Himeji Castle and Himeji city view |
Sebuah kutipan dari drama 'The Producer' :
“seorang writer punya waktu ketika programnya dicancel penayangannya, ini waktu yang tepat untuk jalan-jalan. Tapi disatu sisi, ketika tidak ada program, gaji kami juga tidak dibayarkan. Jadi, ketika waktu ada, duit tidak ada; ketika duit ada, waktu yang tidak ada. “
Terinspirasi
dari kalimat tersebut, saya yang saat ini punya waktu dan kebetulan
lagi ada rejeki, seharusnya memanfaatkan waktu yang ada dengan baik
untuk jalan-jalan. Nah, pertanyaan berikutnya, kemana ?
Awalnya,
tentu saja yang terlintas di pikiran saya adalah ke Korea, mengambil
Korean Language 3-weeks program di Kyunghee atau Yonsei university.
Tapi di sisi lain, ada kondisi lain yang menyebabkan saya agak susah
memperoleh visa dan ditambah lagi dengan MERS outbreak di Korea mulai
Mei 2015 yang hingga akhir Juni belum juga mereda.
Keputusan
akhirnya jatuh ke Jepang dengan tidak terduga dan terencana, setelah
saya iseng mencoba query tiket GA SUB-CGK-HND-KIX-DPS-SUB yang
ternyata harganya sangat menarik hati. Saat itu untuk total
keseluruhan rute tersebut adalah 8 juta, cukup menggoda bukan ?
Harga segitu untuk full board airlines, penerbangan non-stop dan
bagasi 46 kg. Jadilah diawal Juli 2015 saya memutuskan untuk beli
tiket itu untuk penerbangan tanggal 25 Juli 2015, dan kembali tanggal
5 Agustus 2015. Bagaimana dengan visa? Saya adalah pemegang
e-passport jadi saya hanya perlu mendaftarkan paspor saya untuk visa
waiver ke Konsulat Jepang. Kebetulan Kalimantan Timur berada di
wilayah yuridiksi Konsulat Jepang di Surabaya, jadi tidak sulit bagi
saya untuk apply visa waiver. Aplikasi visa waiver sangat mudah, 1-2
hari kerja sudah jadi dan gratis. Cukup isi formulir simple, submit
ke konsulat dan 1 atau 2 hari kerja kemudian sudah dapat diambil.
Konsulat akan menempel stiker visa waiver untuk kunjungan ke Jepang
maksimal 14 hari yang berlaku sampai 3 tahun. Untuk lebih lengkapnya
mengenai prosedur visa waiver (khusus bagi pemegang e-passport –
pemegang paspor RI biasa harus apply visa manual) dapat dilihat di :
http://www.surabaya.id.emb-japan.go.jp/informasi/visa_waiver.html
Setelah
tiket di tangan, saya baru sadar kalau waktu untuk mempersiapkan
perjalanan cukup mepet dan saya tidak punya pengetahuan apapun
tentang Jepang selain kalau ke Tokyo lebih baik mendarat di Haneda
ketimbang Narita karena Haneda lebih dekat dengan pusat kota. Karena
waktu yang cukup mepet, dan saya juga masih ada short trip bersama
mama saya dalam waktu dekat, jadi mau tidak mau saya harus bergerak
cepat untuk melakukan survey soal Jepang.
Dua
hari penuh saya habiskan untuk melakukan survey dan menyusun
itinerary, yang hasilnya sampai h-3 saya berangkat itinerary detail
belum fix, hehehe.. Saya akan membahas bagaimana saya menyiapkan trip
ini dalam waktu singkat, dan dengan biaya serendah mungkin di postingan
lainnya.
Singkatnya,
akhirnya saya berhasil melakukan pemesanan hostel di 3 kota dan
menyusun itinerary sebelum keberangkatan, walau dengan pengorbanan
tidak tidur 2 malam hehehe... Sebagai catatan tanggal keberangkatan
saya adalah peak season di Jepang karena masih suasana liburan musim
panas dan bertepatan dengan berbagai festival di Jepang.
Wah
semuanya serba mepet, berarti mahal dong biaya ke Jepangnya ?
Jawabannya TIDAK. Untuk tiket pesawat sudah pasti bukan harga yang
mahal karena 8 juta untuk Garuda Indonesia rute
SUB-CGK-HND-KIX-DPS-SUB adalah harga yang sangat murah, mengingat
periode pembelian yang dekat dengan penerbangan, maskapai full board,
dan masih musim arus balik lebaran.
Untuk
akomodasi, jujur memang agak tidak bisa berhemat di sini dan sangat
sulit mencari hostel dengan harga murah, mengingat banyak yang sudah
full booked, tapi akhirnya saya masih berhasil mendapatkan dengan
harga rata-rata JPY 2500 (sekitar IDR 272.500) untuk minimal 6-8 bed female dorm room, dan bahkan
ada yang private room.
Yang
paling banyak saya hemat pada perjalanan saya ke Jepang adalah biaya
transportasi dan biaya makan. Biaya transportasi antar kota saya
hemat dengan memaksimalkan JR Pass 7 hari saya dan sering membeli
tiket daily / triple days pass untuk transportasi umum. Saya tau
banyak orang di luar sana yang menganggap JR Pass itu sangat mahal,
tapi percaya deh, dengan penyusunan itinerary yang baik, JR pass itu
akan jadi tidak mahal,bahkan menguntungkan baik dari segi biaya
maupun waktu.
Berikut
itinerary saya di Jepang selama 11 hari secara garis besar :
25
Juli- Day 1:
SUB-CGK-HND + 1 hari (penerbangan tengah malam ke HND)
SUB-CGK-HND + 1 hari (penerbangan tengah malam ke HND)
26
Juli- Day 2:
Tokyo (Imperial Palace East Garden - TMG Building & Tourist Information center - Takeshita Dori street (Harajuku) - Omotesando ).
Tokyo (Imperial Palace East Garden - TMG Building & Tourist Information center - Takeshita Dori street (Harajuku) - Omotesando ).
27
Juli- Day 3:
Tokyo (Kaminarimon gate - Nakamise-dori arcade - Sensoji Temple / Asakusa Kannon Temple - Meiji Jingu - Snoopy Town & Harajuku (Shopping) - Shibuya & Hachiko statue - Nijubashi bridge - Tokyo Tower (hanya foto diluar saja ^^ tidak naik ke observatori).
Tokyo (Kaminarimon gate - Nakamise-dori arcade - Sensoji Temple / Asakusa Kannon Temple - Meiji Jingu - Snoopy Town & Harajuku (Shopping) - Shibuya & Hachiko statue - Nijubashi bridge - Tokyo Tower (hanya foto diluar saja ^^ tidak naik ke observatori).
28
Juli- Day 4:
Tokyo (Ueno Park - Honda Welcome Plaza - Sony Building di Ginza - Asakusa Tourist Information Centre -Konica Minolta Planetarium 'Tenku' di Tokyo Sky Tree - Akihabara).
Tokyo (Ueno Park - Honda Welcome Plaza - Sony Building di Ginza - Asakusa Tourist Information Centre -Konica Minolta Planetarium 'Tenku' di Tokyo Sky Tree - Akihabara).
29
Juli- Day 5:
Kyoto (Kinkakuji Temple - Kiyomizudera temple - Higashiyama district - Sanennzaka - Yasaka Shrine - Gion).
Kyoto (Kinkakuji Temple - Kiyomizudera temple - Higashiyama district - Sanennzaka - Yasaka Shrine - Gion).
30
Juli- Day 6:
Himeji – day trip (Himeji Castle - Kokoen Garden - Himeji station).
Kembali ke Kyoto (Shiro Kawaramachi - shopping).
Himeji – day trip (Himeji Castle - Kokoen Garden - Himeji station).
Kembali ke Kyoto (Shiro Kawaramachi - shopping).
31
Juli- Day 7:
Kyoto (Kyoto Imperial Palace tour - Sento Imperial Palace tour - Nijo Castle - Fushimi Inari).
Kyoto (Kyoto Imperial Palace tour - Sento Imperial Palace tour - Nijo Castle - Fushimi Inari).
1
Agustus- Day 8 :
Hiroshima & Miyajima – day trip (Itakushima Shrine di Miyajima - Hiroshima: Hiroshima castle - Atomic Bomb Dome - Peace Memorial Park).
Hiroshima & Miyajima – day trip (Itakushima Shrine di Miyajima - Hiroshima: Hiroshima castle - Atomic Bomb Dome - Peace Memorial Park).
2
Agustus- Day 9 :
Osaka – day trip (Shitennoji temple - Osaka Museum of Housing and Living - Osaka Castle & garden - Osaka Museum of History - Santa Maria Cruise).
Osaka – day trip (Shitennoji temple - Osaka Museum of Housing and Living - Osaka Castle & garden - Osaka Museum of History - Santa Maria Cruise).
3
Agustus- Day 10:
Osaka (shopping day - Rinku town - Namba).
Osaka (shopping day - Rinku town - Namba).
4
Agustus- Day 11 :
Universal Studio Japan di Osaka.
Universal Studio Japan di Osaka.
5
Agustus- Day 12 : KIX-DPS (penerbangan pagi).
Kembali
ke judul dari postingan ini, solo trip, ya solo trip, anda tidak
salah membaca, saya memang perginya sendirian. Gak takut sendirian?
Gaklah kalau perginya ke negara seperti Jepang. Sebelas hari disana,
bisa dikatakan Jepang adalah salah satu negara teraman yang pernah
saya kunjungi, bahkan ketika saya berjalan sendirian di jalan yang
sepi jam 10 malam pun, kondisi tetap aman terkendali, sama sekali
tidak muncul rasa khawatir dalam diri saya.
Jadi,
bagaimana pengalaman saya berjalan-jalan sendiri keliling Jepang
untuk pertama kalinya selama 11 hari? Saya akan membahasnya di
postingan berbeda menjadi beberapa postingan:
- Love and hate, Japan
-
*mohon maaf sebelumnya, untuk postingan di atas seluruhnya masih dalam proses, dikarenakan waktu perjalanan yang cukup panjang dan banyaknya 'pe-er' tulisan yang harus saya kerjakan, jadi perlu waktu extra untuk menyelesaikannya. Yang sudah di published adalah yang sudah ada linknya.
Sedikit
bocoran, selama 11 hari saya berjalan-jalan di Jepang, ada 3 hal yang
saya sukai dari Jepang: Shinkansen, toilet ^^ dan museum. Kesan yang
saya peroleh selama perjalanan: Jepang adalah negara dengan tingkat
keamanan yang cukup tinggi, cukup tourist friendly, tidak semahal
seperti rumor yang beredar apabila anda merencanakan perjalanan
dengan baik, kendala bahasa tidak jadi masalah disana karena
warganya akan berusaha membantu anda walau harus menggunakan body
language sekalipun, dan punya sarana transportasi yang sangat bagus. So, jangan takut untuk ke Jepang walau harus pergi sendiri.
Foto-foto saya selama Solo trip ke Jepang dapat dilihat di album facebook saya ini.
Hello tere! Your vacation while in Japan is very memorable and very inspiring, happy to be able to read your vacation experience. Thank you for sharing your experiences and knowledge about holidays. theapartmentsumalas.com
ReplyDelete