jae In at the Opening Ceremony Night (Photo by: Cheongwadae)

Salah satu dari tamu VIP yang hadir pada malam pembukaan yang duduk di balkon utama adalah Kim Yo Jong, adik dari pemimpin tertinggi Korea Utara.

Momen bersejarah yang terjadi pada malam itu adalah ketika tamu VIP ini bersalaman dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae In.


The Shows


PyeongChang Olympics official logo formed by a number of drones (Photo by: PyeongChang Olympic Committee)

Pertunjukan paling spektakular malam itu menurut saya adalah pertunjukan drones project. Drones project ini melibatkan lebih dari 1200 drones yang diterbangkan bersamaan membentuk berbagai lambang, mulai dari lambang olimpiade, lambang perdamaian, dll.

Pertunjukan drones ini kembali diadakan pada Medal Ceremony tanggal 15 Februari 2018.



The Costumes


Top: The Medal-bearers with the mini dolls of Soohorang wearing Uhsahwa. Bottom: The Country's name sign-bearers in white hanbok shape gown (Photo by: Pyeongchang Olympic Committee). 

Hal lain yang bikin saya kagum dari olimpiade ini adalah betapa niatnya mereka membuat kostum untuk para panitia. Yang paling berkesan adalah kostum pemegang plat nama kontingen di upacara pembukaan dan kostum petugas pembawa medali di Medal Ceremony.



The Cauldron Lighting


Kim Yuna Lighting up the Olympic Cauldron (Photo by: Pyeongchang Olympic Committee)

Puncak acara dari upacara pembukaan olimpiade ini juga luar biasa keren dan bikin kagum. Cauldron dinyalakan oleh pembawa obor olimpiade terakhir yang tak lain tak bukan adalah Kim Yuna, atlet figure skating Korea Selatan pemenang medali emas olimpiade. Yang bikin takjub adalah momen dimana api olimpiade yang dinyalakan dari obor Kim Yuna berpindah ke cauldron utama.



The Mascot


South Korean short track speed skater, Shim Suk Hee poses with King & Queen Soohorang (Photo by: Pyeongchang Olympic Committee)

Jujur, baru kali ini ada maskot event yang bener-bener saya suka dan menurut saya sangat imut dan lucu. Soohorang adalah maskot resmi dari olimpiade PyeongChang dan Bandabi adalah maskot resmi dari Paralympic yang akan diadakan bulan maret mendatang.

Dari masa persiapan sampai pelaksanaan sekarang, Soohorang sudah berganti kostum berkali-kali ^^ dan mayoritas kostumnya adalah hanbok. Kagum dengan cara mereka memperkenalkan budaya Korea lewat official mascot ini.

 The Medalist of Cross Country Skiing ladies 7,5km + 7,5km skiathlon holding their Soohorang doll (Photo by: Pyeongchang Olympic Committee). 


Official mascot ini tidak hanya sebagai lambang olimpiade, tapi pada pelaksanaannya, boneka Soohorang juga menjadi hadiah buat para pemenang. Kalau biasanya pemenang diberikan bunga sebagai simbolik kemenangan, di olimpiade Pyeongchang, boneka Soohorang dengan topi berhiaskan Uhsahwa yang diberikan. Uhsahwa adalah bunga yang terbuat dari kertas yang pada jaman dinasti Joseon disematkan dikepala mereka yang lolos ujian kerajaan.

Favorit saya adalah Soohorang dengan Uhsahwa ini dan Soohorang dengan kostum ratu jaman dinasti Joseon.



The Medal Ceremony


Lim Ho Jun, the first South Korean gold medalist in the PyeongChang Olympic poses with the the silver and bronze medalist at the Medal Plaza holding the Olympic wooden artefact and their medals. Am I the only one who think that he looks like Lee Jun Gi ? ^^ (Photo by: Pyeongchang Olympic Committee). 

Kalau biasanya pemenang akan langsung diberikan medali segera setelah pertandingan selesai, di olimpiade musim dingin, upacara pemberian medali akan dilakukan di waktu yang berbeda. Sebagai simbolis kemenangan, para pemenang biasanya akan diberikan bunga. Di olimpiade Pyeongchang diberikan boneka mini Soohorang.

Di upacara penyerahan medali sendiri, pemenang akan menerima medali dengan desain bernilai budaya Korea dan artefak kayu yang berhiaskan tulisan hangeul dan pemandangan PyeongChang.

Medali olimpiade Pyeongchang ini memiliki desain huruf konsonan hangeul di tepinya yang melambangkan nama resmi olimpiade itu sendiri. Tidak hanya medalinya, kalung medali juga dibuat dari gabsa (kain tradisional Korea) dan bergambar snowflakes yang terbentuk dari huruf konsonan hangeul. Kotak dari medali juga di desain dengan lekukan seperti lekukan di atap hanok (rumah tradisional Korea).


The Torch Relay


Torch Relay at Gwanghwamun Square -Seoul, the torch bearer was acted as King Sejong The Great (Photo by Korea.net)

Perarakan obor olimpiade PyeongChang yang diadakan selama 101 hari dengan 7500 orang pembawa obor melewati jalur sepanjang 2018 km. Jumlah 7500 orang ini mewakili jumlah 75 juta penduduk yang mendiami semenanjung Korea.
Tbe Reenacted of Joseon Dynasty Royal March was held during the Torch Relay in Seoul, January 13,2018 (Photo by: Korea.net). 


Dua momen torch relay favorit saya adalah yang pertama saat obor tiba di Seoul - Gwanghwamun dan dibawa oleh pembawa obor berpakaian ala King Sejong yang diarak oleh 300 pengawal lengkap dengan pemain musik tradisional chwitadae. Ide untuk membawa obor olimpiade dengan mereka ulang parade Kerajaan jaman dinasti Joseon ini benar-benar ide briliant.
In Jeju-Torch Relay, the olympic torch was carried by Jeju Haenyeo (Photo by: Yonhap news)


Momen kedua adalah saat obor dibawa menyebrangi lautan oleh Hanyeo di Jeju. Hanyeo ini adalah perempuan penyelam Jeju yang terdaftar sebagai salah satu warisan budaya Unesco di Jeju. Cuma Korea yang bisa punya momen torch relay seperti ini. Salut!

Buat kalian yang baru tau soal olimpiade musim dingin Pyeongchang setelah membaca artikel ini, jangan khawatir, masih ada kesempatan untuk menontonnya karena Olimpiade Pyeongchang masih berlangsung sampai 25 Februari 2018 dan Paralympic Games baru akan dimulai pada tanggal 9-18 Maret 2018. 
Let everyone shine with passion in Pyeongchang! Passion.Connected Pyeongchang 2018

No comments:

Post a Comment