Monday, December 28, 2015

K-Smile

KSmile logo taken from www.visitkorea.or.kr

 Visit Korea VIP Members Invitation Tour - Epilog (The End)



Apa itu K-Smile?

K-Smile adalah kampanye yang dilakukan untuk menyongsong Olimpiade musim dingin di Pyeongchang tahun 2018. Semboyan dari kampanye ini adalah "Korea smiles and world smiles back" , yang bermakna Korea akan menyambut pengunjung dengan ramah sehingga para pengunjung mau untuk datang kembali ke Korea. Kampanye ini adalah project nasional di Korea, dan dimulai pada bulan November 2015 dengan berbagai event yang diadakan oleh Korea Tourism Organization. 
(sumber: diterjemahkan dari website visitkorea).

Penjelasan tambahan yang saya dapat dari Sera eonni - dari KTO - Kenapa yang dipilih adalah smile - hal ini dikaitkan dengan kendala bahasa yang menjadi masalah utama yang paling ditakutkan oleh traveler. Satu-satunya cara termudah untuk menunjukkan keramahtamahan walau dengan language barrier adalah lewat senyum. 




Visit Korea VIP Invitation Tour 2015 - K Smile Campaign 

 
Peserta trip menggunakan jaket KSmile di Gangchon Rail Park. Photo credit: http://www.korea.net/NewsFocus/People/view?articleId=131086

Saat trip VIP invitation bareng KTO kemarin, kami para peserta trip diajak untuk bersama-sama mengkampanyekan Ksmile ini. Untuk mendukung tugas kami, kami diberi jaket K-smile dengan warna cerah Hijau & kuning. Kami menggunakan jaket ini saat kami di Trick Eye Museum - Hongdae dan Gangchon Rail Park. Misi tambahan yang diberikan ke kami terkait kampanye ini adalah untuk memperkenalkan salah seorang warga Korea yang kami temui selama trip yang memenuhi kriteria Ksmile - yaitu warga yang ramah dan membantu kami selama trip.  


Pengalaman dengan K Smile 

Dari 4 kali kunjungan saya ke Korea, saya bolak balik mendapatkan sambutan yang hangat dari warga setempat, bahkan tidak jarang bolak balik mendapatkan bantuan dari mereka. Ada teman yang pernah bilang kalau orang Korea itu kasar-kasar, karena kalau lagi di jalan mereka gak pake ngomong permisi kalau mau lewat / ngelewatin orang di depannya. hmm menurut saya tidak seperti itu. Kalau di jalan ramai, mereka memang jarang bilang kata 'excuse me' - tentu saja karena kendala bahasa. Tapi saya sendiri tidak berharap sampai segitunya, ini hanya perihal budaya, di beberapa negara memang punya budaya 'excuse me' dalam segala hal. Tapi apakah keramahtamahan atau hospitality hanya diukur dari hal itu? 

Menurut saya pribadi bentuk keramahtamahan sesungguhnya adalah berupa sapaan yang hangat dan siap menolong saat ada yang perlu pertolongan. Gak ada gunanya kalau selalu sopan dalam tutur kata, tapi begitu ada orang asing yang kebingungan di tengah jalan - tanya jalan - bukannya ngebantu malah bilang - "sorry, I don't know". Saya pernah mengalami hal ini di negara yang penduduknya memang cukup polite di tempat umum dengan segala bentuk 'excuse me' *silakan tebak sendiri negara mana... hehehe* . Di sana, penduduk lokal sangat jarang ada yang mau menjawab ketika ada orang asing yang tanya jalan di tempat umum, dan saya yang sebagai turis juga di sana malah yang merasa iba dan akhirnya membantu orang tersebut. 

Kalau kita search kata hospitality di google sendiri, munculnya bukan kata polite tapi friendly, helpful, warmth, welcome.
source: Google


Berikut sebagian cerita berdasarkan pengalaman saya sendiri mengenai betapa ramahnya warga Korea - bahkan sebelum K Smile Campaign mulai diperkenalkan :


1. Mr. Sea (owner of Mr Sea Backpackers) - Guest House (November 2011).
Autumn Trip with Claudia Kaunang - Group Photos - November 2011 (photo credit: Claudia Kaunang's twitter)

Saya pertama kali ke Korea pada tahun 2011, dan menginap di Backpacker Mr Sea - daerah Hyehwa. Saat itu, saya mengikuti trip bareng travel writer terkenal Indonesia, Claudia Kaunang. Siapa yang sangka, kalau pemilik guest house tempat kami menginap akan mentraktir kami makan malam - padahal jumlah personel kami saat itu adalah lebih dari 20 orang. Malam itu kami di traktir oleh Mr Sea (pemilik  Backpackers Mr Sea - Guest House) & Mbak Claudia di Kyochon Chicken cabang Hyehwa. 
Jujur, saya kagum dengan keramahtamahan mereka. Jarang banget loh ada pemilih guest house yang mau mentraktir tamu guest housenya - selama saya traveling, ini adalah satu-satunya pengalaman saya ditraktir oleh pemilik guest house. 
Thank you very much mr Sea .. 


Mr Sea (kanan - jaket hitam) dan teman-temannya (photo credit: mbak Rani - from her facebook)

2. Ms Bo (one of our tour guides - Autumn 2011 trip). 
Saya gak bakal bisa ke Charlie Brown Cafe ini kalau gak ada Ms Bo. Thank you ms Bo.

Walau memang masih gak jauh dari bagian pekerjaannya sebagai tour guide, bagi saya kesediaannya untuk 'hanya' membantu saya seorang mencari Charlie Brown Cafe di Hongdae di saat jadwal free time adalah suatu bentuk hospitality. 
Tugas utamanya memang menjadi guide kami, tapi bukankah seharusnya saat free time beliau tidak harus menemani kami ke seluruh tempat yang kami tuju. Yang membuat saya kagum adalah dia bersedia menemani saya, membantu saya menanyakan arah di tourist information center dan bahkan mengantar saya sampai ke Charlie Brown Cafe yang ujung-ujungnya membuat dia telat tiba di meeting point gara-gara menemani saya. 
Me with Ms Bo at Nami Island

Postingan saya lainnya untuk autumn trip kami dapat dibaca di:

3. Unknown Ahjussi - Gangnam - Winter January 2013.
Unknown Ahjussi di Gangnam yang membantu kami menunjukan arah ke Mango Six (photo cr: Mbak Lala Tohriah)

Yang ketiga adalah ahjussi yang kami temui di daerah Gangnam saat mencari Mango six cafe - lokasi syuting A Gentlement Dignity - winter 2013. Ahjussi ini tiba-tiba saja menyapa kami saat melihat kami kebingungan mencari arah di pinggir jalan. Karena ahjussi ini terlihat baik, bisa berbahasa Inggris dan meyakinkan dari cara berpakaiannya, kami pun memberanikan diri untuk menanyakan arah ke dia. Kami akhirnya berhasil menemukan Mango Six cafe yang kami cari berkat bantuannya. Yang bikin kagum adalah dia tetap membantu kami walau sebenarnya dia juga tidak tau lokasi cafe itu, dia membawa ke kami ke kantor polisi terdekat dan membantu menanyakan arah ke petugas. Sempat shock waktu akhirnya dibawa ke kantor polisi, kirain mau dilaporkan sebagai turis 'ilegal' wkwkkw... ealah ternyata dibantuin tanya jalan. Saya belum pernah mengalami hal begini di negara lain, apalagi di Indonesia, adanya ya kita malah ditipu atau ujung-ujungnya dibantu sih dibantu tapi dimintain duit habis itu sebagai uang jasa :( . 
Postingan lainnya terkait mango six dan winter trip 2013 saya dapat dibaca di sini.

Thank you Ahjussi, without you I dont think I can find this Mango Six

4. Unknown Ahjumma - Bucheon - Winter January 2013.
Aiinz World - bisa ke sini berkat bantuan Ahjumma (photo cr: Lala Tohriah)

Satu cerita lagi dari trip winter di bulan Januari 2013. Kali ini yang membantu kami adalah ahjumma-ahjumma yang gak bisa bahasa Inggris, tapi dia tetap berusaha membantu kami. Saat itu kami sedang kebingungan menentukan bis mana yang harus kami naiki untuk ke Aiinz World - Bucheon. Petunjuk di website visitkorea sendiri saat itu tidak update - karena setibanya kami di sana, ternyata no bus yang tertera di website tidak lagi melayani rute ke Aiinz World. Petunjuk rute bus di bus stop sendiri juga tidak cukup membantu karena ditulis dalam hangeul dan saat itu saya belum bisa membaca hangeul. Untung saja ada ahjumma - yang sayang sekali saya lupa berfoto dengan dia- yang membantu kami untuk mencari bus yang tepat. Ahjumma ini belain untuk menanyakan rute tersebut ke setiap pengemudi bus yang berhenti di bus stop. Baik banget kan?! Padahal dia gak mengerti bahasa Inggris sama sekali, dan kami pun berbicara dengannya dalam bahasa Inggris padahal. Dia hanya tau kalau kami mau ke Aiinz World
Saya sendiri cukup kagum dengan website visitkorea, karena segera setelah saya balik dari trip saya mengirimkan report error tentang petunjuk rute menuju ke Aiinz world di website mereka, dan report saya segera ditindaklanjuti. Salut dengan KTO!



5. Oscar (staff Hongdae Guesthouse) - Spring 2015. 
Hongdae Guesthouse ini adalah guesthouse favorit saya di Seoul, karena lokasinya yang terletak di paradistel building Hongdae. Yang menarik dari guesthouse ini adalah setiap dormitory roomnya adalah berupa 1 unit apartemen sendiri, jadi berasa tinggal di apartement deh. Lokasi guesthouse ini juga sangat strategis karena terletak tepat di atas Hongik University Subway station dan sangat dekat dengan Hongik University. 

Oscar adalah salah seorang staff di Hongdae GH. Saat kunjungan spring April 2015 kemarin, dia yang membantu saya untuk mengatasi masalah 300 foto saya yang terhapus dengan sendirinya dari note 3 saya. Huwaaaa... saat itu saya panik dan sedih banget. Oscar berusaha untuk mencari cara untuk mengembalikan 300 foto tersebut, walau akhirnya tetap aja gagal, karena note 3 keluaran Indonesia tidak memungkinkan untuk dilakukan auto recovery dan saat itu saya yang fakir wifi juga tidak sempat back up foto saya di samsung account. Hiks. 

Yang bikin saya kagum dari keramahan Oscar adalah dia membantu saya semaksimal mungkin untuk mengembalikan foto saya yang hilang, bahkan mau menemani saya ke pc bang untuk mencoba mengembalikan foto saya dengan memakai program recovery - di Hongdae GH gak ada pc yang bisa dipinjem pakai - jadi Oscar menyarankan saya untuk untuk ke pc bang. Nah karena tau saya gak pernah ke pc bang, dia berniat mengantarkan saya ke pc bang terdekat - dan meninggalkan meja resepsionis Hongdae GH tanpa ada yang menunggui - amazing bukan?! Saya sendiri yang jadi gak enak sendiri akhirnya, dan untung saja saat itu ada segerombolan tamu yang mau check in, jadi saya berhasil membuat Oscar mau gak mau harus kembali ke pekerjaannya - hehehe.. sumpah sungkan banget kalau sampai dia ninggalin kerjaannya demi nemanin saya ke PC bang (sebutan untuk warnet di Korea). 

Bukan cuma Oscar yang ramah, Mary pemilik guesthouse ini juga ramah banget...  menurut teman sekamar saya, Mary juga mengantarkan mereka ke restoran terdekat yang menyajikan menu jajangmyun yang lezat. Wow!

 6. Unknown Ahjumma - Yunjeongno Cherry Blossoms Tunnel - Spring April 2015.

satu-satunya foto saya yg bukan selca saat solo trip April 2015
Lagi-lagi dan lagi saya bertemu dengan ahjumma yang baik hati. Walau bantuannya sederhana, hanya membantu memfotokan saya, saya cukup menghargai bantuannya. Bagaimana tidak? Ahjumma ini menawarkan bantuan ke saya tanpa saya harus meminta. Jarang sih ada yang begini. Memang di negara-negara lainnya juga banyak orang yang seperti ini, tapi biasanya yang terjadi mereka baru menawarkan bantuan setelah kita bantu mereka terlebih dahulu. Nah, ahjumma ini gak loh. Dia cuma menawarkan bantuan dan setelah itu dia mau pergi begitu saja sama temannya, tapi saya yang jadi sungkan.. dan spontan menawarkan bantuan untuk fotoin mereka. Awalnya mereka kira saya orang Korea juga, yang jalan-jalan sendirian melihat cherry blossoms - mungkin mereka iba sama saya - kasian banget liat cherry blossoms sendirian - normalnya di Korea orang-orang melihat cherry blossoms bersama teman-teman atau berdua dengan pacar - jadi mereka menawarkan bantuan untuk memfotokan saya hehehe...




6. Jeong Da Seul eonni - KLive - Lotte Fitin - Autumn 2015.


Jeong Da Seul eonni ini adalah orang yang saya perkenalkan sebagai K smile persons saya untuk KSmile campaign mission saat VIP invitation trip bareng KTO bulan November 2015 kemarin. Eonni ini adalah staf di Klive gallery - Lotte Fitin. Saya memilih dia karena dia berbaik hati menginjinkan saya dan Nat untuk masuk ke Klive terrace tanpa harus membeli tiket KLive ataupun membeli makanan/minuman di K live cafe. Padahal jelas-jelas terpampang di papan pengumuman kalau K Live terrace hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki tiket K Live hologram show dan customer cafe K live. Berkat Jeong Da Seul eonni, saya akhirnya bisa melihat Dongdaemum Design Plaza secara keseluruhan. 



7. Korea Tourism Organization's team - during the VIP invitation trip & the preparation - November 2015.

Trip saya bulan November 2015 kemarin adalah trip diluar dugaan saya sama sekali. Saya memang berencana untuk ke Korea sejak bulan Juni, tapi karena MERS dan status saya yang 'pengacara' akhirnya saya memutuskan untuk tidak pergi dengan berat hati, karena hampir tidak mungkin bagi seorang 'pengacara' yang hanya tinggal di rumah kos untuk mendapatkan visa Korea Selatan. Walau saya sudah memutuskan untuk tidak pergi, saya tetap percaya kalau saya pasti bisa ke sana dalam waktu dekat. There's can be miracles when you believe and it happened to me. Suatu pagi di akhir Oktober saya mendapat email dari Korea Tourism Organization (KTO) kalau saya adalah salah satu pemenang VIP invitation trip. Detail dapat di baca di sini.

English tim - KTO benar-benar membantu saya dengan sabar selama persiapan keberangkatan, terutama perihal visa, saya sama sekali tidak menyangka kalau mereka mau menerbitkan letter of invitation untuk saya. Apalagi setelah saya contact pemenang Buzz Korea Award dari Indonesia, Mbak Erry - dia menginfokan kalau KTO Headquaters tidak menerbitkan surat apapun untuk dia waktu itu. Siapa sangka, ketika saya menceritakan kondisi saya dan pengalaman saya 'dipertanyakan' oleh staf konsular dengan email berbahasa Inggris saya yang acak adut, atasan mereka setuju untuk menerbitkan letter of invitation khusus untuk saya. I really really appreciate it !
Detail tentang cerita perjuangan apply visa saya dapat dibaca di sini, part 2, part 3,

Selama trip, tim dari KTO yang saya temui juga ramahnya minta ampun. Salah satu dari atasan mereka bahkan bersedia menjagakan tas kami saat kami di Ice Museum - padahal di museum itu ada loker loh. tur guide kami saat itu saja sampai sungkan.

Cerita lengkap tentang perjalanan saya ke Korea bersama KTO bulan November 2015 lalu dapat dibaca di sini:
 
People that I met from my latest trip to Korea - November 2015. (from the top left: Honey Lee - Holy Go Candle Making - workshop; Kim's eonni - Our tour guide; Lee Sung Jin - Super Junior's Sung Min's brother at Wiki Cafe; Tourist police at Myeongdong; Jeong Da Seul - Klive staff; mr Kang Cheol - KTO, Sera eonni - KTO)


Bagaimana? helpful dan friendly banget kan ?!
Ini adalah salah satu alasan kenapa saya menyebutkan Korea sebagai kampung halaman kedua saya dan kenapa saya begitu menyukai Korea. 

Check this link , if you want to know why I love Korea. 

No comments:

Post a Comment