Monday, November 5, 2012

Can't hardly wait ...day-10

Kurang dari 1 minggu dari hari ini saya akan melakukan perjalanan kembali ke negara baru. Negara yang pada awalnya tidak sama sekali terlintas dalam pikiran saya sebagai salah satu tujuan petualangan saya. Selama ini yang ada dipikiran saya, saya ingin keliling Asia, ke negara-negara tujuan wisata terkenal seperti Singapura, Korea Selatan, RRC, Malaysia, Jepang. Tidak pernah sama sekali Taiwan ada dalam list saya. Tapi minggu depan, saya akan berkunjung ke sana. 

Kenapa tiba-tiba ingin mengunjungi Taiwan ? Berawal dari twit dari Mbak Claudia Kaunang awal tahun 2012 yang menceritakan tentang perjalanannya di Taiwan. Dari posting-posting beliau lah saya tau kalau Taiwan juga negara yang menarik untuk dikunjungi. Tapi itu berlalu begitu saja. Keinginan untuk mengunjungi Taiwan barulah muncul ketika teman saya, Irin, mengajak untuk traveling bareng ke Taiwan. Pada awalnya saya hanya anggap sepintas lalu dan selalu saya jawab, nanti ya kalau ada tiket murah karena saya kurang tertarik dengan rute itu. Saya lebih tertarik ke Jepang atau Hongkong. Siapa sangka sebulan kemudian Garuda Indonesia membuka rute baru ke CGK-TPE dan memberikan penawaran best deal dengan harga yang cukup menggiurkan USD 260 pp setara dengan harga yang dipasang untuk rute CGK-HKG. Dengan adanya promo seperti ini, Irin semakin semangat saja membujuk saya untuk pergi bareng ke Taiwan. Yang akhirnya dia sukses besar, saya akhirnya tertarik untuk mengunjungi Taiwan. Penyebab utamanya adalah rute yang saya incar sudah tidak ada lagi yang diharga USD 260 sementara saya tidak mau melewatkan promo menggiurkan dari maskapai full board macam Garuda Indonesia ini dan memang saat itu saya sedang mencari tiket untuk perjalanan pada saat harpitnas di bulan November 2012. Kapan lagi coba naik full board dengan harga semurah itu. Wong budget airlines tetangga saja, untuk rute yang sama pada saat big sale harganya masih USD 150 pp belum termasuk bagasi, makanan dan inflight entertainment, belum lagi untuk bookingnya harus tengah malam dan bersabar menunggu giliran waiting list. Berhubung ada yang ngajak bareng, seat dengan harga promo masih available di tanggal yang saya inginkan dan ditambah saya baru membaca artikel di lonely planet 'Top 10 countries 2012' (http://www.lonelyplanet.com/europe/travel-thps-and-articles/76856) - Taiwan termasuk salah satu dari 10 negara tersebut, akhirnya saya memutuskan untuk menjadikan Taiwan sebagai destinasi wisata utama saya di tahun 2012. Berbekal internet dan limit kartu kredit akhirnya saya dan teman saya berhasil membeli tiket GA CGK-TPE dengan harga terendah USD 286 (kurang lebih 2,6 juta Rp). 


Setelah menunggu lama, akhirnya tibalah waktunya untuk apply visa. Sebelumnya saya dan Irin sempat kelimpungan mencari informasi untuk visa Taiwan dan mencari informasi untuk destinasi wisata di Taiwan, karena terus terang agak sedikit susah ditemukan - bahkan untuk buku saja hampir tidak ada (kecuali Lonely Planet tentunya). Thanks to Mbak CK yang akhirnya menulis buku 3jt keliling Taiwan dan mulai ada di toko-toko buku per bulan Agustus kalau saya tidak salah. Jujur, ini adalah buku yang paling saya nanti sejak awal tahun 2012. Tidak rugi rasanya penantian saya selama berbulan-bulan, begitu membaca buku ini, saya dapat banyak informasi berguna untuk perjalanan saya. Dengan bantuan buku ini pula saya berhasil menyusun itinerary perjalanan saya dan mendapatkan visa Taiwan saya. 

Visa Taiwan, sesuai informasi di buku dan menurut saya sendiri sebenarnya cukup mudah didapatkan. Syarat  aplilkasinya pun cukup sederhana. Karena tidak punya hubungan diplomatik dengan Indonesia, Taiwan tidak punya kedutaan di Indonesia. Perwakilannya di Indonesia adalah berupa kamar dagang bernama TETO (Taiwan Economic and Trade Office), yang berkantor di Gedung Artagraha SCBD - depan OPP Jakarta). Informasi untuk aplikasi visa sebenarnya cukup jelas diterangkan di website resminya: http://www.roc-taiwan.org/ID/ct.asp?xItem=187641&ctNode=9324&mp=292 . 

Seperti yang telah saya ceritakan di posting saya sebelumnya, kali ini saya memutuskan untuk mengurus pengajuan aplikasi visa sendiri, karena saya masih trauma berurusan dengan travel agent terkait visa - selain malas juga ngotot-ngototan dengan agent terkait jumlah rekening tabungan (agent biasanya mematok jumlah tabungan minimal, kalau tidak sampai jumlah yang mereka inginkan, biasanya mereka keberatan untuk membantu menguruskan, kalau gak biasanya mereka sewot, padahal saya sudah membuktikan sendiri terkait hal ini dua kali kalau jumlah tabungan tidaklah harus sebesar jumlah yang mereka patok). Berikut ini yang saya persiapkan dan saya lampirkan untuk aplikasi visa:

  1. Formulir aplikasi visa yang diisi online via website https://visawebapp.boca.gov.tw dan kemudian di print. Saya isi form ini H-7 dari waktu apply visa. Saran saya sebelum mengisi online print dulu FAQ yang link-nya ada di halaman depan website ini. FAQ ini akan membantu kita dalam mengisi setiap bagian dalam form aplikasi tersebut, mana saja kolom yang harus diisi dan mana saja yang bersifat optional. Usahakan sebelum di submit, hasil pengisian kita di cek ulang, karena kalau sudah di submit, kita tidak bisa meng-edit form itu lagi, jadi kalau ada kesalahan terpaksa harus mengisi ulang dari awal. Form ini dapat di save sebagai draft dan dapat di edit kembali dengan memasukkan nomor referensi form, jadi buat yang tidak langsung submit form, jangan lupa untuk dicatat nomor referensi yang keluar ketika kita save form. Form ini dapat diisi paling lama 30 hari sebelum tanggal apply visa, karena form ini harus di print dan diserahkan hard copy-nya ke TETO paling lambat 30 hari setelah tanggal submit form online. Untuk pengajuan aplikasi dapat diwakilkan, ada bagian sendiri di form aplikasi online untuk nama orang yang   diberi kuasa untuk mengajukan aplikasi (tidak harus agent - saya mengurus sendiri visa saya, dan saya juga membantu rekan seperjalanan saya untuk memasukkan aplikasi, dan untuk ini saya juga tidak diminta menunjukkan surat kuasa - tapi buat jaga-jaga mending dipersiapkan saja deh, kali aja apes diminta).Foto terbaru ukuran 4x6 dengan latar belakang putih sebanyak 2 lembar ditempel di kanan kiri bagian atas formulir.
  2. Paspor asli yang masih berlaku (minim 6 bulan untuk single entry).
  3. Surat keterangan kerja - dengan kop asli dari kantor (ini sudah saya minta duluan di akhir Sept, saya  apply visa awal Oct).Sama seperti syarat visa lainnya, bagi yang masih kuliah yang dilampirkan adalah surat keterangan mahasiswa/ pelajar dari sekolah.
  4. Copy rekening tabungan 3 bulan terakhir dan surat referensi bank. Sebenarnya syarat dari TETO hanya copy rekening tabungan saja, tapi saya pikir akan lebih baik kalau dilengkapi dengan surat referensi dari bank. Tidak ada syarat untuk jumlah rekening minimal di tabungan. Sama seperti visa-visa negara lainnya, bukti keuangan di sini hanyalah untuk menunjukkan ke kedutaan/ perwakilan negara kalau kita punya dana yang cukup membiayai perjalanan kita, jadinya dana yang harus ada di rekening adalah sebesar biaya perjalanan kita. 
  5. Copy Kartu Keluarga.
  6. Copy tiket pesawat, bukti booking hotel, itinerary perjalanan. Untuk itinerary saya buat garis besarnya saja, misalnya: day 1: Taipei 101 - CKS memorial hall, SYS memorial hall. day 2: Yehliu, dst.
Menurut saya persyaratan di atas cukup mudah untuk dipenuhi dan sudah persyaratan standar untuk visa (walau tidak semudah visa RRC). Biaya untuk apply visa single entry adalah IDR 460.000 untuk lama proses normal 3 hari kerja. Karena saya berdomisili di luar Jakarta, daripada bolak balik atau merepotkan orang lain untuk mengambil dokumen, saya memutuskan untuk apply visa yang kilat, yang selesai dalam waktu 1 hari kerja dengan biaya 50% lebih mahal = IDR 690.000.  

Saran saya untuk pengajuan aplikasi visa Taiwan adalah:
  1. Datang ke TETO pagi hari, kalau perlu pas jam buka loket 08.30 sudah tiba di sana. Sejauh mata saya memandang pada saat di sana, mayoritas adalah agent. Kalau bisa dibilang hari itu, jam itu saya adalah satu-satunya yang apply visa untuk diri sendiri. Kemarin saya tiba di TETO jam 08.45 dan ternyata kondisi di TETO sudah cukup ramai, untunglah ada loket khusus untuk non-agent.
  2. Bagian penerimaan aplikasi visa TETO adalah di service division lantai 12 Gedung Artagraha. Untuk menuju TETO, masuknya bukan dari pintu depan gedung ini, tapi lewat pintu belakang. Saya sendiri jadi lama karena sempat masuk lewat pintu depan dan ketika bertanya di resepsionis, saya diminta masuk lewat pintu belakang, katanya untuk TETO memang dikhususkan lewat pintu belakang. Tapi sebenarnya asalkan kita sudah tau dimana letaknya TETO kita bisa masuk lewat pintu depan, lebih simpel karena tidak perlu tinggal KTP dan membawa ID Card tamu - teman saya kemarin masuknya selalu lewat pintu depan, tanpa ID card tamu dan lolos sampai tujuan. Nah kalau sudah di dalam, jangan lupa untuk menanyakan ke petugas lift untuk naik ke lantai 12 lift nomor berapa, kalau saya tidak salah lift no 6 *lebih baik ditanyakan lagi deh - yang pasti ini lift paling sepi dibanding lift lain*.
  3. Dokumen persyaratan untuk visa sebaiknya sudah diurutkan sebelumnya, jadi begitu di periksa di pintu masuk kita bisa langsung dikasih nomor antrian. Saya kemarin belum menempelkan foto, jadinya saya diminta menempelkan foto dulu baru diberi nomor antrian.Selanjutnya untuk proses apply cukup mudah, cukup tunggu dipanggil, dicek dokumennya, dikasih tanda terima, bayar di kasir dan kembali lagi ke loket untuk dikasih tanda terima dan tanggal pengambilan.
  4. Untuk pengambilan visa, sebaiknya datang lebih awal juga. Jam pengambilan visa mulai 13.30 - 16.00. Saya kemarin datang 13.30 dan ternyata sudah ada 5 orang yang mengantri. Untuk pengambilan visa ini tidak ada sistem nomor urut, jadi datang langsung siap mengantri di depan loket. 

Setelah visa ada ditangan, saya mulai mempersiapkan hal-hal lainnya:
  1. Itinerary yang sebenarnya dan tentu saja lebih detail dari itinerary yang saya lampirkan pada saat aplikasi visa lengkap dengan budgetnya. Saya selalu mempersiapkan itinerary yang lengkap dengan perhitungan budgetnya, karena dengan ini saya tau berapa uang yang harus saya bawa ketika traveling. Biasanya untuk mengetahui detail biaya yang akan dikeluarkan saya googling informasi seperti harga subway dari rute-rute saya di itinerary di website resmi subway suatu negara dan biaya makan beserta barang-barang di sana. Disinilah peran bukunya mbak CK bagi saya. Selama ini, menurut saya bukunya mbak CK informasinya paling detail dan akurat dibanding buku manapun. Buku petunjuk wisata lainnya hanya memberikan ulasan lokasi wisata, tapi kalau bukunya mbak CK menjelaskan sebara detail sampai ke range harga dan biaya perjalanannya. Jadi, bisa kita gunakan sebagai patokan dalam menghitung perkiraan biaya.
  2. List barang yang mau saya bawa (wkwkwk ini selalu saya lakukan kemanapun saya pergi, mempersiapkan packing list adalah suatu kebiasaan, jadi pada waktu packing saya sudah gak ribet kebingungan mau bawa apa dan hal ini menyelamatkan saya dari ketinggalan barang)
  3. List barang yang mau saya beli disana, termasuk untuk oleh-oleh. Biasanya saya ngelist siapa saja yang akan saya kasih oleh-oleh dan apa saja rencana barangnya. Jadi, waktu beli gak ribet hitung mau beli berapa banyak.
  4. Check list /  to-do-list. Ini detail hal-hal yang harus saya lakukan sampai hari H perjalanan. Saya ini orangnya pelupa, jadinya catatan-catatan seperti ini sangat membantu saya untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Termasuk di dalamnya, untuk pemesanan tiket tambahan, seperti tiket THSR - yang kalau beli online harganya lebih murah dari beli langsung.
Semua persiapan tersebut sudah selesai dikerjakan, sekarang tinggal berdoa saja supaya  perjalanan saya lancar .... amien.

Ada satu alasan kenapa saya posting tulisan ini, selama mencari informasi terkait visa Taiwan di web, saya sulit sekali menemukan ada blog/ tulisan terkait visa Taiwan (terutama yang apply sendiri, rata-rata ikut tur/ apply via agent), jangankan soal visa-nya, mengenai liburan ke sana saja sedikit sekali. Itupun kebanyakan blog berbahasa inggris - kebanyakan dari negara tetangga kita seperti Singapore, Malaysia.

2 comments:

  1. menunggu postingan jalan2nya di taiwan ya tere... sekalian oleh2 juga deh...hahahah...

    ReplyDelete
  2. ok, ditunggu saja y mbak ... wish me luck y

    ReplyDelete