Bojonegoro - Tuban - Lamongan
Perjalanan lainnya di tahun 2008 adalah ke kota – kota kecil di Jawa Timur:Lamongan, Bojonegoro, Tuban. Ini juga merupakan kali pertamanya saya mengunjungi kota-kota ini. Perjalanan saya ke 3 kota ini adalah perjalanan dinas. Walaupun dalam rangka dinas saya tetap dapat menikmati perjalanan ini.
Tidak banyak yang dapat saya ceritakan dari perjalanan saya ke Lamongan - Bojonegoro - Tuban pada kali pertama. Yang saya akan ceritakan adalah perjalanan saya yang kedua kalinya pada tahun 2009 yang juga dalam rangka dinas.
Lamongan
Kota pertama yang saya tuju dalam perjalanan di thn 2008 adalah Lamongan, di tahun 2009 kota ini adalah kota terakhir. Ulasan kali ini akan lebih fokus pada perjalan saya di tahun 2009. Saya memilih kota Lamongan sebagai kota terakhir karena kebetulan tujuan akhir saya adalah desa Brondong, Lamongan yang letaknya tidak jauh dari Tanjung Kodok Resort.
View dari balkon kamar - jam 6.30 |
view jam 7 pagi |
Saya tiba di Tanjung Kodok Resort siang hari pada pukul 13.00 setelah sebelumnya menempuh perjalanan 2 jam lebih dari Tuban - tempat menginap saya sebelumnya (pada perjalanan thn 2009, saya tidak menginap di Bojonegoro, saya memilih menginap di Resor Tuban Tropis, Tuban). Saat itu saya sudah mengenakan seragam batik karena rencanany saya hanya akan menitip koper di resort ini. Waktu itu beneran serasa orang saltum. Rasanya saya dan rekan saya adalah yang paling formal dan paling rapi kostumya saat itu. hehehe..sebenarnya ini termasuk salah satu aksi aji mumpung saya yang tertunda. Tahun 2008 ingin menginap di Resort ini tidak berhasil karena ternyata lokasinya jauh dari tempat kerja saya. Kali ini kebetulan lokasinya sejalan, jadinya saya tidak akan melewatkan kesempatan untuk menginap di resort ini. Rate resort ini di tahun 2009 adalah IDR 350.000 untuk week day dan IDR 700.000 untuk weekend. Bangunannya minimalis, dan seluruh kamarnya menghadap ke pantai. Benar-benar menjual view. Karena waktu check in masih jam 15.00, akhirnya saya hanya menitipkan tas saja di resepsionis dan langsung berangkat ke tempat kerja, dengan harapan bisa cepat kelar dan menikmati istirahat di kamar resort yang katanya punya view luar biasa. Jam 9 malam kerjaan saya kelar dan langsung kembali ke resort untuk istirahat. Sebelum tidur saya menyempatkan diri untuk jalan-jalan keliling resort yang belakangnya udah pantai sambil menikmati angin malam. Sesuai dengan yang dijanjikan, kamar hotel ini memang seluruhnya menghadap ke pantai dengan private balcony untuk setiap kamar, dan pintu kaca sliding di depan kasur. Benar-benar romantis dan cocok untuk honeymoon pikir saya,apalagi didukung dengan lampu kamar yang minim sekali, hanya 1 didepan kamar mandi dan dalam lemari, sisanya hanya ada pada interior dinding dengan warna biru redup. Saya sudah membayangkan pemandangan pagi hari di resort ini, pasti luar biasa. Yang saya pikirkan saat itu adalah segera tidur dan bangun di pagi hari untuk melihat sunrise.
Saking semangatnya jam 4 pagi, saya sudah bangun karena takut melewatkan kesempatan melihat sunrise. Tapi ditunggu-tunggu sampai jam 5.30 pun matahari gak nongol sama sekali, di luar juga suasananya tidak begitu terang. Saya sampai heran, cuaca tidak mendung kenapa masih gelap ya. secara tidak sengaja pada saat akan membuka pintu sliding saya melihat panah tanda Kiblat diatas pintu yang arah mata panahnya berlawanan dengan arah pantai. OMG, dasar dudut..ya ampunnn ditunggu sampai besok pagi juga gak mungkin ada sunrise, ternyata pantainya di sebelah barat..grgrgr adanya cuma sunset...benar-benar memalukan, spontan saja rekan saya langsung tertawa ngakak begitu melihat tanda panah itu juga.
alhasil, biar bangun pagi saya tidak sia-sia saya memanfaatkannya untuk keliling resort dan foto-foto. view resort ini di pagi hari beneran serasa di Hawai.
Sebenarnya kebersihan resort ini tidak begitu terjaga, kalau dilihat dari kamar yang saya tempati, tidaklah sebersih kamar saya di Resor Tuban Tropis, masih ada debu ditempat-tempat tertentu. Sepertinya karena selalu penuh, petugas hotel ini sampai tidak sempat untuk membersihkan kamar secara keseluruhan. Dari segi makanan untuk makan pagi juga tidak begitu menarik, makanannya tipe prasmanan, hanya saja rasa dan pilihannya standar. Untung saja semua itu tertutupi oleh view resort ini yang luar biasa, dan lokasinya yang bersebelahan dengan Wisata bahari Lamongan (Jatim park II) dan berseberangan dengan Maharani Zoo dan goa.
Seluruh tamu resort ini mendapatkan potongan 50% untuk tiket masuk Wisata bahari Lamongan dan akses masuk ke tempat wisata langsung dari areal hotel. WBL, Maharani Zoo dan Tanjung Kodok Resort terletak di Desa paciran, Lamongan dengan waktu tempuh 1 jam dari Surabaya melalui tol. Untuk ulasan jelas mengenai resort ini bisa dilihat di http://www.tanjungkodokbeachresort.com/
Bojonegoro
Untuk mencapai Bojonegoro diperlukan waktu tempuh selama 5 jam dari Surabaya menggunakan kendaraan pribadi. Karena ini adalah perjalanan dinas, jadinya semua biaya perjalanan ini free, heheehe.... Karena lokasi yang berdekatan, urusan dinas ke 2 kota Lamongan dan Bojonegoro selalu diatur dalam waktu bersamaan, jadi sekali jalan 2 tempat terlampaui.
Tidak banyak yang bisa diceritakan mengenai kota ini, dibanding dua kota lainnya kota ini jarang dikunjungi untuk wisata. Tercatat ada 3 objek wisata yang dimiliki oleh kota ini: Kahyangan Api, Waduk Pacal, Wana Wisata Dandel. Ketiganya belum sempat saya kunjungi. Yang akan saya ulas dari kota ini adalah hotelnya. Cukup sulit mencari hotel yang bagus di kota ini. Dari hasil survey di internet dan survey langsung keliling kota Bojonegoro, akhirnya saya bisa mendapatkan satu hotel yang cukup baik dan bersih, Hotel Griya Dharma Kusuma, di jalan Trunojoyo 2-4, lokasinya cukup mudah dicari, karena dekat dengan alun-alun.
Tuban
Tuban sebenarnya bukan kota tujuan saya, saya melewati Tuban karena pada perjalanan pertama saya, setelah dari Lamongan saya tidak menginap di kota itu, karena cukup sulit mencari hotel di kota ini. Pada saat itu ada 2 alternatif hotel disekitar Lamongan, yaitu di Tanjung Kodok resort dan Resort Tuban Tropis. Keduanya letaknya lumayan jauh dari lokasi kerja saya saat itu yang berada di Jalan Raya Lamongan. Berhubung pada perjalanan thn 2008, Lamongan adalah kota pertama dalam jadwal dinas saya, dan keesokan harinya saya harus berangkat ke Bojonegoro, akhirnya saya dan rekan saya memutuskan untuk menginap di Tuban yang letaknya berbatasan dengan Bojonegoro. Di Tuban saya menginap di ResorTuban Tropis. Untuk ukuran hotel di kota kecil, Resor Tuban Tropis ini merupakan hotel yang sangat bagus. Interiornya sudah seperti hotel bintang 4, padahal kalau saya tanya resepsionisnya hotel ini masih bintang 3. Hotel ini memiliki fasilitas kolam renang, bar, restaurant,fitness center, laundry dan dry cleaning service. Lokasinya juga dekat dengan pusat kota Tuban yaitu di Jalan Basuki Rachmad 3, Tuban. Harganya pada saat itu (tahun 2009) IDR 400.000 per malamnya. Untuk reservasi dapat menelpon langsung ke hotel ini. Selengkapnya mengenai hotel ini dapat dilihat di website resmi mereka http://resortubantropis.wordpress.com/ .
Ruang serbaguna di belakang kelenteng |
gerbang Kelenteng |
Objek wisata yang paling menarik di Tuban menurut saya adalah kelenteng Kwan Sing Bio. Kelenteng ini berhadapan langsung dengan pantai. Yang menarik dari kelenteng ini adalah halaman belakangnya yang luas dan arsitekturnya yang benar-benar bagus. Memasuki halaman belakang kelenteng ini serasa berada di China. Halaman belakang kelenteng ini terdiri atas taman dengan jembatan sembilan lekukan di tengahnya dan ruang serba guna dengan arsitektur bangunan Cina kuno. Selain itu kelenteng ini juga menyediakan dapur umum setiap harinya, jadi buat yang lapar bisa langsung makan di sana, semua makanannya free dan menurut info dari yang pernah mencoba cukup lezat. Pokoknya kalau berkunjung ke Tuban jangan lupa singgah ke kelenteng ini. Kelenteng ini terbuka untuk umum, sama seperti kelenteng Sam Po Kong di Semarang.
jembatan 9 lekukan |
Selamat atas blog barunyaa.. eh, beneran baru yah?.. isinya traveling, sama interestnya kayak saya.
ReplyDeletesalam kenal..
ke lamongan, sempet main ke WBL dan Maharani Zoo ngga tuh?
thanks ya komennya..iya ini benar-benar baru..smoga berkenan buat yg baca. sempetlah ke WBL dan Maharani Zoo, hanya saja blm ditulis krn terlalu singkat wktu disanany..next time dhe kesana lagi...
ReplyDelete