Tuesday, June 25, 2019

Budget travel to Korea? Yes we can do it!


Bukchon Hanok Village 

Saya yakin di luar sana banyak yang pengen jalan-jalan ke Korea tapi belum juga kesampaian karena kendala budget. Hal ini juga yang bikin saya dan beberapa teman di 'nyinyirin' karena kami udah ke Korea beberapa kali. Kata-kata yang paling sering kami dapatkan adalah "wuih lo pasti kaya banget ya, ke Korea mlulu." Well.. biasanya sih saya cuma jawab begini aja ke mereka "amin, makasih loh udah didoain punya duit banyak." *biar gak lanjut lagi omongannya - biasa juga ujung-ujungnya minta oleh-oleh (oops).  Nah jadi bener gak sih apa yg mereka bilang itu, klo jalan-jalan ke Korea itu mahal,  cuma orang yang punya duit banyak aja yang sanggup ke Korea? 

Jawabannya: Tidak. Kalau kalian mau traveling hemat.  

Dari 7 negara yang pernah saya kunjungi, Korea Selatan adalah salah satu negara yang ramah buat turis kere 'macam saya'. Kalau mau bukti, nyatanya banyak kan buku-buku/blog travel guide yang menuliskan cara traveling murah ke Korea, salah satunya karya penulis favorit saya Claudia Kaunang "3 juta keliling Korea Selatan". Dari sekian banyak travel guide yang saya baca, beberapa diantaranya sudah saya buktikan sendiri dalam 6 trip saya ke Korea (benerannya udah 9 kali ke sana, tapi yang 3 kalinya  trip yg di-sponsori/ business trip). Dari trip-trip itu saya pun akhirnya mempunyai trik buat hemat ala saya sendiri.   Berikut trik hemat jalan-jalan di Korea Selatan ala saya:  

1. Beli tiket pesawat promo 

Saat ini sudah banyak sekali tiket promo untuk ke Korea Selatan baik offline maupun online. Untuk offline, Singapore airlines (SQ) travel fair dan Astindo Fair adalah yang paling saya sarankan. 

Untuk SQ travel fair, benernya lebih cocok buat mereka yang punya kartu kredit BCA karena biasanya harga tiketnya baru berasa murah sekali setelah cashback. Tapi untuk mendapatkan cashback ini kalian harus siap-siap untuk menginap di Gandaria City sehari sebelumnya karena cashback terbatas untuk sejumlah pengunjung pertama saja (mall tempat SQ travel fair selama ini diadakan). SQ travel fair ini biasa diadakan setahun 2 kali di awal tahun  dan tengah tahun. 

Kenapa saya menyarankan SQ travel fair ? Karena SQ adalah maskapai penerbangan terbaik di dunia dan transitnya di Changi Airport, yang juga merupakan airport terbaik di dunia + biasanya yang beli tiket di travel fair ini bakal dapat bonus Changi dollar voucher SGD 20 yang bisa digunakan di Changi Airport selama transit (psst.. voucher ini bisa digunakan untuk akses Ambassador Transit lounge incld shower room di Changi airport - jadi bisa numpang mandi tuh biar seger hehehe). Pengalaman saya transit 18 jam di Changi Airport dapat dibaca di sini.  Opsi lainnya adalah di Astindo travel Fair, di sini pilihan maskapainya bervariasi tapi dari segi harga masih kalah murah dengan SQ travel fair karena cashback yang diberikan BCA lebih kecil. Detail untuk tips untuk berburu di Astindo Fair dapat dibaca di sini. Untuk online, tiket.com dan traveloka adalah dua platform yang paling sering saya pakai. Kalau beruntung kalian bisa mendapatkan tiket ke Korea dengan maskapai full board di sini mulai dari harga Rp 3,5 juta dengan mengandalkan kejelian mengkombinasikan promo code ^^.  

2. Kunjungi tempat wisata atau aktivitas yang tanpa admission fee.

Salah satu pengeluaran terbesar saat traveling adalah tiket masuk tempat wisata. Nah untuk mengakali ini, pilihlah tempat-tempat wisata yang tidak memberlakukan tiket masuk alias gratis. Korea Selatan punya banyak banget tempat wisata gratis loh. Cara untuk mencari taunya pun mudah, cukup googling kata-kata kunci yang akan saya sebutkan dibawah ini dengan menambahkan kata free di depan dan Korea di belakangnya.  Tempat-tempat yang mayoritas dapat dikunjungi dengan gratis di Korea Selatan diantaranya: semua nasional museum di provinsi manapun, taman kota / public park / citizen park, hutan kota, kuil (walau beberapa ada yang harus bayar tiket masuk juga, ini biasanya yang merupakan world heritage, seperti Bulguksa dan Seokguram), dan hanok village.  Sementara untuk aktivitas gratis yang ada mayoritas adalah aktivitas pengalaman budaya, seperti free hanbok experience, free pengalaman membuat kerajinan tangan tradisional yang biasanya ada di tourist information center yang tersebar di berbagai tempat wisata populer. Ada juga free walking tour dan tour di beberapa tempat dengan reservasi terlebih dahulu. Kalau beruntung kadang juga ada program free nonton pertunjukan musikal.  Buat yang gak mau ribet, boleh juga mencontek langsung dari list yang pernah gue kumpulkan maupun udah gue kunjungi di postingan berikut:  Free things/ places in Seoul (update 2019) (versi lama-part 1) (versi lama-part 2)Free things/  places in Busan. (ENG) (Bahasa)  

3. Tinggal di hostel / guesthouse.


Pengeluaran terbesar lainnya yang tak bisa dipungkiri adalah akomodasi. Untuk mengakali ini, tinggalah di hostel dengan kamar dormitory (kamar sharing mulai dari 4 kasur - 12an, tergantung tipe kamar yang dipilih). Buat cewek sih saya sarankan mengambil kamar dormitory yang khusus cewek biar lebih nyaman + biasanya kamar dormitory khusus cewek ini jumlah orang dalam 1 kamarnya lebih sedikit (ada yang 4,6, dari yang pernah saya survei paling banyak 8 orang) dan banyak juga yang kamar mandinya pun cuma sharing untuk penghuni dormitory khusus cewek saja. Dari hasil survei keberangkatan kemarin tarif female dormitory room di Seoul dengan lokasi yang strategis dimulai dari harga 12 ribu won (Rp 180rb).  Buat yang risih tinggal 1 kamar dengan orang-orang asing, opsi hemat buat kalian adalah dengan tinggal di guesthouse atau private room di hostel ataupun di airbnb tergantung dari jumlah orang yang berpergian bersama dengan kalian. Kalau memilih opsi ini, pastikan untuk membandingkan tarif dari masing-masing tipe akomodasi dan fasilitasnya karena belum tentu private room di hostel lebih murah dari airbnb, karena bisa jadi private room hostel kamar mandinya ternyata sharing dengan tamu lain. Jadi tetap harus teliti. Dari segi harga dengan opsi ini jatuhnya bisa jadi lebih murah dari tinggal di dormitory, terutama kalau kalian travelingnya berbanyak orang (lebih dari 3 orang). Tapi kalau travelingnya sendiri biasanya sih jatuhnya malah lebih mahal airbnb ketimbang  di hostel kamar dormitori. Kalaupun jatuhnya lebih murah biasanya lokasi airbnb nya tidaklah strategis / jauh dari mana-mana. Untuk range harga airbnb, cukup beragam karena tergantung lokasinya dan kapasitasnya untuk berapa orang.  Keuntungan tinggal di hostel: -bisa dapat kenalan baru sesama traveler-free wifi -air minum gratis (beberapa bahkan menyediakan sarapan sederhana gratis) -bisa titip luggage tanpa biaya (kalau check out pagi, flightnya masih nanti malam - klo cuma beberapa jam begini mayoritas gak di charge) Saya sendiri belum pernah menginap di airbnb jadi tidak dapat memberikan review untuk keuntungan tinggal di airbnb. Hal ini dikarenakan tiap kali saya survei akomodasi selalu saja dapatnya hostel selalu lebih murah dari airbnb hehe karena saya cukup 'rewel' urusan akomodasi dalam hal kemudahan akses transportasi dan lokasi. Sementara mayoritas airbnb single room / studio yang murah lokasinya tidak memenuhi kriteria yang saya inginkan. Penasaran dengan apa saja kriteria saya kalau cari akomodasi? Dapat dibaca di postingan saya tentang ini (coming soon) 
Berikut hostel yang saya rekomendasikan di Korea: 
Mozzihostel - Busan 

4. Bawa botol minum / tumbler 

Tujuannya selain eco-friendly, tapi juga untuk berhemat. Dengan bawa botol minum kita bisa selalu refil air minum di hostel/penginapan sebelum memulai perjalanan kita setiap harinya. Kalau habis harus refil dimana? Di resto/ food court air putih selalu disediakan gratis dan biasanya kita boleh-boleh saja isi ulang botol minuman kita di sana asal gak kebangetan isi ulang botol minum seukuran galon ya ^^. 

Alternatif lain, di semua nasional museum dan gedung untuk publik (seperti seoul city hall, seoul public library, tourist information center dll) juga selalu disediakan dispenser air minum untuk umum. Di beberapa mall besar seperti Lotte World Mall juga ada yang biasanya lokasinya dekat dengan breastfeeding room ataupun toilet (jangan khawatir, dispensernya jauh di bagian luar toilet kok bukan di dalam toiletnya hehe).   

5. (For Seoul only) Beli Discover Seoul Pass (DSP)

DSP ini adalah sebuah kartu pass yang memungkinkan kalian untuk mengakses berbagai tempat wisata di Seoul dengan gratis karena sudah termasuk dalam harga kartu. Kartu ini juga dapat digunakan sebagai kartu transportasi (subway, bus) dengan melakukan top up terlebih dahulu. 

Buat kalian yang ingin pergi ke tempat-tempat wisata berbayar di Seoul, ada baiknya mengecek opsi tempat wisata yang dicover oleh DSP. Kalau tempat-tempat yang kalian kunjungi banyak yang tercover maka kalian lebih baik membeli pass ini ketimbang membeli tiket satuan. Tentu saja sebelumnya pastikan juga alokasi waktu yang diperlukan untuk mengunjungi tiap tempat wisata, dapatkah dikunjungi semuanya dalam 1-2 hari mengingat DSP hanya bisa digunakan 1 - 2 hari tergantung tipe yang kalian beli. 

Biar lebih hemat dengan DSP, kita harus bisa memaksimalkan penggunaannya. Caranya bagaimana? Bisa merefer ke postingan saya terdahulu tentang bagaimana memaksimalkan penggunaan DSP di linkini.  Detail untuk tempat wisata apa saja yang tercover oleh Discover Seoul Pass bisa dilihat di website resmi mereka: https://www.discoverseoulpass.com/ 

6. Makan hemat 

Untuk biaya makan per hari saat traveling di Korea biasanya saya membudgetkan sebesar 25000 won, dengan perhitungan sekali makan 10000 won dan untuk makan pagi setengahnya. Budget ini biasanya selalu lebih dan saya masih bisa beli cemilan dan tak jarang juga minuman botolan sampai soju ^^.  Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menghemat biaya makan, diantaranya: 

- beli dosirak / kimbap / mie instan di mini market. Harga kimbab segitiga (bentuk onigiri) dapat ditemukan mulai dari 800  - 1500 won, sementara kimbab roll mulai dari 2000 - 4000 won. Untuk dosirak (lunch set box yang tinggal dipanasin di microwave) harga berkisar dari 4000 -6000 won. Tips: buat yang suka lupa waktu saat menjelajah tempat wisata kayak saya, kimbap bakal jadi penyelamat kalian. Jadi, sebelum mulai trip biasanya saya selalu beli kimbap buat jaga-jaga kalau-kalau ntar kelupaan makan siang / pas susah mencari makan siang yang cocok. 

- beli street food
Usahakan jangan di tempat yang ramai turis, seperti Myeongdong) karena biasanya harganya lebih tinggi. 
Harga street food biasanya dimulai dari 1500 won untuk gyeran ppang (egg bread) / bungeoppang (kue bentuk ikan dengan berbagai isi, favorit saya sih yang standar isi kacang merah) / eomuk (fish cake yang ditusuk seperti sate), 2000 won untuk kimbap roll, 3000 won untuk tteokpokki >> ini adalah harga termurah yang pernah saya temui di Seoul. 

- makan di rumah makan kecil yang menyajikan menu  makanan rumahan  (seperti depot kalau di tempat kita). 
Kalau disini harga makanan untuk 1 menu biasanya sekitar 5000 - 8000 won. Saya sendiri pernah menemukan kantin yang menyajikan menu buffet dengan harga hanya 5000 won (ini seperti kantin  yang ada di film 'Parasite' itu). 

- alternatif terakhir adalah bawa makanan sendiri dari Indonesia seperti mie instan, kering kentang dsb. 
Jujur, saya gak pernah pake alternatif yang ini karena buat saya kalau traveling ke tempat orang ya juga harus mencoba makanannya. Saya lebih memilih untuk makan di kantin yang isinya lokal semua demi berhemat tapi tetap bisa merasakan kuliner lokal.  

7. Kupon discount dari Visit Korea Committee / travel guide booklet yang diterbitkan Tourism Organization setempat untuk berbagai tempat wisata dan aktivitas. 

Booklet petunjuk wisata ini  biasanya dapat ditemukan dengan mudah di tourism information center. Buat yang tinggal di Jakarta, bisa meminta buku travel guide dan coupon book di kantor Korea Tourism Organization (KTO) yang terletak di Wisma GKBI. Cara lainnya adalah dengan download coupon discount di website Visit Korea Committee ataupun www.visitkorea.or.kr.  

 8. Naik transportasi umum dan  beli transportasi card untuk naik kendaraan umum.

Dengan naik transportasi umum seperti bus, subway maka kita bisa menghemat biaya transportasi kita. Korea punya sarana transportasi umum yang 'tourist friendly' , terutama di kota-kota tujuan utama wisata seperti Seoul, Busan, Gyeongju, Daegu, dsb petunjuk berbahasa Inggris ada di semua subway station dan halte bus. Untuk bus pun tak jarang punya real time information board yg menampilkan informasi berapa menit lagi bus berikutnya akan tiba.  Kartu Transportasi yang banyak digunakan adalah T-money. Kartu ini bisa digunakan untuk naik semua transportasi umum di seluruh Korea. Harga kartu ini adalah 4000 won.  Kenapa saya menyarankan membeli kartu ini? Bukan untuk menghemat biaya tapi lebih pada menghemat waktu biar tidak usah ribet ke vending mesin untuk membeli single journey card tiap naik subway.  Satu hal yang perlu diperhatikan di sini kalau T-money memang dapat digunakan di seluruh Korea tapi tidak semua daerah / kota punya mesin top up untuk T-money. Hanya di Seoul T-money dapat di top up dimana saja. Jadi, saran saya kalau mau pakai T-money di luar Seoul, top up dulu dengan saldo perkiraan biaya yang akan digunakan di Seoul. Kalau ntar kelebihan toh bisa digunakan untul belanja di convenience store.  

 9.Buat itinerari sebelum berangkat.

Kenapa? - supaya kita bisa survei dulu - bisa membandingkan biaya (misal mau pakai Discover Seoul Pass atau tidak, mau beli KR Pass atau tidak). - dengan adanya itinerari kita bisa menghitung berapa budget yang kita perlukan untuk membiayai perjalanan kita. Jadi, kita bisa tau berapa jumlah yang harus kita tabung tiap bulannya. - dengan adanya itinerari, perjalanan kita juga lebih terarah dan segala sesuatunya bisa dipersiapkan di awal misal pembelian tiket bisa jauh-jauh hari, bisa bandingin promo tiket untuk tempat wisata, dll.     

No comments:

Post a Comment