Photo: KBS World |
Now,
it's time to reveal it!
Yups,
kalian gak salah baca, awal bulan ini gue dan teman sekelas pansori
gue, Deedee ke Daegu buat final battle dari event KBS World 'Battle
Trip in Daegu'. Ini bisa dikatakan pengalaman sekali seumur hidup
buat kita. Siapa sangka coba, video 'ala kadar' kita di Monas bisa
membawa kita jadi salah satu dari 3 finalis event ini yang
diberangkatkan ke Daegu. Si Deedee aja tuh, waktu terima email dari
KBS World langsung histeris gitu waktu telp gue. Guenya ? Kalem –
soalnya belum baca ^^ Setelah baca pun masih kalah heboh sama dia,
mungkin karena ini pengalaman kedua gue menang trip gratis ke Korea
(Postingan tentang trip gratis gue ke Korea tahun 2015 bisa dibaca di
sini).
Sekilas
cerita tentang video perkenalan yang kita kirimkan untuk aplikasi
'Battle Trip in Daegu'
Ini lokasi syuting video perkenalan kami lengkap ft. Rumah burung ^^ |
Berawal
dari keisengan di tengah kelas Pansori, gue forward postingan KBS
World tentang event ini. Siapa sangka, teman gue yang selalu nekad
itu, langsung bilang “Ayo ikutan!” Gue-nya malah yang galau,
karena gak merasa gak bakat bicara di depan kamera apalagi edit
video. Setelah cari wangsit berhari-hari, akhirnya H-2 dari batas
akhir pengiriman video, gue memutuskan untuk ikutan project ini. Nah,
hari itu hari minggu, keluarlah ide gila untuk rekam video perkenalan
di Monas. Berangkatlah kami berdua ke Monas jam 8 pagi. Begitu sampe
di sana, gilaaaak Monas rame banget, hari itu pas ada acara
kebudayaan, jadilah suasananya cukup berisik belum lagi ditambah
dengan kerumunan orang-orang yang lagi menikmati CFD. Buat mencari
lokasi tempat syuting video aja kami susah banget, karena kawasan
Monas dipenuhi oleh orang yang lagi piknik. Setelah muter-muter
hampir sejam, akhirnya kami menjatuhkan pilihan untuk 'piknik' di
taman yang ada kandang burung-nya. Setelah menggelar karpet, kami
pun mulai syuting yang baru kelar jam 11.30. Lama bangetttttt?! Lama
karena bolak-balik nyesuain background yang pas biar keliatan
Monas-nya – walau ujung-ujungnya fokus kamera gue lebih ke kandang
burung ketimbang Monas lol. Yang bikin lama lagi soalnya kami
melakukan puluhan take untuk video yang cuma 1 menit itu, maklum
amatir – udah gak pernah buat video, giliran buat video harus
ngomong Inggris- lengkaplah sudah! Sepulang dari Monas, bergegaslah
kami bagi tugas untuk editing dan isi form aplikasi. Si Dee bagian
editing dan gue bagian mengarang kata-kata indah untuk form aplikasi
yang udah kayak form lamaran kerja, karena ada bagian motivasi,
ceritakan tentang diri sendiri sampai itinerari. Ini semua baru kelar
kita kerjakan hari Senin sore dan tepat pukul 21.30 WIB (23.30 KST)
kami berhasil submit aplikasinya. Last minute banget kan!
Photo: KBS World |
Road
to the Battle Trip in Daegu
Kurang
lebih 1 minggu kemudian, kami pun dapat email dari KBS World yang
bilang kalau kami terpilih jadi finalis. Dari sini, petualangan si
bolang ala kami pun dimulai. Walaupun sudah menjadi finalis,
ternyata kami harus kirim video lagi untuk teaser event ini dan ada
spesial request untuk finalis dari Indonesia, karena waktu itu bulan
Agustus 2018, saat Indonesia jadi tuan rumah ASEAN Games, jadilah
kami di request untuk bikin video di landmark kota + ada bagian yang
menunjukkan ASEAN Games-nya. Jadilah kami putar otak untuk cari
lokasi syuting. Well, at the end video part ASEAN Games-nya gak
terpilih masuk di teaser malah video gue lagi packing di kamar yang
masuk,kemungkinan besar sih karena gue submit-nya last minute jadi
gak kepake.
Petualangan
pun masih berlanjut, kali ini lebih tepat disebut tantangan karena
ternyata si Dee paspornya udah expired, padahal pihak KBS World udah
minta paspor dan visa kita untuk pembelian tiket. Nah, jadilah muncul
tantangan baru buat bikin pasport + apply visa kilat. Untungnya pihak
KBS ini sangatlah helpful dan supportive, buat membantu aplikasi visa
kami, mereka mengirimkan dokumen-dokumen penting dari sisi mereka
seperti: surat undangan (bertandatangan CEO mereka loh!), SIUP
berlegalisir, sampai dengan program plan. Yang bikin gue kagum lagi,
mereka kirimnya original pake DHL express, padahal gue udah bilang ke
mereka kalau softcopy aja udah cukup, tapi mereka tetap ngotot mau
kirim hardcopy. Salut banget deh!
Lesson
learned! Kalau mau ikutan event yang
berhadiah jalan-jalan gratis ke Korea, dari kitanya sendiri paling
gak udah harus punya paspor yang aktif. Gak semua penyelenggara event
mau berbaik hati menunggu proses kita buat paspor (yang busettt dah
lama banget, karena harus ambil nomor antrian dulu yang dibuka cuma
seminggu sekali). Sayang banget kan, kalau udah berhasil menang, tapi
batal berangkat karena belum punya paspor / paspor udah gak berlaku.
No comments:
Post a Comment