National Museum of Korea in Autumn 2019 |
Museum
buat healing ? Gak salah nih?
Buat
saya jawabannya adalah iya, karena dengan mengunjungi museum saya
dapat menenangkan pikiran dan sekaligus belajar hal-hal baru. Buat
saya suasana tenang dengan pencahayaan yang remang-remang di museum
membuat badan dan pikiran berasa lebih relaks. Suasana yang ada ini
biasanya membuat saya berasa seperti lagi di dunia lain ataupun
berasa lagi 'time-travel' ke jaman tertentu. Karena alasan
inilah saya selalu memasukkan museum sebagai salah satu tempat wajib
dikunjungi di setiap itinerari perjalanan saya, termasuk untuk trip
Korea saya.
Sejak
tahun 2011, saya sudah mengunjungi sekitar 20-an museum di Korea
Selatan. Sebagai negara yang senantiasa mengupayakan pelestarian
budaya, mencari museum di Korea tidaklah sulit. Museum dengan
berbagai macam tema dapat ditemukan hampir di setiap kota di Korea,
baik itu museum nasional (yang dikelola oleh pemerintah) maupun
museum yang dikelola oleh swasta. Beberapa hal yang saya suka dari
museum di Korea diantaranya:
- Tidak ada biaya tiket masuk aka. Gratis untuk nasional museum yang jumlahnya cukup banyak dan tersebar di beberapa kota besar. Kalaupun berbayar, biaya tiket masuknya masih terjangkau (masuk akal).
- Sebagian besar sudah ramah turis asing – rata-rata sudah memiliki petunjuk ataupun keterangan dalam bahasa Inggris, kalaupun tidak ada biasanya tersedia opsi untuk Free audio translator rental.
- Dilengkapi dengan teknologi audio visual yang canggih, termasuk di dalamnya VR – jadi dijamin bakal menyenangkan dan gak membosankan. Selama masa pandemi COVID-19, sebagian besar museum bahkan memiliki fasilitas virtual exhibition – yang memungkinkan pengunjung mengakses ruang pameran secara virtual.
- Hampir semuanya dapat dijangkau dengan transportasi umum.
- Museumnya bersih, wangi, tidak berdebu dan usang ^^ (tahukan yang dimaksud di sini hehe..)Kembali ke tema artikel kali ini, berikut adalah 5 museum di Koreayang saya rekomendasikan untuk healing trip.
National
Museum of Korea
Open plaza at National Museum of Korea with Namsan Tower as the background (as seen on BTS "Dear Class of 2020' and Korea Tourism CF) |
Museum ini
adalah museum favorit saya karena memilki berbagai fasilitas 'terapi'
yang kita perlukan untuk pikiran dan badan kita. Berikut 5 alasan
kenapa saya menyebutnya begitu:
- Museum ini memiliki lebih dari 220,000 koleksi barang purbakala yang dipamerkan secara bergantian dipamerkan di 6 ruang pameran permanen di museum ini. Hal ini membuat museum ini menjadi tempat terbaik untuk belajar tentang peradaban dan budaya di Korea dari masa prasejarah hingga modern.
- Bangunan museum ini merupakan 'barang seni' karena arsitekturnya yang unik dan sangat menawan. Salah satunya adalah area terbuka yang menghubungkan 2 sisi bangunan museum yang memilki desain kontemporer dengan pemandangan Namsan tower sebagai latar belakangnya. Karena arsitekturnya yang unik ini, museum ini digunakan sebagai lokasi syuting dari iklan pariwisata Korea tahun 2016 yang dibintangi oleh Song Joong-ki dan pada bulan Juni tahun ini, digunakan sebagai lokasi syuting event YouTube K-pop idol, BTS, “Dear Class of 2020”
- Museum ini juga memiliki ruang pameran outdoor yang dikelilingi oleh taman yang indah yang dilengkapi dengan paviliun bergaya tradisional dan kolam buatan. Hal inilah yang membuat museum ini menjadi salah satu tempat terbaik untuk mendinginkan badan di musim panas ataupun hanya sekedar untuk jalan-jalan sore. National Treasures Korea yang menjadi sorotan utama di taman ini adalah tower lonceng Bosingak
Beautiful garden and pond at the National Museum of Korea (Autumn 2019) - Buat mereka yang hobi mengoleksi barang-barang bertema tradisional Korea ataupun para turis, museum ini juga memiliki toko sovenir yang menjual souvenir dengan kualitas tinggi dan dipilih khusus yang kesemuanya merupakan buatan Korea. Souvenir di toko ini dijual dengan harga yang terjangkau, mulai dari KRW 1000 (sekitar Rp 13.000,00)
- Di kawasan yang sama, pengunjung juga dapat mengunjungi museum nasional hangeul (huruf Korea). Sesuai namanya, di museum ini pengunjung dapat belajar tentang sejarah penciptaan huruf hangeul dan perkembangan penggunaannya dari masa ke masa. Buat yang lagi belajar bahasa Korea, sangat disarankan untuk mengunjungi museum ini.
Diorama of The Great King Sejong and 'Hunmingjeoneum' at the National Hangeul Museum
National Hangeul Museum |
Website
resmi: https://www.museum.go.kr/site/eng/home
National
Museum of Korean Contemporary History
Terletak
di pusat kota Seoul dengan Gyeongbokgung dan Gwanghwamun square
berada disekelilingnya, museum ini menjadi tempat wajib-kunjung saya
setiap saya berada di kawasan Gwanghwamun. Sesuai dengan namanya,
museum ini adalah museum pertama di Korea yang didedikasikan untuk
sejarah kontemporer. Di dalamnya, pengunjung dapat mempelajari
tentang sejarah modern Korea lewat dua ruang pameran yang menampilkan
barang-barang peninggalan dari masa sebelum dan sesudah pembentukan
Republik Korea.
Yang
menjadi favorit saya di museum ini adalah taman Hwangtomaru yang
berada di lantai 8 gedung. Kenapa? Karena dari taman ini kita dapat
melihat Gyeongbokgung dan Gwanghwamun square dari atas. Saya biasanya
duduk santai di taman ini sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat
lainnya sambil menikmati pemandangan istana Gyeongbok dan sekitarnya
dari atas. Oh ya, buat para penggemar drama, taman rooftop ini juga
beberapa kali menjadi tempat syuting drama-drama yang menampilkan
pemandangan Gyeongbokgung dari atas.
Website
resmi: https://www.much.go.kr/en/mainen.do
National
Gugak Museum
National Gugak Museum |
Sudah
menjadi rahasia umum kalau musik adalah salah satu cara untuk
mengatasi stress. Bicara soal musik terapi, di Korea ada museum yang
dikhususkan untuk musik tradisional Korea (Gugak), yaitu museum
nasional gugak yang terletak di kawasan National Gugak Center. Di
museum ini, pengunjung dapat belajar tentang alat musik tradisional
Korea dan mencobanya sendiri lewat 6 ruang pameran interaktif. Ruang
pameran favorit saya adalah ruang pameran interaktif yang menjadi
rute terakhir dari museum ini. Di ruang ini dipamerkan berbagai alat
musik tradisional Korea yang dapat kita mainkan dan juga terdapat
kanal pembelajaran interaktif mengenai bagaimana bunyi alat-alat
musik tradisional tersebut diproduksi.
Apabila mengunjungi museum ini di hari tertentu, pengunjung juga dapat menyaksikan pertunjukan alat musik / kesenian tradisional Korea yang dipersembahkan oleh National Gugak Center (gratis). Selain itu, di sebelah Gugak Museum juga terdapat gedung teater yang rutin menampilkan pertunjukan / konser musik traditional (berbayar).
Ketika
mengunjungi museum ini bulan Oktober 2019 yang lalu, saya dan
rekan-rekan memainkan alat-alat musik yang ada secara bersamaan,
penasaran bagaimana pertunjukan dadakan kami di museum gugak ? Lihatvideonya di link berikut.
Website
resmi: www.gugak.go.kr
Teddy
Bear Museum
Diorama in Gyeongju Teddy Bear Museum "Seokguram Grotto" |
Siapa sih yang
gak suka dengan Teddy Bear? Kunjungan ke museum ini dipastikan akan
membawa kita kembali ke masa kecil kita dengan melihat boneka teddy
bear berbagai macam ukuran di berbagai tema galeri yang ada. Saat ini
ada 3 museum teddy bear di Korea, masing-masing di Gyeongju, Jeju dan
Sokcho. Tiap museum memiliki tema yang berbeda-beda. Museum yang
pernah saya kunjungi adalah museum teddy bear di Gyeongju. Museum ini
memiliki 3 tema yaitu galeri dinosaurus, galeri bawah laut dan galeri
kerajaan Silla. Yang terakhir ini adalah favorit saya, karena di
galeri ini saya dapat mempelajari tentang sejarah kerajaan Silla
lewat diorama yang dibintangi oleh boneka teddy bear imut berpakaian
tradisional Silla yang dapat bergerak dengan menggunakan animatronic
teknik.
Berbeda dengan
ketiga museum di atas yang dapat dikunjungi dengan gratis karena
merupakan museum nasional, untuk mengunjungi museum teddy bear di
Gyeongju ini, pengunjung harus membayar biaya masuk sebesar KRW 10000
(sekitar Rp 130.000,00).
Website
resmi: http://www.teddybearmuseum.com/en/about-3/
Kota
Gyeongju
The best time to visit Donggung and Wolji Pond: during sunset |
The Golden
City of Gyeongju adalah tempat terakhir dari list saya ini. Pada
bingung kenapa bukan museum? Kota Gyeongju di provinsi Gyeongsang
utara ini saya masukkan dalam list karena kota ini adalah museum itu
sendiri. Orang-orang sering menyebutnya sebagai 'museum tanpa
dinding' karena hampir di setiap sisi kota ini dapat ditemukan situs
peninggalan sejarah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya national
treasures Korea yang dapat ditemukan di kota ini dan tiga diantaranya
terdaftar sebagai situs UNESCO World Heritage (kuil Bulguksa, Gua
Seokguram, dan Gyeongju Historic Area).
Bulan April
2019 yang lalu, saya berkesempatan mengunjungi kota Gyeongju selama
1-hari dengan menggunakan KTX (pp) dari Busan. Kota ini dapat
dikunjungi dengan mudah baik dengan mobil (+/- dari Busan), bus
maupun KTX (opsi yang tercepat – hanya sekitar 2 jam dari Seoul).
Untuk transportasi dalam kotanya pun tidaklah sulit karena kota ini
dilengkapi dengan jalur bus kota yang memadai. Cara terbaik untuk
menjelajahi kota ini adalah dengan menggabungkan moda transportasi
bus dan jalan kaki - karena sebagian besar situs utama di Gyeongju
terletak dekat satu sama lain.
Woljeonggyo bridge - one of the filming location of TVN drama 'The King: Eternal Monarch' |
Berikut
itinerari 1-day trip saya di Gyeongju bulan April 2019 yang lalu:
Singyeongju
station (stasiun KTX) – Bulguksa temple – Seokguram grotto –
Teddy Bear Museum - Gyeongju Museum – Woljeonggyo bridge –
Gyochon Traditional Village – Cheomseongdae – Donggung palace
and Wolji Pond – Singyeongju station (stasiun KTX).
Tips: Usahakan untuk mengunjungi Donggung dan Wolji Pond saat sunset karena di saat inilah keduanya terlihat sangat menawan.
No comments:
Post a Comment