Tiap saya bilang ke orang kalau saya akan ke Bali pada saat hari raya Nyepi, hampir semuanya bereaksi sama : "hah ? ngapain ? gak bisa kemana-mana lho!, buang-buang duit aja ke sana pas Nyepi !"
Suasana pantai Tanjung Benoa sore hari H-1 Nyepi |
Tapi ternyata setelah dijalani perjalanan ke Bali di saat perayaan Nyepi tahun 2013 ini memberi pengalaman tersendiri bagi saya. Saya juga jadi ketagihan untuk ke Bali di Nyepi tahun-tahun berikutnya. Menurut saya mengunjungi Bali di saat Nyepi adalah saat yang tepat untuk melihat sisi lain dari pulau dewata ini. Bayangkan saja provinsi yang paling laris dikunjungi turis-turis yang biasanya penuh dengan keramaian, identik dengan kehidupan malam yang gemerlap, bus-bus pariwisata di mana-mana ini dalam waktu 1 x 24 jam menjadi hening serasa tidak ada kehidupan. Masyarakat Hindu memang lain dari yang lainnya, ketika perayaan hari raya tahun baru lainnya dirayakan dengan gegap gempita dan gemerlapan, perayaan hari raya Nyepi yang merupakan perayaan tahun baru Saka ini justru dirayakan dengan hening. Sungguh suatu hal yang luar biasa. Penganut agama Hindu justru merayakan tahun baru dengan keheningan. Mereka menggunakan saat ini untuk mawas diri, bersembahyang dan berpantang.
Hari raya Nyepi ini berlangsung selama 1x 24 jam dimulai dari jam 6 pagi sampai dengan jam 6 pagi hari berikutnya. Selama 24 jam tersebut, tidak diperkenankan adanya kegiatan di luar rumah termasuk menyalakan lampu di rumah, kecuali di hotel-hotel, itu pun lampu hanya terbatas di kamar tamu hotel. Ada denda / sanksi yang akan dikenakan apabila aturan ini dilanggar.
Dari perjalanan saya kemarin, berikut catatan penting dari apa saja yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan apabila berencana untuk melewatkan hari raya Nyepi di bali :