Friday, May 6, 2016

Review:  First Cabin Akihabara

My Favorite Ho(s)tel / Guesthouse

Lorong first cabin hotel - bilik-bilik di kanan kiri lorong adalah kamar hotel

Mulai dari review ini, setiap review tidak lagi berdasarkan urutan terfavorit, tapi berdasarkan mood saya lagi mau nulis review penginapan yang mana... hehe.. jadi lebih random. Yang pasti yang saya ulas disini adalah penginapan yang biasanya saya rekomendasikan. Kali ini yang akan saya review adalah cabin hotel di Jepang. Benernya udah dari kapan hari pengen review hotel ini karena konsep kamarnya yang unik.

Sesuai namanya, hotel ini kamarnya berupa cabin, bukan cabin pesawat tapi lebih mirip kompartemen kereta atau kalau pake istilah saya , menginap di sini berasa tidur dalam lemari raksasa ^^ Disebut kabin karena luas kamar yang cukup terbatas dengan p x l x t = 1,2m x 2,1m x 2,1m untuk business class cabin berasa tidur di dalam box ^^.  Pilihan tipe kamar lainnya adalah first class cabin dengan ukuran agak luas 2,1m x 2,1m x 2,1m, yang ini lebih seperti stand pameran hahaha… Tiap bilik tidak ada pintunya, tapi sebagai gantinya untuk business class cabin diberi penutup kabin seperti slidenya proyektor yang bisa di naik turunin. Untuk tipe first class pintunya berupa pintu geser mirip accordion. Di trip Jepang tahun 2015 yang lalu , saya menginap semalam di sini bukan karena sengaja tapi karena saat itu hostel-hostel lain udah penuh, kebetulan teman saya merekomendasikan hotel ini. Saya memilih kamar tipe Business Class karena saat itu tipe first class harganya terlalu jauh dari budget saya. Kemarin saya kena tarif JPY 4900.



Walaupun namanya hotel, first cabin ini sekilas kamarnya mirip dengan pod/capsule hostel karena berupa box bilik yang berjejer hehee.. tapi fasilitasnya tetap standard hotel. Walaupun ukurannya mini, setiap kabin memiliki LCD TV 32 inch yang digantung di atas kamar, laci kecil yang bisa dikunci, lampu yang bisa diatur terang gelapnya seperti di ruang karaoke *halah* USB hub, charging station, earphone hub, pengatur suhu kamar, tissue, gantungan baju dan tentu saja remote control untuk TV. Di dalam kamar ini juga terdapat cabin rules and regulation card yang sebaiknya segera dipelajari saat pertama memasuki kamar hehee.. biar jadi tamu yang taat aturan ^^. Secara garis besar aturannya kurang lebih seperti ini: di dalam dan areal kabin diharapkan untuk meminimalkan suara – SILENT mode. Keterangan lebih lanjut tentang aturan ini dapat dibaca di bagian lain tulisan ini.

Yang menarik dari first cabin ini yang menginap di sana mayoritas adalah orang Jepang, saya cuma ketemu satu orang bule cewek. Hal ini mungkin disebabkan hotel ini menyediakan opsi short-stay dengan tarif per jam (oops.. jangan khawatir ini hotel yang 'bener' kok).

Yang saya sukai dari hotel ini:
1. Lokasinya yang strategis, terletak di kawasan Akihabara – pusat elektronik di Tokyo. Dekat dengan JR station dan juga Tokyo Metro station, jadi mudah untuk ke mana-mana.

2. Amenities yang disediakan bisa dibilang lengkap, diantaranya:

Di dalam cabin:
1 set lounge wear (berupa kaos dan celana pendek seperti yang disediakan di sauna / jjimjilbang *maaf, saya Koreaholic jadi menggunakan istilah sauna /tempat pemandian umum di Korea sebagai pembanding), sikat gigi, disposable slipper,  body towel (ini juga disposable – seperti yang dijual di Daiso), handuk muka.

Di sharing bathroom dan powder room:
Sabun, shampoo, conditioner, cotton bud, dryer – khusus untuk kabin cewek: face wash, cleansing oil, body lotion, emulsion, cotton - > mayoritas amenities mereknya Shiseido – yup anda tidak salah baca.. Shiseido ^^.

3. Woman traveler friendly karena kompleks kabin pria dan wanita dibedakan lantainya – setiap lantai punya kamar mandi sharing dan common room (saya sebut kompleks karena beneran tiap kabin itu ada nomornya kayak blok kompleks perumahan gitu G-102, B 103.. hahaha.. berasa labirin pokoknya masuk ke sana.
Akses ke setiap lantai juga dibedakan, karena disediakan lift khusus wanita dan khusus pria ya. Jadi, jangan sampai salah naik lift yaa hahaaa..bakal jadi pertanyaan kalau sampai ada cewek yang masuk ke lift cowok ^^.

4. Suasana kamar yang dipastikan sangat tenang karena aturan Silent Mode yang diberlakukan di area kabin dan dalam kabin, jangan khawatir mereka menyediakan semua solusi untuk setiap aturan yang mereka berlakukan, seperti:

- HP harus di silent atau vibrate mode, tidak boleh mengangkat telp apalagi berbicara dalam kamar - sebagai gantinya mereka menyediakan chatting room di setiap lantai. Yang mau angkat telp, chit chat, gosip, cekakak cekikik silakan ke ruangan tersebut.
- Tidak boleh memasang alarm, kecuali settingannya vibrate only – sebagai gantinya disediakan fasilitas morning call dengan cara konvensional wkwk.. mau tau gimana? Staf hotel akan datang langsung ke kabin sesuai jam yang kalian minta, terus cara pertama dia akan menggedor pintu geser/penutup kabin beberapa kali (pengalaman saya kemarin gak kedengaran… gak ngefek buat saya hahaa), kalau kalian masih belum bangun juga, akan digunakan cara paling konvensional yaitu dengan menggoyang-goyangkan/menepuk kaki kalian sampai kalian bangun hahaa.. konvensional kan?!
- TV harus tidak mengeluarkan suara – sebagai gantinya disediakan earphone yang bisa kita pinjam di front desk. Jadi, tetap bisa nonton TV kita.. bahkan bisa nonton beberapa movie – ini fasilitas dengan additional charge.
- Tidak boleh menggunakan adaptor yang kita bawa sendiri untuk charging – sebagai gantinya kita bisa pinjam adaptor internasional bahkan kabel charging di front desk – for free.
- Tidak diperkenankan makan di dalam kamar – sebagai gantinya mereka menyediakan common room di lantai 1 yang sangat cozy – gak kalah kaya suasana resto di hotel – tapi tanpa menu buffet dan server wkwk.. adanya vending machine hahaa..
- Cabin yang tidak bisa di kunci (hmm ini bukan aturan sih hehee) - mereka menyediakan loker kecil yang bisa dikunci di dalam cabin yang bisa memuat 2 day bag- ukuran normal (bukan yang segede gaban yaa). Untuk yang membawa koper gede, dapat menitipkan koper di front desk. Koper ukuran cabin saya kemarin tetap saya bawa masuk ke kamar, tapi saya letakkan dengan posisi menyamping di depan kasur - masih dalam kabin, jadi penutup kabin saya tidak bisa ditutup sampai ke bawah demi koper ^^.

5. Ada communal bath / tempat pemandian umum yang juga dipisah cewek dan cowok di lantai dasar hotel yang free of charge. Saya kemarin gak mencoba ini karena saya belum siap aja untuk naked di depan orang lain walaupun sama-sama cewek x_x.

6. Ada vending machine minuman botolan di setiap lantai.

7. Kamar mandi sharing-nya yang keren banget dilengkapi dengan powder room dengan amenities yang cukup lengkap dan ‘berkualitas’ (baca: kualitas Shiseido ^^). Toilet dan shower room terpisah. Shower room berupa bilik dengan shower yang super deras airnya – ada air panas dan ukurannya manusiawi – tentu saja super bersih. Shower room berada dalam ruangan yang sama denga powder room, dengan jumlah shower room kalau saya tidak salah ingat 4 atau 5 bilik dan kavling powder room (kursi dilengkapi kaca dan amenities semacam di salon) ada 6 atau 8. Toilet berada di ruangan yang terpisah dan terdiri dari kurang lebih 10 bilik toilet – yang super bersih, lengkap dengan toilet duduk yang tombolnya ada banyak itu ^^.
* Ada cerita lucu saat saya menggunakan shower room untuk pertama kali. Saat memasuki shower room, saya agak bingung melihat banyak keranjang baju di rak di depan bilik. Belum kelar rasa penasaran saya, tiba-tiba keluar bule dari shower room, naked dan berjalan ke arah rak yang ada keranjangnya itu. Melihat gerak-geriknya baru deh saya ngeh kalau itu ternyata adalah tempat baju kotor dan baju ganti kita. Jadi, walaupun bukan di communal bath, prosedur mandinya sama saja, lepas baju di depan shower room, masukan baju kotor dalam keranjang dan tinggalkan baju ganti di sana juga, trus baru masuk ke shower room dalam kondisi yang udah tinggal diam di bawah shower doang hahaaa….
Apakah saya menjalankan prosedur di atas? Ya dan tidak wkwk… karena masih shock dengan pemandangan barusan dan setelah saya intip di dalam shower roomnya memang tidak disediakan gantungan sama sekali, saya putuskan untuk balik ke kabin dan kembali lagi ke shower room saat tengah malam supaya kamar mandi udah low season. Beruntung, saat balik ke sana beneran udah low season hahaaa…*ujung-ujungnya tetap melakukan prosedur yang berlaku – tapi kan sepi ^^.

8. Mudah cari makanan – karena ada convenience store di dekat hotel (selama di Jepang saya jarang makan di restaurant atau food court, paling sering beli sushi, onigiri, don atau bento yang tinggal dipanasin.

9. Tidak perlu uang muka untuk booking hotel ini. Cukup dengan reservasi via website hotel yang dilengkapi auto-translate ke bahasa Inggris. Praktis deh pokoknya. Cuma buat jaga -jaga sebaiknya sih tetap mengirimkan email konfirmasi, tapi benernya gak kirim, juga gak masalah karena h-1 mereka akan email kita untuk konfirmasi tentang kedatangan kita. Mereka juga menerima pembayaran dengan kartu kredit berlogo VISA dan Master Card, jadi gak musti bayar cash.

10. Staf-staf hotel lancar berbahasa Inggris dan super ramah serta helpful.

11. Free WiFi yang super kencang yang dapat diakses dari dalam kamar.

12. Dibandingkan kapsul hotel, dengan konsep yang hampir serupa, first cabin ini jelas lebih aman bagi perempuan dan juga lebih tidak buat claustrophobia.

13. Karena ada aturan silent mode, hotel ini bebas dari anak kecil di bawah 12 tahun .. yeay!
Ini Business Class cabin yang saya tempati - foto diambil dari depan cabin, jadi ukuran cabin sebenarnya ya memang cuma segitu ^^


Yang saya tidak suka:
1. Jam check-in hotel pukul 17.00 – sore banget dan check-out yang tergolong pagi pukul 10.00 – ini namanya hotel dengan prinsip LIFO (istilah akuntansi -Last In First Out, di sini berarti check-in paling akhir, check-out paling awal wkwk…).

2. Gak ada TV kabel, channel TV semuanya channel TV Jepang x_x.

Rating: 4,5 (Very Good) –  kekurangannya tidak berlaku untuk saya karena saya memang menggunakan kamar hotel di luar negeri hanya untuk tidur saja, jadi jam check in/out tidak jadi masalah. Begitu juga untuk channel TV gak begitu pengaruh karena saya jarang nonton TV saat traveling ke luar negeri (kalau domestik nonton TV wajib hukumnya ^^).

Lokasi:
Akihabara - Tokyo.

Tarif:
First Class cabin JPY 5900.
Short stay first class JPY 1000/hr. (Minimal 2 jam)
Business Class cabin JPY 4900.
Short stay business class JPY 900/hr. (Minimal 2 jam).
*1 kamar hanya untuk 1 orang, minimum usia tamu 13 tahun.

Website dan reservasi:


(Postingan ini tidak disponsori)

Review penginapan lainnya dapat dibaca di link ini
Postingan trip Jepang tahun 2015 yang lalu dapat dibaca di link ini.










No comments:

Post a Comment