Thursday, March 7, 2013

Now I see, I feel, I touch SNOW ^o^

Yeayy.. mari sambut tahun 2013 dengan bermain salju di Korea....^^
Thanks to Mbak Yuyun Darma for the photo

Setelah sekian lama tidak update di blog, akhirnya ada waktu juga untuk nulis kembali. Kali ini cerita tentang perjalanan saya di awal tahun 2013. Perjalanan yang bisa dibilang tak terlupakan, karena ini kali pertamanya saya melihat, merasakan dan memegang salju. Trip ke Korea ini sudah ada di agenda saya sejak awal tahun 2012, jadi masa penantiannya cukup panjang. Kali ini saya menghabiskan waktu 9 hari disana. 

Berikut itinerary perjalanan saya bulan Januari kemarin:
Day 1: Insadong - Myeongdong
Day 2: Insadong - Gwanghwamun - Coex Mall 
Day 3: Nami Island
Day 4: Hongdae - Seoul Night City Tour
Day 5: Ainns World - Mango Six cafe (Gentlement's dignity) 
Day 6: Deoksugung - Gyeongbokgung - NSeoul Tower - Noraebang 
Day 7: Shopping day @ myeongdong , Namdaemun, Dongdaemun
Day 8: Myeongdong - incheon
Day 9: Back to Jakarta

Itinerary saya jadi tidak terlalu padat, padahal awalnya yang direncanakan jauh lebih bervariasi. ada berbagai hal yang menyebabkan itinerary saya akhirnya berubah seperti itu. Ya, jumlah personel dalam trip dan kondisi cuaca adalah salah satu penyebabnya. 


Cuaca selama trip saya ini seringkali berangin dan turun hujan. Bahkan hampir saja saya tidak jadi ke Nami Island karena diprediksi hujan deras. Untung saja, doa saya dan teman-teman di kabulkan, hujan air berubah menjadi hujan salju ketika kami tiba di Nami Island, alangkah senangnya.

Kalau mau diceritakan satu per satu perjalanan 9 hari ini bisa jadi berhalaman-halaman. Karena saya cuma punya waktu sedikit dan kondisi inet yang lagi-lagi putus nyambung, saya akan menulis yang paling berkesan saja.

Selama trip ini winter ini saya menginap di dua penginapan: Yim's Hotel Insadong dan Hongdae Guesthouse.


Trip di musim dingin

Banyak yang bilang kalau mau ke luar negeri itu jangan pas musim dingin, karena dinginnya gak ketolongan. Orang Indonesia tidak akan bisa menahan suhu dinginnya. Apalagi kalau ke RRC bagian utara - timur, Korea, Jepang bagian utara. Saya sendiri sampai melakukan persiapan khusus untuk keberangkatan saya kali ini gara-gara perkataan orang-orang tersebut. Tapi setelah di jalani hasilnya : saat saya tiba di Seoul suhu daratan adalah -8 derajat celcius. Ya memang dingin rasanya, karena sudah pasti badan kita masih kaget. Tapi lama kelamaan badan kita terbiasa kok. Menurut saya kalau cuma dinginnya saja itu masih bisa ditahan, asal kita menggunakan pakaian yang tetap membuat badan kita hangat, yang menyiksa itu adalah hujan air di musim dingin. 

Ada lagi yang bilang kalau musim dingin itu bisa bikin kulit kering, memang benar suhu dingin bisa membuat kulit kering dan pecah-pecah. Tapi semua itu bisa dicegah dengan menggunakan body butter / lotion yang tingkat kelembapannya tinggi. Hal ini sudah saya buktikan sendiri. 

Ada lagi yang bilang kalau musim dingin yang terlalu dingin bisa bikin mimisan, memang benar, saya melihat sendiri ada staff di dermaga Nami Island yang sampai mimisan. Kalau ini tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing, tapi kalau mau dicegah, bisa dengan memakai masker. 

Dari hasil browsing saya, tips dan trik utama untuk berpergian di musim dingin adalah menjaga agar tubuh tetap hangat, yang berarti berpakaianlah dengan kostum yang benar, termasuk untuk alas kaki jug dan jagalah agar kulit tetap terjaga kelembapannya dengan menggunakan lotion yang benar. Jangan menggunakan coat flanel biasa di musim dingin yang suhunya hingga minus, jangan pakai hand body biasa, jangan pakai manset sebagai pengganti longjohn. Memang saya akui untuk berpergian di musim dingin, persiapannya lebih ribet dan sudah pasti lebih mahal ketimbang berpergian di musim panas. Dari segi stamina juga harus dua kali lipat persiapannya. Harus fit. Menurut saya itu semua worthed dengan pengalaman dan pemandangan yang kita dapatkan setibanya kita nanti di tempat yang dituju. Pemandangan winter itu tidak mungkin kita dapatkan di Indonesia - kecuali ke Papua sana, itupun cuma di lokasi tertentu yang untuk mencapainya harus naik pesawat berjam-jam lamanya. 

Persiapan saya untuk perjalanan winter kemarin:
  1. Biar badan tetap fit : saya minum vitamin, tidur cukup, minum air yang cukup, makan yang normal (normal bagi saya itu berarti tidak berbumbu berlebihan seperti bumbu kacang, santan, sambal). Saya sendiri 3 minggu sebelum keberangkatan sakit perut yang sampai ganti 3 dokter baru sembuh, sejak itu saya jadi jaga makan saya karena perut saya benar-benar sensitif saat itu. Demi badan saya sehat ketika berangkat saya niat deh makan menu standar-standar saja.
  2. Biar badan tetap hangat : saya mempersiapkan kostum berupa longjhon, down jacket, sweater, legging, syal, jaket tebal, kupluk, winter boot, kaos kaki. Longjohn menurut saya, bahan menentukan kualitas longjohn itu sendiri. Saya kemarin bawanya punyanya M&S. Untuk down jacket, pastikan yang dibawa itu adalah jacket dengan bahan tahan air, ada topinya, fillingnya dari bulu angsa asli 100%, ada resleting yang bisa tertutup rapat sampai atas, bagian bawah akan lebih baik kalau ada tali untuk mengencangkan agar angin tidak bisa masuk, begitu juga untuk bagian tangan harus ada lapisan dalam yang ada karetnya, jadi bisa menahan angin yang masuk. Untuk winter boot, sebaiknya juga yang tahan air bahan luarnya (saya kemarin bawa yang tidak tahan air, alhasil pas hujan saya kedinginan karena sepatu saya basah), dalamnya ada bulunya dan solnya anti slip biar tidak licin ketika dipakai berjalan di salju yang sudah mengeras. Sebaiknya winter boot tidak ada haknya.
  3. Biar kulit tetap lembap : saya membawa shea body butter (pilihan saya punyanya TBS), untuk bibir saya pakai coconut stick lip care (juga punya TBS). Untuk muka saya pakai Aloe day cream (TBS juga ^^). Pilihan lainnya yang juga ok untuk menjaga kelembapan kulit adalah vaseline petroleum jelly.  selama disana sampai saya pulang ke Indo kulit saya aman-aman saja, tidak kering dan pecah-pecah sama sekali. Padahal rekan sekantor saya yang berangkatnya selisih seminggu dengan saya pulang dengan kulit muka pecah-pecah. Ini tandanya dia kemarin bawanya cream yang kurang lembab. Jujur, kosmetik saya semuanya kondisinya lebih bagus ketika disana, seperti baru beli dari toko. Selama ini, pasti udah agak mencair padahal ditaruh dalam suhu ruangan (kosmetiknya gak cocok dengan suhu indo sepertinya wkwkwk).
  4. Untuk kosmetik: hindari membawa kosmetik yang cair. Karena tidak semua kosmetik mampu bertahan di suhu minus. Teman saya ada yang sampai beku eyelinernya. Kalau saya kemarin aman-aman saja semuanya. 
  5. Ada tambahan untuk membawa air minum, biar air minum saya tetap dalam kondisi hangat , saya membawa tumbler stainless yang ada garansi tahan tetap hangat sampai 5 jam. Dan terbukti, bahkan di suhu minus saja, tetap bertahan sampai 5 jam. Tumbler yang saya bawa adalah tumbler stainless punyanya Starbucks. Keistimewaan tumbler ini selain tahan hangat sampai  5jam, juga anti bocor walau diletakkan miring dan apabila diisi air dingin dia tidak akan berembun. 
Sepatu saya dan teman-teman selama di Korea
thanks to Mbak Diana Elandho for the photo
Memang kalau dilihat barang-barang yang saya bawa mayoritas harganya lumayan. Tapi bagi saya asalkan memang benar-benar berguna saya tidak merasa rugi membayar mahal untuk barang tersebut. Bagi saya itu termasuk golongan investasi. Saya bisa memakainya kembali pada liburan saya berikutnya di musim yang sama. Ketimbang demi berhemat, liburan saya malah terganggu karena saya kedinginan di negara orang, gak bisa kemana-mana, atau kulit saya jadi pecah-pecah, yang ujung-ujungnya ketika pulang saya harus perawatan intensif lagi. Intinya, bukan harganya, tapi kualitasnya. Kalau memang ada yang harganya lebih murah, tapi berkualitas sama, saya juga mau membelinya. Contohnya untuk winter boot saya, winter boot saya kemarin saya beli di Ximending, pada saat liburan saya ke Taiwan tahun lalu tidak sampai 150rb kalau di rupiah kan. Hasilnya, ok banget tuh, benar-benar menghangatkan, dan gak licin. Kuat pula, walau udah terkena air hujan bolak balik. kelemahannya cuma bagian luarnya dia ada bulu-bulunya dan bulu-bulunya inilah yang merembeskan air hujan masuk ke dalam sepatu, yang bikin kaki saya jadi dingin. Pokoknya kalau musim dingin, jangan sampai deh salah satu bagian badan kita suhunya turun, begitu satu aja suhunya turun, maka perlahan-lahan seluruh badan akan ikutan kedinginan. Tidak peduli setebal apapun lapisan dibagian badan lainnya. Contoh lainnya, teman saya juga ada yang membeli coat di Dongdaemun dengan harga KRW 10.000, coat itu juga terbukti tahan air dan benar-benar dapat menghangatkan badan. 

Satu lagi yang wajib dipersiapkan untuk bepergian saat winter, gak cuma saat winter sih, saat musim-musim lainnya juga wajib. setiap tempat yang ingin kita tuju, kalau kita belum pernah kesana, sebaiknya print out semua petunjuk menuju tempat tersebut dan simpan print outnya dalam tas tenteng kita, atau kalau smartphone kita bisa digunakan untuk browsing, bookmark semua websitenya. Siapkan semuanya dari awal, jangan sudah sampai di sana baru heboh googling untuk petunjuk berikutnya, kalau pas musim panas sih gak masalah, kalau musim dingin,  sangat mengganggu sekali kalau masih harus berdiri di pinggir jalan browsing sambil kedinginan. Tidak ada salahnya dipersiapkan semuanya dari awal. Browsinglah sebelum kita berangkat. Saya benar-benar kapok untuk hal yang satu ini. 

Kesimpulannya, kalau mau pergi pas winter, harus siap-siap ribet dengan persiapannya dan extra budget untuk beli persiapan tersebut. Saya tidak memilih untuk membeli persiapan ketika sampai di negara tujuan, karena itu berarti kita akan kedinginan ketika perjalanan dari bandara menuju ke penginapan/ toko untuk membeli persiapan. Bisa saja kan, karena kedinginan itu kondisi badan kita langsung drop. Kalau sudah begini seluruh liburan bisa terganggu.


Nami Island

Dua kali saya ke Korea, dua kali pula saya punya kesan yang mendalam terhadap pulau ini. Pulau yang lebih suka saya sebut sebagai 'Island of love'. Kali ini saya berangkat ke Nami Island dari Seoul dengan menaiki shuttle bus dari Insadong. Tiket untuk shuttle bus ini telah dipesan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan, ketika masih di Indonesia. Untuk pemesanannya sebenarnya bisa on the spot, tapi berhubung saya perginya ber 9 mau tidak mau harus pesan di awal. Yang agak ribet dalam pemesanan shuttle bus ini, kita harus membayar di muka, dan mengambil sendiri tiketnya ke Naminara Republic office di Insadong. Mereka belum melayani reservasi online. Saat itu saja rekan saya harus menelp SLI ke Korea untuk memesan tiket harus merayu staff yang mengangkat telp agar kami diperbolehkan membayar tiket setelah kami tiba di Seoul. Itu saja kami diberi waktu hanya sampai jam 5 sore pada tanggal kami tiba di Seoul, gak kebayang deh kalau tiba-tiba flight kami ke Seoul delay. Ada 2 shuttle bus yang disediakan oleh Naminara Republic, yang 1 di daerah Insadong - lebih tepatnya di depan Tapgol Park, yang 1 lagi di Jamsil. Keduanya harus dapat dipesan on the spot, atau reservasi terlebih dahulu lewat Naminara Republic office yang letaknya di Insadong. Fyi, driver bus tidak berbahasa Inggris, jadi kalau mau beli on the spot, siap-siap pake bahasa tubuh ya. Saya mendapatkan informasi lengkap untuk cara mengunjungi Nami Island dari Seoul dan mengenai shuttle bus dari website ini http://www.korea4expats.com/article-nami-island-korea.html

Seperti yang saya tulis di awal, hari itu ketika saya akan berangkat ke Tapgol Park - tempat shuttle bus Naminara Republic mangkal, saya di wanti wanti oleh orang hostel kalau hari itu akan hujan seharian di seluruh area Korea. Dia sangat tidak merekomendasikan untuk mengunjungi Nami, karena yang ada nantinya bukannya salju malah becek. Sempat shock dibuatnya, karena saya sudah membayar penuh untuk biaya shuttle bus yang harganya tidaklah murah KRW 23.000 (harga ini termasuk shutlle bus pp + ferry pp + tiket masuk Nami), sayang sekali kalau sampai dibatalkan. Untuk reschedule, saya tidak yakin pihak pengelola mau dan sudah pasti akan susah untuk menjelaskan keinginan saya untuk reschedule ke driver bus.
Akhirnya saya tetap nekad untuk berangkat ke Tapgol Park, dan sampai di Tapgol Park saya dan teman-teman berusaha untuk mencari bahasa Korea-nya reschedule. Awalnya kami mau mencoba ke Naminara Republic office di Insadong yang letaknya memang tidak jauh dari Tapgol Park, dengan harapan bisa bertemu dengan staff yang mampu berbahasa Inggris, namun setibanya kami disana office-nya belum buka. Walau di website tertulis buka jam 9 pagi, tapi kenyataannya sampai 9 lewat masih juga belum ada tanda-tanda buka. Akhirnya  ya udah, kami pasrah, kami tetap berangkat dengan harapan hujan air akan berubah menjadi hujan salju.

Sepanjang perjalanan dari Seoul ke Chuncheon (Nami island ada di daerah Chuncheon) saya melihat pemandangan yang luar biasa indahnya. Bukit, rumah dan jalanan yang masih tertutupi salju. Walau harus melihat dari kaca jendela bus yang berembun, pemandangan tersebut tetap spektakuler. Semakin mendekati Nami Island, saya lihat yang turun tidak lagi berupa air, tapi seperti kapas dan lebat sekali. Sempat gak nyadar melihatnya, sampai teman saya ada yang teriak bilang eh turun salju tuh.. Eh iya bener, itu bukan kapas tapi salju. Horeeee.. Akhirnya bisa merasakan turun salju. 
I see, I feel, I touch my first Snow 


Dan benar saja, setibanya bus di dermaga tempat penyebrangan ke Nami Island, salju turun dengan lebatnya. Kalau mengira suhu udara ketika turun salju akan lebih dingin dibanding hujan, menurut saya itu salah besar. Kalau yang turun adalah salju, suhu udara di luar terasa sejuk, dingin sih, tapi sejuk bukan menusuk. Kalau yang turun adalah air hujan, suhunya udah dingin, menusuk pula, apalagi kalau sampai air hujannya menyentuh kulit, asli setajam pisau dinginnya. 

Ketika turis lainnya di bus sibuk memakai topi, membuka payung, saya dan teman-teman malah heboh mempersiapkan kamera untuk foto-foto. Saya sih gak mau repot-repot pakai payung, toh jarang-jarang merasakan salju. hehehehe...

Bagaimana pengalaman pertama saya melihat, merasakan, memegang salju ? Amazing... salju itu lembut selembut kapas, saking lembutnya kalau dipegang serasa megang es serut yang paling tipis Dingin ? gak tuh gak dingin, kecuali yang udah lama ada di permukaan tanah ya - tapi yang ini saja saya bisa pegang tanpa menggunakan sarung tangan. Beda deh sama penggambaran orang-orang. Menurut saya salju itu lebih menyenangkan dibanding hujan.

Sampai di Nami Island, saya dan teman-teman langsung menuju ke restaurant untuk makan siang sekalian menghangatkan badan. hehehehe...Menu kami siang itu adalah Chuncheon Dakgalbi, di restaurant yang sama dengan pada saat Trip Korea musim gugur 2011 bareng mbak CK. Sehabis makan siang, kami langsung sibuk mencari spot-spot terbaik untuk berpose, sampai guling-guling segala di salju dan tak lupa kami juga membuat orang-orangan salju. Salju hari itu turun hanya sekitar 2 jam, dan berikutnya yang turun adalah hujan air. Fiuh..jujur selama di Korea saya sangat tidak berharap turun hujan, karena hujan air di musim dingin itu benar-benar dingin. Bikin badan jadi drop, kecuali kita benar-benar pakai kostum yang tahan hujan dari ujung kepala sampai ujung kaki. 


Mango Six - Gangnam 

Mango six ini adalah sebuah cafe yang punya banyak cabang dimana-mana di Seoul. Yang saya kejar untuk saya kunjungi adalah yang lokasinya di Gangnam, karena ini adalah lokasi tempat syuting drama favorit saya A Gentlement's Dignity. Mencari cafe ini susah-susah gampang. Saya yang saat itu sudah bawa petunjuk yang saya print dari hasil googling, tetap saja kebingungan, sampai-sampai berakhir di kantor polisi.heheheh.. 

begini ceritanya, setibanya saya di mrt station sesuai yang ada di petunjuk, ketika keluar dari mrt saya mulai bingung dengan petunjuk yang ada. Mana saat itu angin lagi kencang-kencangnya. Jadinya ketika ada ahjussi yang menyapa saya dan teman-teman, kesempatan deh sekalian tanya jalan. Awalnya si ahjussi saya tunjukin gambar mango six yang ada di print out saya, karena pas ditanya mango six dia gak tau itu apa. Pas itu dia sempat baca blog yang saya print itu, trus dia bilang ok, follow me. Nah, kita-kita kirain si ahjussi ngerti arahnya, eh ternyata ujung-ujungnya malah kita diboyong ke kantor polisi buat tanya jalan.wkkwkwkw.. Baik juga sih, orang Indo jarang ada yang mau gitu. Apalagi jaraknya kantor polisinya lumayan dari lokasinya dia tadi. Gamsahamnida Ahjussi... Berkat si Ahjussi, akhirnya kita sedikit dapat pencerahan soal peta menuju mango six itu setelah diberi penerangan oleh eonni polisi yang kebetulan lagi jaga di kantor dan bisa berbahasa Inggris. 

Jadi, cara menuju mango six adalah : 
Naik MRT ke Hakdong station (line 7) keluar di exit 10. Dari exit 10 jalan lurus (disepanjang jalan ini, kita akan menemukan kantor polisi di sebelah kiri kita) sampai ada persimpangan. seharusnya di persimpangan ini kita belok kiri mengikuti jalan, tapi karena lokasi mango six ada di seberang jalan, jadi kita nyebrang dulu baru berjalan ke arah kiri mengikuti jalan. Setelah itu jalan terus lurus ke depan, kita akan melewati pom bensin tepat di sebelah kanan kita, jalan terus sampai ada jalan yang sedikit menurun, nah dari jalan menurun ini tulisan mango six sudah terlihat, posisinya ada di sebelah kanan kita. 

Blog yang cukup membantu untuk arah menuju ke mango six : http://cutvitarie.blogspot.com/2012/07/mango-six-coffee-dessert-location.html yg punya blog ini orang Indonesia juga kok, kalau tidak salah dia salah satu pemenang touch Korea tour. 

Mango six aslinya persis dengan yang ada drama. Begitu pula dengan pilihan minumannya. Tempat syuting dari A Gentlement's dignity sudah di beri tanda tersendiri termasuk tempat duduk dimana JDG duduk dan melihat KHN dari jendela, sofa tempat biasanya 4 serangkai di Gentlement's dignity ngobrol, semua ada board penunjuknya. Yang beda saat saya ke sana adalah payung kuning di luar ruangannya dipindah ke dalam, karena lagi musim dingin, tidak ada yang kursi yang ditempatkan di luar cafe ^^.


Hanbok experience @ Seoul Global Culture & Tourism Centre (SGCTC)


Sebenarnya SGCTC ini tidak sengaja kita temukan di Myeongdong. Tadinya mau mencari Daiso yang letaknya ada di lt 6 M-Plaza Myeongdong. Nah, berhubung pas itu kita salah naik lift ke lift yang tidak berhenti di lantai 6, jadinya kita berhenti di lantai 5. Begitu keluar lift melihat lokasi sekeliling, eh malah menemukan SGCTC ini. Sebelumnya saya pernah baca sih di twitnya mbak CK yang bilang kalau ada tempat dimana kita bisa memakai hanbok gratis di Myeongdong. 

Seoul Global Culture & Tourism Centre ini letaknya ada di lt 5 M-Plaza Myeongdong. Di sini kita bisa memakai hanbok gratis. Tapi dibatasin 1 orang hanya 1 hanbok beserta aksesorisnya dan hanya 10 menit. Untuk background mereka sudah menyediakan background 3D ala trick eye museum. Hanbok yang tersedia disini sizenya beraneka macam, jadi jangan khawatir gak ada sizenya. Dari hanbok anak-anak sampai dewasa ada semua. Hanbok kerajaan sampe hanbok gisaeng juga ada...hehheeh.. lengkap dengan aksesoris rambut,topi dan sepatunya. Untuk mencoba hanbok experience ini, kita harus reservasi terlebih dahulu. Reservasi harus pada hari yang sama. Kalau mau dapat giliran sesuai dengan jam yang kita inginkan sangat disarankan untuk datang jam 10.30 untuk reservasi. Kalau datangnya di atas jam 1 apalagi kalau di hari libur atau akhir pekan dijamin pasti sudah penuh slot untuk hari itu. Nanti setelah reservasi kita akan diberi bukti reservasi dan diminta untuk siap di tempat paling lambat 10 menit sebelum jam. Apabila dalam waktu 5 menit dari jam yang kita pilih kita belum datang, maka slot kita akan diberikan untuk orang lain. 

Akhirnya saya berkesempatan juga untuk berfoto dengan hanbok biasa, bukan hanbok kerajaannya. sayangnya hari itu saya lupa membawa ikat rambut, jadinya terpaksa deh fotonya dengan rambut terurai. Saran buat yang mau foto pakai hanbok siap bawa ikat rambut deh, kalau lupa bawa beli dulu di Daiso di lantai 6 hehehehe, cuma 1000 won kok 1 pak karet rambutnya..demi hasil fotonya bagus.


Noraebang


Penasaran saya terhadap noraebang aka. tempat karaoke di Korea akhirnya terjawab juga. Ternyata secara bentuk ruangan tidak jauh berbeda dengan di tempat kita. Bedanya lebih gede ruangannya dan pelengkapnya seperti kerincingannya lebih mantab. Yang beda dan merepotkan adalah di sana semua petunjuk/ list lagunya bertulisan hangeul. Yang ada abjad romawinya hanya lagu barat saja. Jadi, kalau tujuan Noraebang untuk nyanyi lagu Korea perlu mempersiapkan teks lagu masing-masing dan jangan lupa judulnya juga dalam tulisan hangeul biar bisa nyari di list lagu. Untung saja saya kemarin perginya sama temannya teman saya yang orang Korea, kalau gak pasti kelabakan pas mau cari lagu.

Ainns World

Tempat ini berkesan bagi saya karena ini adalah tempat yang paling menyesal untuk saya kunjungi dalam perjalanan kali ini. Ainns world adalah tempat rekreasi untuk melihat replika landmark dunia seperti halnya window on China di Shenzhen. Tapi versi yang ada di Ainns world ini jauh lebih kecil dan jauh lebih sedikit. Menurut saya tempat ini lebih cocok dikunjungi untuk studi tur sekolahan / oleh anak - anak sekolah untuk pengenalan landmark dunia. Tidak cocok bagi yang mengunjungi sini dengan tujuan untuk rekreasi dengan harapan bisa seakan-akan berfoto di landmark dunia. Selain ukurannya yang jauh lebih kecil, menurut saya kondisi tamannya juga tidak terawat. Beberapa bangunan catnya sudah kusam. Yang parah lagi penataan lokasinya yang sangat tidak mencerminkan kondisi aslinya, contohnya : masa Petronas Twin tower ada di sebelah lautan dan letaknya berdekatan dengan The Empire Palace. 
Nih penampakan replika landmark di Ainns World

Petunjuk untuk mengunjungi Ainns World juga tidak ada yang jelas, bahkan dari website KTO. Saya sampai mengirim report error ke website KTO untuk artikel tentang Ainns World. Untungnya mereka sangat tanggap dalam hal itu, untuk saat ini harusnya informasi yang ada di web KTO sudah benar. Tidak seperti saat saya pergi kemarin, informasi no bus yang kami dapat tidak akurat. Sesampainya kami di stasiun MRT yang dimaksud, kami kebingungan untuk mencari bus yang menuju Ainns World, karena sama sekali bus yang dimaksud tidak muncul. Informasi rute bus juga bertulisan Hangeul. Untung saja ada ajumma yang berbaik hati membantu kami untuk menanyakan ke pengemudi bus. Setelah menemukan bus yang dimaksud, kami menaiki bus tersebut dan berhenti di tempat sesuai petunjuk pengemudinya. Dan hebatnya kalau melihat ke sekeliling, tidak ada tanda-tanda ada tempat bermain di sana. Lokasinya sangat sepi, dilihat ke depan hanya ada parkiran mobil/bus wisata yang sudah tidak terpakai. Setelah bertanya pada orang baru deh kita yakin Ainns World ada di belakang lapangan kosong tersebut. 

Benar saja begitu sampai di depannya, kondisi sepi. Di dalam food court hanya ada beberapa kelompok anak sekolah dan segerombolan anak kecil bersama orang tuanya. Beneran tempat ini dikhususkan untuk anak-anak. Nah, kenapa kita mengetahui kalau ada Ainns World ? Semua gara-gara reality show Running Man, saya lupa episode berapa, yang pasti saya nonton karena ada Choi Si Won - Super Junior -nya hehehe... Pantas saja semua pemain di Running Man di episode itu bisa berputar mengelilingi taman sambil mengendong temannya. Ternyata tamannya memang kecil. Dan pantas saja ada pertanyaan berapa bangunan yang tingginya lebih tinggi dari Ha Ha (nama guest tetap Running Man), ternyata bangunannya mang banyak yang mini. Intinya tempat ini tidak worthed untuk dikunjungi deh untuk orang dewasa - kecuali bawa anak-anak gak masalah deh, apalagi dengan lokasinya yang jauh dari pusat kota Seoul, tiket masuk yang harganya lumayan KRW 10.000, dan atraksi yang ditawarkan juga seperti itu saja. 




Kurang lebih itu semua yang berkesan dalam perjalanan saya kali ini. Apakah saya sudah puas jalan-jalan ke Korea ? Tentu tidak... saya masih ingin mengunjungi provinsi-provinsi lainnya di Korea. Kalau tahun depan saya diberi kesempatan lagi untuk mengunjungi Korea, saya ingin mengunjungi 5 istana besar di Seoul, Seoul National Museum, Bongeunsa temple, trick eye museum, DMZ, ski resort, Jeonju, skin anniversary, Jeju, Gyeongju....wah kalau di list satu per satu, sepertinya tidak cukup dalam sekali kunjungan. Hehehehe... sepertinya untuk perjalanan saya selanjutnya ke Korea saya memilih di musim semi / gugur lagi dan kali ini sepertinya akan lebih efektif kalau saya solo traveling ke sana. Saya rasa Korea sangat aman untuk di jelajah sendiri. 








6 comments:

  1. makasih infonya kak,btw kalau cari tiket yg murah kira" dimna?

    ReplyDelete
    Replies
    1. tiket murah itu relatif ya bg tiap orang. klo saya biasanya nunggu promo dari Airasia (untuk budget airlines), Garuda Indonesia, SQ, Cathay (untuk full board airlines).

      Delete
  2. Mba coat sm boot-nya ada yang mo dijual ga? heee...
    dapet tiket gratisan ke korea tapi dana minim nih buat beli perlengkapan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Serius mau beli? Klo boot kan belum tentu sizenya sama mbak? Hehehe..

      Delete
  3. Mbak kemarin ke korea tanggal berapa bulan Januarinya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Alanis, saya ke Koreanya tanggal 19 - 27 Januari

      Delete