Saturday, September 22, 2018

Once in a lifetime experience: Battle Trip in Daegu (Part 1)


Photo: KBS World


Now, it's time to reveal it!
Yups, kalian gak salah baca, awal bulan ini gue dan teman sekelas pansori gue, Deedee ke Daegu buat final battle dari event KBS World 'Battle Trip in Daegu'. Ini bisa dikatakan pengalaman sekali seumur hidup buat kita. Siapa sangka coba, video 'ala kadar' kita di Monas bisa membawa kita jadi salah satu dari 3 finalis event ini yang diberangkatkan ke Daegu. Si Deedee aja tuh, waktu terima email dari KBS World langsung histeris gitu waktu telp gue. Guenya ? Kalem – soalnya belum baca ^^ Setelah baca pun masih kalah heboh sama dia, mungkin karena ini pengalaman kedua gue menang trip gratis ke Korea (Postingan tentang trip gratis gue ke Korea tahun 2015 bisa dibaca di sini).

Sekilas cerita tentang video perkenalan yang kita kirimkan untuk aplikasi 'Battle Trip in Daegu'

Ini lokasi syuting video perkenalan kami lengkap ft. Rumah burung ^^

Berawal dari keisengan di tengah kelas Pansori, gue forward postingan KBS World tentang event ini. Siapa sangka, teman gue yang selalu nekad itu, langsung bilang “Ayo ikutan!” Gue-nya malah yang galau, karena gak merasa gak bakat bicara di depan kamera apalagi edit video. Setelah cari wangsit berhari-hari, akhirnya H-2 dari batas akhir pengiriman video, gue memutuskan untuk ikutan project ini. Nah, hari itu hari minggu, keluarlah ide gila untuk rekam video perkenalan di Monas. Berangkatlah kami berdua ke Monas jam 8 pagi. Begitu sampe di sana, gilaaaak Monas rame banget, hari itu pas ada acara kebudayaan, jadilah suasananya cukup berisik belum lagi ditambah dengan kerumunan orang-orang yang lagi menikmati CFD. Buat mencari lokasi tempat syuting video aja kami susah banget, karena kawasan Monas dipenuhi oleh orang yang lagi piknik. Setelah muter-muter hampir sejam, akhirnya kami menjatuhkan pilihan untuk 'piknik' di taman yang ada kandang burung-nya. Setelah menggelar karpet, kami pun mulai syuting yang baru kelar jam 11.30. Lama bangetttttt?! Lama karena bolak-balik nyesuain background yang pas biar keliatan Monas-nya – walau ujung-ujungnya fokus kamera gue lebih ke kandang burung ketimbang Monas lol. Yang bikin lama lagi soalnya kami melakukan puluhan take untuk video yang cuma 1 menit itu, maklum amatir – udah gak pernah buat video, giliran buat video harus ngomong Inggris- lengkaplah sudah! Sepulang dari Monas, bergegaslah kami bagi tugas untuk editing dan isi form aplikasi. Si Dee bagian editing dan gue bagian mengarang kata-kata indah untuk form aplikasi yang udah kayak form lamaran kerja, karena ada bagian motivasi, ceritakan tentang diri sendiri sampai itinerari. Ini semua baru kelar kita kerjakan hari Senin sore dan tepat pukul 21.30 WIB (23.30 KST) kami berhasil submit aplikasinya. Last minute banget kan!

Photo: KBS World

Road to the Battle Trip in Daegu

Kurang lebih 1 minggu kemudian, kami pun dapat email dari KBS World yang bilang kalau kami terpilih jadi finalis. Dari sini, petualangan si bolang ala kami pun dimulai. Walaupun sudah menjadi finalis, ternyata kami harus kirim video lagi untuk teaser event ini dan ada spesial request untuk finalis dari Indonesia, karena waktu itu bulan Agustus 2018, saat Indonesia jadi tuan rumah ASEAN Games, jadilah kami di request untuk bikin video di landmark kota + ada bagian yang menunjukkan ASEAN Games-nya. Jadilah kami putar otak untuk cari lokasi syuting. Well, at the end video part ASEAN Games-nya gak terpilih masuk di teaser malah video gue lagi packing di kamar yang masuk,kemungkinan besar sih karena gue submit-nya last minute jadi gak kepake.

Petualangan pun masih berlanjut, kali ini lebih tepat disebut tantangan karena ternyata si Dee paspornya udah expired, padahal pihak KBS World udah minta paspor dan visa kita untuk pembelian tiket. Nah, jadilah muncul tantangan baru buat bikin pasport + apply visa kilat. Untungnya pihak KBS ini sangatlah helpful dan supportive, buat membantu aplikasi visa kami, mereka mengirimkan dokumen-dokumen penting dari sisi mereka seperti: surat undangan (bertandatangan CEO mereka loh!), SIUP berlegalisir, sampai dengan program plan. Yang bikin gue kagum lagi, mereka kirimnya original pake DHL express, padahal gue udah bilang ke mereka kalau softcopy aja udah cukup, tapi mereka tetap ngotot mau kirim hardcopy. Salut banget deh!

Lesson learned! Kalau mau ikutan event yang berhadiah jalan-jalan gratis ke Korea, dari kitanya sendiri paling gak udah harus punya paspor yang aktif. Gak semua penyelenggara event mau berbaik hati menunggu proses kita buat paspor (yang busettt dah lama banget, karena harus ambil nomor antrian dulu yang dibuka cuma seminggu sekali). Sayang banget kan, kalau udah berhasil menang, tapi batal berangkat karena belum punya paspor / paspor udah gak berlaku.




No comments:

Post a Comment